Di usia kehamilan 36 minggu memang seringkali dibuat harap-harap cemas karena seringkali merasakan kontraksi palsu. Memang kontraksi asli atau pun palsu terkadang sulit dibedakan. Jadi untuk memastikannya, saya lebih setuju untuk konsul ke obgyn.
Sabtu, 23 April 2022 Tepat pukul 01.00 dini hari saya merasakan sakit perut teramat hebat dan gak cuma sebentar melainkan hampir sejam saya harus menangis menahan hebatnya rasa sakit saat kontraksi.
Saya tidak mau merasa sok paling tahu kalau itu kontraksi palsu. Takutnya saya pun salah tebak. Apalagi suami juga khawatir karena selama kesakitan, suami lah yang menenangkan saya dan merasa khawatir dengan kondisi saya.
Walhasil saat pagi hari saya langsung cek jadwal dokter langganan. Sayangnya beliau sedang cuti. Jadi saya pilih dokter siapapun yang bisa memeriksa saya.
Dari beberapa pilihan saya memilih Dr. Buha Sabar yang sedang praktek siang itu. Saya pun menjelaskan kronologis yang terjadi saat dini hari. Setelah di USG, Alhamdulillah tidak terjadi apapun. Tidak ada yang namanya kontraksi asli melainkan hanya kontraksi palsu.
Dokter pun menjelaskan tidak perlu khawatir jika yang dirasakan tidak berkelanjutan. Itu artinya kontraksi palsu. Perbedaan dari kontraksi palsu yaitu merasakan sakitnya tidak berkelanjutan dan biasanya terjadi karena kecapean atau baby nya memang super aktif di dalam perut.
Namun saat pemeriksaan berat badan janin. Dokter memberikan saran untuk lebih banyak lagi mengkonsumsi makanan yang bergizi karena berat janin saat itu hanya 2.200 gram saja. Terbilang terlalu kecil untuk berat badan janin.
Saya pun tidak terlalu khawatir untuk itu. Karena saya yakin pasti bisa mengejar berat badan janin agar tidak terlalu kekecilan. Biaya yang saya keluarkan sebesar Rp. 470.000. Berikut rinciannya yaitu :
- Konsultasi Dokter Rp. 400.000
- Administrasi Pasien Rp. 70.000
Cairan bening yang secara terus menerus membasahi pakaian dalam saya, membuat saya khawatir dan bertanya-tanya.
Ada apa ini?
Apa pecah ketuban ya?
Tapi kok basahnya gak secara terus menerus?
Keluarnya tiap saya gerak saja?
Saya bingung dengan kondisi seperti ini. Walaupun kehamilan kedua saya tapi tetap saja berbeda dengan kehamilan saya yang pertama.
Saat hamil anak pertama, saya hanya merasakan kencang pada otot vagina saya dan membuat saya saat berjalan seperti ada yang mengganjal dibagian selangkangan.
Saat whatsapp dokter pun, saya langsung masuk IGD lalu di CTG setelah itu, dijelaskan oleh dokternya kalau saya sudah mengalami pembukaan. Tepatnya saat usia kehamilan saya 37 minggu.
Namun kehamilan kedua saya ini sangat berbeda sekali. Saya seringkali merasakan kontraksi palsu. Pergerakan baby di dalam perut pun tiada hentinya sangat aktif dan begitu kuat dengan tonjokannya setiap saat.
Saya selalu merasa heran dengan kondisi kehamilan saya saat ini.
Sebenarnya sudah waktunya persalinan atau belum?
Suami pun mengajak saya untuk konsul ke obgyn agar tidak asal tebak dan memastikan kondisi janin baik-baik saja.
Senin, 9 May 2022 Saya dan suami bergegas ke rumah sakit premier Bintaro untuk menanyakan apa yang sedang saya alami saat ini. Usia kehamilan saya sudah menginjak 38minggu.
Kami khawatir apa sudah waktunya persalinan karena tiap saya berjalan atau melakukan pergerakan, pasti selalu keluar cairan bening yang begitu banyak. Tapi tidak berbau sama sekali. Apalagi saya pun tidak merasakan mules sama sekali. Benar-benar kondisi yang normal saja.
Berhubung saya belum pernah merasakan pecah ketuban. Jadi saya sempat berasumsi APA INI PECAH KETUBAN YA?
Setelah kontrol dengan Dr. Okky Oktafandhi ternyata yang keluar itu bukan ketuban karena saat melihat kondisi air ketuban di perut saya. Tidak ada kebocoran sedikit pun dari air ketuban yang saya miliki. Kondisi air ketuban saya pun normal dan masih banyak.
Dokter menjelaskan bisa jadi yang keluar itu keputihan karena biasanya ibu hamil trimester akhir akan mengeluarkan cairan lendir bening atau disertai dengan cairan berwarna putih susu. Cairan tersebut tidak perlu dikhawatirkan jika tidak berbau.
Tapi kalau sampai cairan yang keluar mengeluarkan bau atau berwarna kehijauan. Bisa jadi ada infeksi di dalam tubuh ibu. Alhamdulillah cairan yang keluar dari tubuh saya tidak berbau dan masih tetap berkelanjutan.
Dokter pun menyarankan jika keesokan harinya atau hari berikutnya keluar cairan berlebih secara terus menerus seperti tak bisa tertahankan. Saya diminta langsung ke IGD saja dan bisa dilakukan tindakan induksi.
Biaya yang saya keluarkan untuk pemeriksaan hari ini sebesar Rp. 470.000. Berikut rinciannya :
- Konsultasi Dokter Rp. 400.000
- Administrasi Pasien Rp. 70.000
- Jasa dokter konsultasi Rp. 400.000
- USG Transvaginal tanpa cetak Rp. 531.000
- Administrasi Pasien Rp. 70.000
- Konsultasi Dokter Rp. 400.000
- USG tanpa cetak Rp. 189.000
- Administrasi Pasien Rp. 70.000
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Yuk ah komen daripada cuma sebarin Spam