Seandainya dulu saya tidak cuti kuliah dan saya bisa menuntaskan kuliah saya tepat waktu. Mungkin kejadian berhutang seperti ini tak akan pernah terjadi. Tapi apalah daya, Keadaan yang membuat saya harus cuti kuliah.
Gini ceritanya....
Selama ini saya kuliah menggunakan hasil jerih payah saya sendiri. Orang tua tidak membantu sepeser pun biaya kuliah saya. Karena memang saya menolak tawaran Bapak saya. Bapak saya mau membiayai kuliah saya kalau saya jadi perawat. Sedangkan saya tidak pernah punya keinginan menjadi perawat.
Daripada saya terpaksa menjalani apa yang bapak saya inginkan. Akhirnya dengan lantang saya bilang "Dian gak perlu uang bapak!!! Dian bisa kuliah pake uang dian sendiri"
SEPTEMBER 2007
Alhamdulillah akhirnya setelah saya setahun bekerja, Saya bisa mengumpulkan biaya untuk kuliah. Selama dua tahun kuliah, semuanya berjalan begitu lancar. Saat itu saya masih bekerja di salah satu gym terbesar di Jakarta. Sayangnya saya bekerja disana hanya dua tahun saja.
Gym terbesar di Jakarta |
Saya pun pindah tempat kerja di salah satu Mall Terbesar bilangan Jakarta Pusat. Disinilah semua permasalahan terjadi. Saya susah bertukar shift dengan teman sehingga ada banyak mata kuliah yang tidak ada nilainya karena sering mangkir akibat tidak dapat masuk kuliah. Sampai akhirnya dosen pun memberi nasehat "Dian kamu harus fokus, pilih pekerjaan atau kuliah?"
Kalau saya diberi pertanyaan seperti itu, jelas saja saya memilih untuk bekerja. Toh saya bisa kuliah kan karena pekerjaan saya juga. Akhirnya saya pun cuti dari kuliah beberapa kali. Sampai akhirnya saya berpikir untuk tidak bisa lanjut lagi.
Tapi kalau sampai saya berhenti kuliah, sia-sia dong biaya yang sudah saya keluarkan selama ini. Itu sih sama saja saya beramal ke kampus. Gak terima dengan pemikiran saya itu, akhirnya saya bertekad untuk bisa melanjutkan kuliah kembali.
Mall Terbesar di Jakarta Pusat |
Jadilah satu periode cuti dan periode selanjutnya kuliah kembali. Satu periode itu selama 6 bulan, Makanya catatan kemahasiswaan saya masih tetap aktif. Nah pas banget kepentok di satu tahun full saya cuti.
Mau tidak mau saya harus pindah kerja dengan cara cari pekerjaan kantoran. Akhirnya saya diterima kerja di salah satu perusahaan yang menawarkan jasa rent office dan virtual office di Sampoerna Strategic Kuningan.
Sayangnya kerja disana gajinya turun drastis, Akhirnya saya masih harus cuti lagi karena selain tidak ada biaya. Waktunya pun tak akan ke kejar. Pulang kerja saja jam setengah enam sore. Sedangkan Kuliah mulai jam tujuh malam.
Partner di Rent Office |
Kawasan sekitar Kuningan, macetnya luar biasa. Sampai kampus saja selalu telat. Maka dari itu, saya nyerah untuk melanjutkan kuliah kembali. Sayang sekali, padahal saya sudah kerja kantoran.
Bersih-bersih kantor di Smapoerna Strategic |
JULY 2012
Akhirnya tahun ini saya pindah kerja kembali di salah satu oil company yang berasal dari Canada. Gaji saya pun naik dua kali lipat. Sudah pastinya besar gaji saya saat itu. Tapi masalahnya adalah travelling yang membuat semuanya terhambat.
Saya tidak menyalahkan travellingnya, tapi saya lebih menyalahkan diri sendiri. Karena terlalu asik dengan hobby saya ini, Akhirnya kuliah pun makin terbengkalai. Saya tidak melanjutkan kuliah kembali.
Sedangkan biaya cuti masih terus berjalan tiap bulannya. Saya masih belum memikirkan untuk melanjutkan kuliah. Padahal tinggal mengejar beberapa mata kuliah lagi dan skripsi. Tapi masih aja males-malesan.
Partner di oil company |
Tiap minggu kantor party mulu |
JANUARY 2015
Tahun inilah, entah kenapa saya punya tekad bulat untuk melanjutkan kuliah kembali karena semua teman saya sudah lulus kuliah. Sedangkan saya masih saja menyandang Mahasiswa Abadi di kampus saya.Dari kampus saya yang tidak ada liftnya sampai akhirnya ada liftnya. Dari kampus yang halaman belakang terbengkalai hingga disulap menjadi lapangan kuda. Semuanya saya tahu, berasa banget kan dedengkotnya. Hahahaha...
Memang ditahun ini saya sudah pindah kerja ke salah satu Lawfirm di kawasan SCBD. Jam kerja saya pun sangat predictable. Bayangkan saja, saya masuk jam 7 pagi dan pulang jam 4 sore. masih sangat keburu kan kalau saya kuliah.
Dinner at Hermitage |
Partner di Lawfirm |
Biasanya tiap sebulan sekali saya hanya membayar sekitar Rp. 800.000 berubah menjadi Rp. 2.850.000 tiap bulannya. Harganya jauh lebih mahal dari harga Mahasiswa Lama. Perubahan itulah membuat saya bingung untuk membayarnya.
Saya tidak hanya bayar kuliah saja, melainkan harus menafkahi keluarga saya. Bapak saya sudah lama mengalami pailit karena kena tipu. Alhasil saya harus menanggung biaya rumah dan lain-lain sejak saya berumur 20 tahun.
Makanya karena saya tidak mau kehabisan akal, masa berhenti kuliah hanya karena biaya. Jadilah saya membayar kuliah dengan cara gestun kartu kredit. Jadi tiap bulannya saya bisa terbantu karena kartu kredit. Berhubung saya tidak pernah sekalipun menunggak, Jadilah limit kartu kreditnya sangat besar.
OKTOBER 2016
Awalnya sempat merasa bangga karena punya kartu kredit banyak dengan limit puluhan juta. Kalau semuanya di total saya sudah punya Kartu Kredit dengan limit hingga ratusan juta rupiah. Tapi ternyata masalah baru malah makin bertambah.Keteter dengan biaya yang sudah saya pakai. Gaji dengan hutang malah lebih besar hutang. Ada banyak kesalahan yang terjadi yang telah saya lakukan karena terlalu menggampangkan sesuatu hingga akhirnya kepentok dengan masalah biaya.
Saking pusingnya dengan biaya yang terlalu besar. Akhirnya adik saya memberikan saran untuk mengambil KTA. Setelah ambil KTA semua hutang yang ada di kartu kredit harus dibayar. Nanti untuk pembayarannya bisa di cicil melalui KTA.
Benar saja, Akhirnya KTA saya cair dengan dana hingga puluhan juta. Disanalah saya mulai bertekad untuk mencicil semua hutang-hutang saya selama 3 tahun yang artinya cicilan saya lunas pada tahun 2019.
Tepat setelah saya lulus kuliah pada tanggal 20 September 2016, bulan berikutnya KTA saya cair juga dan langsung saya bayarkan satu persatu kartu kredit saya agar tidak punya hutang lagi. Saya mulai bertekad untuk tidak lagi berhutang dalam jumlah besar.
Semua yang saya ceritakan diatas bisa jadi pembelajaran teman-teman juga agar tidak melakukan hal yang sama. Sebenarnya kalau saja saya tidak mau melanjutkan kuliah, semuanya tak akan terjadi. Tapi karena saya memiliki tekad yang bulat agar kuliah bisa cepat selesai. Walhasil ada resiko yang harus saya terima.
Tak apalah, setidaknya semua kejadian yang saya alami juga sebagai pembelajaran agar dapat lebih dewasa dalam melakukan sesuatu. Jangan pernah menunda apapun, kerjakan secepatnya agar tidak ada kata penyesalan. Bijak dalam menggunakan uang, jangan terlalu menggampangkan sesuatu dan terlebih pentingnya lagi. Setidaknya saya cepat sadar bahwa apa yang saya lakukan itu Kesalahan Terbesar dan berjanji untuk tidak melakukannya lagi.
JANUARY 2019
Di tahun yang baru ini saya sudah melakukan achievment untuk diri sendiri yaitu menutup CC saya satu persatu. Sudah ada 3 kartu kredit saya yang sudah berhasil saya tutup. Selanjutnya akan menyusul kembali kartu kredit lainnya agar bisa hidup tanpa berhutang.
Terima kasih pengalaman yang pahit, karena dengan pengalaman itulah saya jadi banyak belajar agar lebih bijak dalam menggunakan uang. Di tahun ini saya akan belajar untuk lebih banyak menabung dan berinvestasi agar masa tua terlepas dari hutang.
Saya doakan buat teman-teman yang juga pernah mengalami hal yang sama seperti saya bisa secepatnya menyelesaikan permasalahannya. Yakin dengan tekad yang kuat semua hutang pasti akan terbayar kalau kita konsisten menjalaninya.
Cheers,
7 January 2019
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Yuk ah komen daripada cuma sebarin Spam