Berkunjung ke tempat wisata itu sudah terlalu biasa. Kini saatnya berkunjung ke tempat wisata yang dimana ada wisata edukasinya selama trip seharian. Semua perjalanan kami di sponsori oleh The Nyaman Hotel Solo.
Kami bertolak menuju Rumah Atsiri yang terletak di Jl Watusambang, Plumbon, Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar yang memakan waktu hingga sejam lebih dari Surakarta, Solo. Selama diperjalanan saya tidak bisa tertidur pulas seperti teman lainnya.
Saya sudah terbiasa kalau setiap diperjalanan tidak dapat tidur kalau tidak kecapean. Cuaca sangat cerah pagi itu, matahari begitu hangat menyentuh kulit dengan langit biru berawan putih. Kami termasuk beruntung karena setiap di perjalanan tidak pernah diberi hujan.
Sesekali hujan turun di Solo saat sore hari. Maka dari itu, Perjalanan di pagi hari sangat kami manfaatkan sebaik mungkin karena memang cuaca begitu cerah.
Sesampainya di Rumah Atsiri, matahari begitu terik menyinari seluruh sudut rumah kaca yang terdapat mesin penggiling dan juga perlengkapan laboratorium disana. Sebelum kami menuju ke perkebunan bunga, kami sempat diberi informasi oleh pihak Rumah Atsiri.
Peralatan yang dipamerkan disana pun sudah berumur lebih dari puluhan tahun. Kalau kamu bingung apa sih Rumah Atsiri itu. Jadi di Rumah Atsiri ini kita bisa mengetahui proses pembuatan essential oil. Ada banyak proses yang harus dilalui dan membutuh kan waktu yang tak sebentar sehingga proses itulah yang membuat harga essential oil tak ada yang murah.
Apalagi bahan-bahan yang dibutuhkan pun tak sembarangan. Bunga yang dipetik pun ada waktu tertentu kapan bisa di petik dan harus di gantung terlebih dahulu agar kadar air yang terdapat di dalam bunga dapat berjatuhan. Sehingga bunga dalam keadaan kering dan siap digunakan.
Ada beragam jenis dari minyak atsiri seperti Rosemary, Lavender, Peppermint, Lemon, Black Pepper, Kunyit, Kenanga, Cajeput (Tumbuhan Minyak kayu Putih), Cinnamon Bark, Turmeric/Kunyit, Sereh dan Adas Manis (Pimpinella Anisum) wewangian untuk permen pagoda pastiles.
Maka dari itu, tempat ini diberi nama Rumah Atsiri yang telah dibuka untuk umum pada bulan Agustus 2018. Di Rumah Atsiri ini ada banyak tumbuhan yang jarang kamu temukan diluar sana. Karena ada beberapa tumbuhan yang memang hanya bisa tumbuh di daerah pegunungan yang sejuk.
Lavender yang seringkali kita lihat pun tidak semuanya bagus untuk dijadikan aromaterapi. Ternyata kebanyakan essential oil yang mengandung lavender di dapat dari Belanda. Karena kualitas bunga disana jauh lebih baik dari Indonesia. Itu pula alasannya mengapa essential oil harganya jauh lebih mahal.
Awalnya sempat saya pun sering menggerutu "Hah 10ml aja harganya mahal banget" tapi setelah mengetahui proses pembuatannya. Disanalah saya mulai berpikir "Pantas saja sih mahal, wong prosesnya aja memakan waktu yang lama dan memang bahan yang digunakan susah dicari"
Tak hanya itu saja, ada pula daun mint yang bisa kita rasakan pula. Sebenarnya masih ada banyak beberapa daun yang ditunjukkan oleh guide kami. Tapi karena duniaku sudah teralihkan sengan spot menarik. Jadilah saya tidak memperhatikan apa yang dikatakan guide kami selama berkeliling. Hahahaha..
Projector pun telah menyala untuk bahan presentasi yang akan di jelaskan bagaimana proses pembuatan essential oil berlangsung hingga akhirnya kami tahu apa alasanya harga essential oil begitu mahal.
Kami semua telah duduk di kursi yang telah di sediakan. Saya duduk bersebelahan dengan selebgram kece seperti Khairulleon dan Caesadhanisa. Disana kami diberi penjelasan bagaimana cara membuat massage oil.
Sebelum dimulai, ada beberapa perlengkapan yang harus kami pakai terlebih dahulu seperti kacamata pelindung, apron dan gloves. Semua perlengkapan wajib dikenakan.
Lalu ada beberapa perlengkapan seperti pipet, gelas ukur laboratorium, essential oil rasa peppermint dan lemon, daun mint, olive oil dan small roll bottle untuk massage oil yang akan digunakan.
Setelah semua siap kini saatnya mencampurkan olive oil diisi agak sedikit penuh kedalam roll bottle setelah itu campurkan dengan dua tetes peppermint dan satu tetes lemon. Setelah semua tercampur, kocok secara berulang agar semua minyak tercampur dengan baik.
Nah setelah itu, kalian akan disuruh menggosokan minyak tersebut kebagian lengan untuk mencium aromanya. Apakah sudah tercium aroma essential oil nya atau belum?
Berhubung tetesan essential oil lebih banyak peppermint. Itu tandanya aroma yang dihasilkan wangi mint. Kalau sudah keluar, brati kamu berhasil membuat massage oil. Cukup mudah yah kalau buat massage oil hihihiii....
Kini saatnya kita harus lebih mengetahui bagaimana proses pembuatan Essential oil berlangsung.
Cara pembuatannya yaitu dengan cara memetik bunga yang dibutuhkan. Untuk bunga mawar harus dipetiknya tepat pada pukul 04.00 AM karena saat itulah aroma bunga lebih menyengat aromanya. Setelah itu bunga yang sudah dipetik harus digantung terlebih dahulu hingga embun yang menempel dan membuat bunga menjadi basah bisa mengering secara alami.
Proses selanjutnya penyulingan. Untuk penyulingan terdapat 3 metode yaitu Penyulingan dengan sistem rebus (Water Distillation), Penyulingan dengan air dan uap (Water and Steam Distillation) dan Penyulingan dengan uap (Direct Steam Distillation).
Untuk metode yang digunakan Rumah Atsiri adalah dengan sistem rebus (Water Distillation).
Cara penyulingannya dengan merebus bahan baku yang sudah dilayukan kedalam ketel penyuling yang telah berisi air kemudian dipanaskan. Uap yang keluar dari ketel dialirkan dengan pipa yang dihubungkan dengan kondesor.
Uap yang merupakan campuran uap air dan minyak akan terkondensasi menjadi cair dan ditampung kedalam wadah. Selanjutnya cairan minyak dan air tersebut dipisahkan dengan separator pemisah minyak untuk diambil minyaknya saja.
Proses tersebut dapat memakan waktu hingga 8 jam dan minyak yang dihasilkan pun bisa tampung hingga 10ml saja. Itulah penyebabnya mengapa harga essential oil jauh lebih mahal ketimbang pewangi lainnya.
Sesampainya di Rumah Atsiri, matahari begitu terik menyinari seluruh sudut rumah kaca yang terdapat mesin penggiling dan juga perlengkapan laboratorium disana. Sebelum kami menuju ke perkebunan bunga, kami sempat diberi informasi oleh pihak Rumah Atsiri.
Peralatan yang dipamerkan disana pun sudah berumur lebih dari puluhan tahun. Kalau kamu bingung apa sih Rumah Atsiri itu. Jadi di Rumah Atsiri ini kita bisa mengetahui proses pembuatan essential oil. Ada banyak proses yang harus dilalui dan membutuh kan waktu yang tak sebentar sehingga proses itulah yang membuat harga essential oil tak ada yang murah.
Apalagi bahan-bahan yang dibutuhkan pun tak sembarangan. Bunga yang dipetik pun ada waktu tertentu kapan bisa di petik dan harus di gantung terlebih dahulu agar kadar air yang terdapat di dalam bunga dapat berjatuhan. Sehingga bunga dalam keadaan kering dan siap digunakan.
APA ITU ATSIRI
Minyak Atsiri (Essential Oil / Minyak Esensial) yang sering digunakan dalam aromaterapi adalah senyawa yang diekstrak dari tumbuhan yang memiliki aroma khas. Minyak Atsiri termasuk dari bahan dasar dari wangi-wangian atau minyak gosok untuk pengobatan alami seperti minyak kayu putih hingga minyak wangi yang sering kita gunakan sehari-hari.Ada beragam jenis dari minyak atsiri seperti Rosemary, Lavender, Peppermint, Lemon, Black Pepper, Kunyit, Kenanga, Cajeput (Tumbuhan Minyak kayu Putih), Cinnamon Bark, Turmeric/Kunyit, Sereh dan Adas Manis (Pimpinella Anisum) wewangian untuk permen pagoda pastiles.
Maka dari itu, tempat ini diberi nama Rumah Atsiri yang telah dibuka untuk umum pada bulan Agustus 2018. Di Rumah Atsiri ini ada banyak tumbuhan yang jarang kamu temukan diluar sana. Karena ada beberapa tumbuhan yang memang hanya bisa tumbuh di daerah pegunungan yang sejuk.
Lavender yang seringkali kita lihat pun tidak semuanya bagus untuk dijadikan aromaterapi. Ternyata kebanyakan essential oil yang mengandung lavender di dapat dari Belanda. Karena kualitas bunga disana jauh lebih baik dari Indonesia. Itu pula alasannya mengapa essential oil harganya jauh lebih mahal.
Awalnya sempat saya pun sering menggerutu "Hah 10ml aja harganya mahal banget" tapi setelah mengetahui proses pembuatannya. Disanalah saya mulai berpikir "Pantas saja sih mahal, wong prosesnya aja memakan waktu yang lama dan memang bahan yang digunakan susah dicari"
DAYA TARIK RUMAH ATSIRI
"Ngapain sih kesini cuma liat tanaman aja" gumam saya didalam hati
Maklum saya kurang mengerti dalam hal bercocok tanam. Saya pikir bermain kesana diajak bercocok tanam. Ternyata ada banyak informasi menarik yang saya dapatkan. Tak mudah merawat tanaman yang memiliki temperature berbeda dengan tanaman lain.
Suasana yang sejuk pun sangat dibutuhkan oleh tanaman tersebut.
Ada banyak hal yang diberitahukan oleh guide kami selama berkeliling Rumah Atsiri. Disana juga ada rumah kacanya loh guys. Asli buat kamu yang demen jeprat jepret sana sini, dijamin bakalan betah deh berkeliling Rumah Atsiri karena memang ada banyak spot menarik yang dapat kamu abadikan.
Oke lanjutin ceritanya yang tadi yah hehehee....
Jadi selama berkeliling disana ada tumbuhan yang menarik. Batang pohon yang biasanya keras, kami ditunjukkan oleh batang pohon yang begitu empuk saat ditekan. Lalu ada beberapa daun yang bisa kita gigit dan rasakan. Ternyata daun tersebut terasa begitu hangat di mulut. Jangan ditelan yah!!!
Tak hanya itu saja, ada pula daun mint yang bisa kita rasakan pula. Sebenarnya masih ada banyak beberapa daun yang ditunjukkan oleh guide kami. Tapi karena duniaku sudah teralihkan sengan spot menarik. Jadilah saya tidak memperhatikan apa yang dikatakan guide kami selama berkeliling. Hahahaha..
Sebelum memasukki rumah kaca, kami diajak berkeliling kebun terlebih dahulu. Disana ada tanaman yang bernama Tanaman Adas. Tanaman ini membuat perhatian saya teralihkan dalam sekejap. Sampai saya pun tak memperdulikan apa yang dikatakan guide kami hahahahaa...
Tanaman tersebut termasuk dari salah satu bahan yang digunakan untuk pembuatan permen Pagoda Pastiles. Kalau kamu anak jaman old, pasti taulah permen hits pada masanya waktu itu. Yap permen tersebut yang membuat rasa Pagoda Pastiles terasa berbeda dengan permen lainnya. Ternyata permen yang sering kita makan ada kandungan dari tumbuhannya guys.
Ada lagi yang menarik yaitu tanaman rosemary. Apa yang membuat saya tertarik?
Tanaman tersebut tumbuh dengan segarnya berwarna hijau, menghiasi bagian depan rumah kaca sehingga dapat dijadikan background yang begitu cantik untuk jepretan kameramu. Hahahahaa...Maafkan lagi lagi saya masih fokus ke spot yang menarik disana.
Spot disanalah kita dapat melihat begitu menariknya rumah kaca yang memiliki arsitektur yang sangat kreatif sehingga spot tersebut wajib diabadikan oleh kamera lensa.
Kini saatnya memasuki bagian rumah kaca. Ternyata eh ternyata luarannya yang cantik tapi hawa di dalamnya sangatlah panas dan pengap. Mungkin kebetulan saat kami berkunjung kesana tepat matahari berada diatas kepala kami. Siang hari yang begitu terik membuat wajah penuh dengan keringat karena paparan sinar matahari yang nembus masuk ke dalam rumah kaca.
Spot inilah yang memiliki daya tarik dengan tangga besinya dan pijakan kaki yang terbuat dari kayu. Ada beberapa pohon yang menjulang tinggi. Namun ada pula tumbuhan yang memiliki tinggi hingga sepinggang orang dewasa. Semuanya bernuansa hijau.
Beberapa dari kami sudah tak fokus mendengarkan penjelasan dari guide karena sibuk masing-masing mengabadikan moment yang tak mau dilewatkan begitu saja. Ada yang sudah memasuki lorong yang begitu ademnya karena memang tertutup oleh lantai dua disebagian tempat. Ada pula yang sudah beranjak dari lantai satu ke lantai dua karena mereka sudah menemukan spot untuk diabadikan.
TAMAN MARIGOLD
Setelah puas berkeliling rumah kaca, kami pun mulai mencari tempat yang teduh. Keluar dari rumah kaca terdapat lorong yang berjalan lurus dengan satu kelokan untuk menuju ketempat awal yang dimana ada banyak alat dari beberapa tahun silam masih diabadikan.
Namun sebelum sampai kesana, kami sempat berhenti sejenak dan mendapati pintu kecil yang harus kami lewati dengan beberapa anak tangga. Lorong anak tangga tersebut terasa agak gelap dan sumpek. Tapi saat keluar dari tangga tersebut. Ternyata ada banyak tanaman marigold disana.
Keindahan dari bunga yang berwarna kuning telah memenuhi taman tersebut. Bunga merekah begitu indahnya. Dari semua tanaman disana untuk sementara tidak diperjual belikan. Tapi akan ada saatnya tanaman marigold akan diperjual belikan.
Tak hanya tanaman marigold saja. Ada pula bunga yang berwarna ungu yang sudah merekah. Maafkan saya lupa menanyakan bunga jenis apakah itu. Tapi di taman tersebut bunga marigold yang sangat dominan ada disana.
PEMBUATAN MASSAGE OIL
Rumah atsiri pun mengajak para pengunjung untuk membuat massage oil. Disana telah tersedia sebuah ruangan yang telah tersusun rapi dengan meja yang berbentuk menyerupai huruf O sehingga kami bisa saling berhadapan dengan bangku yang ada di depan.Projector pun telah menyala untuk bahan presentasi yang akan di jelaskan bagaimana proses pembuatan essential oil berlangsung hingga akhirnya kami tahu apa alasanya harga essential oil begitu mahal.
Kami semua telah duduk di kursi yang telah di sediakan. Saya duduk bersebelahan dengan selebgram kece seperti Khairulleon dan Caesadhanisa. Disana kami diberi penjelasan bagaimana cara membuat massage oil.
Sebelum dimulai, ada beberapa perlengkapan yang harus kami pakai terlebih dahulu seperti kacamata pelindung, apron dan gloves. Semua perlengkapan wajib dikenakan.
Lalu ada beberapa perlengkapan seperti pipet, gelas ukur laboratorium, essential oil rasa peppermint dan lemon, daun mint, olive oil dan small roll bottle untuk massage oil yang akan digunakan.
Setelah semua siap kini saatnya mencampurkan olive oil diisi agak sedikit penuh kedalam roll bottle setelah itu campurkan dengan dua tetes peppermint dan satu tetes lemon. Setelah semua tercampur, kocok secara berulang agar semua minyak tercampur dengan baik.
Nah setelah itu, kalian akan disuruh menggosokan minyak tersebut kebagian lengan untuk mencium aromanya. Apakah sudah tercium aroma essential oil nya atau belum?
Berhubung tetesan essential oil lebih banyak peppermint. Itu tandanya aroma yang dihasilkan wangi mint. Kalau sudah keluar, brati kamu berhasil membuat massage oil. Cukup mudah yah kalau buat massage oil hihihiii....
Kini saatnya kita harus lebih mengetahui bagaimana proses pembuatan Essential oil berlangsung.
Cara pembuatannya yaitu dengan cara memetik bunga yang dibutuhkan. Untuk bunga mawar harus dipetiknya tepat pada pukul 04.00 AM karena saat itulah aroma bunga lebih menyengat aromanya. Setelah itu bunga yang sudah dipetik harus digantung terlebih dahulu hingga embun yang menempel dan membuat bunga menjadi basah bisa mengering secara alami.
Proses selanjutnya penyulingan. Untuk penyulingan terdapat 3 metode yaitu Penyulingan dengan sistem rebus (Water Distillation), Penyulingan dengan air dan uap (Water and Steam Distillation) dan Penyulingan dengan uap (Direct Steam Distillation).
Untuk metode yang digunakan Rumah Atsiri adalah dengan sistem rebus (Water Distillation).
Cara penyulingannya dengan merebus bahan baku yang sudah dilayukan kedalam ketel penyuling yang telah berisi air kemudian dipanaskan. Uap yang keluar dari ketel dialirkan dengan pipa yang dihubungkan dengan kondesor.
Uap yang merupakan campuran uap air dan minyak akan terkondensasi menjadi cair dan ditampung kedalam wadah. Selanjutnya cairan minyak dan air tersebut dipisahkan dengan separator pemisah minyak untuk diambil minyaknya saja.
Proses tersebut dapat memakan waktu hingga 8 jam dan minyak yang dihasilkan pun bisa tampung hingga 10ml saja. Itulah penyebabnya mengapa harga essential oil jauh lebih mahal ketimbang pewangi lainnya.
SOUVENIR RUMAH ATSIRI
Setelah puas berfoto di dalam rumah taman marigold, kini saatnya makan siang yang agak telat di kantinnya. Masih dengan interior yang begitu menarik membuat saya betah berlama disana. Walaupun panas yang begitu terik tapi udaranya tetap sejuk. Tak heran saat kepanasan kami masih betah berfoto-foto segitu sinar matahari siang sudah menemani kami berjam-jam lamanya.
Hmmmm...Untuk makanannya menurut saya agak kurang. Mungkin lidah saya yang emang bilang biasa aja atau emang rasanya memang biasa. Ternyata teman-teman yang lain pun mengatakan hal yang sama.
Sebelum ke bis, kami sempat mampir ke tempat souvenir yang banyak menawarkan barang yang siap di perjual belikan. Tak hanya ada tanaman kecil saja, melainkan ada pula barang berupa kaos, essential oil dengan beragam aroma, bantal, mug kecil, gantungan kunci, cemilan khas solo dan masih banyak lagi.
Pembayarannya pun tak harus menggunakan cash saja. Karena disana sudah bisa menggunakan Debit card dan credit card sehingga memudahkan saat bertransaksi. Apalagi saya yang seringkali lupa ambil cash di atm. hehehehee...
Sekian perjalanan kami selama di Rumah Atsiri. Buat kamu yang ingin mengunjungi tempat ini. Datanglah lebih awal agar saat berfoto tidak bocoooorrrr kaya atap rumah yang udah berlubang #ehgimana
Rumah Atsiri buka setiap hari, pada saat weekdays buka pada pukul 10.00 AM - 17.00 PM dan untuk Weekend 10.00 AM - 19.00 PM. Enak kan kalau datang lebih awal karena udaranya pasti semakin sejuk disana.
Terima kasih atas waktunya yang sudah membaca blog saya tentang Rumah Atsiri. Jangan kemana-mana dulu karena ada banyak cerita yang akan saya share ke kalian.
Cheers,
Rumah atsiri memang mengajak kita mengenal lebih jauh proses pembuatan daripada sekedar membeli.
BalasHapusKecil ukurannya karena bahan import dan proses yang memakan waktu lama.
Biar kita lebih tau yah apa alasannya harga esential oil segitu mahalnya
Hapusinformasi yang sangat bermanfaat tentang sejarah minyak atsiri di indonsia, terima kasih banyak.. :)
BalasHapus