Semakin banyak anak yang putus sekolah karena keterbatasan biaya. Bahkan yang lebih menyedihkannya lagi saat ada anak yang begitu semangat untuk belajar harus rela melepas keinginannya belajar hanya karena tidak ada dana.
Seringkali saat saya berkunjung ke suatu pulau yang dimana trasportasi disana masih sangat terbatas, ada satu mobil yang mengangkut puluhan siswa yang akan berangkat sekolah dengan kondisi mereka harus rela berdesakan didalam mobil. Tak hanya itu saja, bahkan ada pula yang berdiri dibagian belakang bemper mobil dengan posisi tangan memegang atap mobil agar bisa ikut serta dengan mobil tersebut.
Sampai ada pula yang harus rela naik diatap mobil agar mereka tidak telat untuk sampai di sekolah. Sungguh kondisi seperti itu sangat membahayakan siswa-siswa yang akan berangkat sekolah. Banyak cerita yang menarik dapat diulas dengan kondisi yang tak dapat dipungkiri bahwa pendidikan itu penting tapi keterbatasan biaya yang membuat mereka harus rela putus sekolah.
Ada pula seorang anak yang bercerita kalau jarak antara sekolah dengan rumah sangat jauh. Mereka pun harus rela membawa baju ganti serta sendal jepit untuk berjalan ke sekolah. Sesampainya di sekolah mereka harus berganti pakaian dan juga sendal yang mereka kenakan saat berangkat.
Mereka harus rela berjalan kaki selama satu jam dengan kondisi jalan yang juga kurang baik. Mereka harus melewati area persawahan, perkebunan bahkan rumah warga dengan kondisi jalan yang hancur. Tak ada kendaraan yang dapat mengantarkan mereka karena memang kondisinya yang tak memungkinkan.
Ada banyak cerita yang membuat hati terasa begitu sedih mendengarnya. Tapi mereka tetap tertawa bahagia karena di sekolah itulah mereka bisa bertemu dengan teman-teman sebaya nya, juga mereka dapat mempelajari sesuatu yang baru dari gurunya.
Dengan adanya Kartu Indonesia Pintar (KIP), tidak ada lagi siswa yang harus putus sekolah karena kekurangan biaya. Maka dari itu, Orang tua wajib tahu dengan program ini agar anak-anaknya dapat terus melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi.
Ada banyak cara menuju roma, kejarlah terus cita-citamu. Yakin pada diri sendiri dengan terus menggapai semua mimpi. Apapun yang kamu inginkan, teruslah bersemangat untuk mengejarnya. Karena tidak ada kata sia-sia selagi kamu mau berusaha. Tetap yakin pada keinginanmu, Maka kamu akan mendapatkan hasil yang lebih baik di masa yang akan datang.
Seringkali saat saya berkunjung ke suatu pulau yang dimana trasportasi disana masih sangat terbatas, ada satu mobil yang mengangkut puluhan siswa yang akan berangkat sekolah dengan kondisi mereka harus rela berdesakan didalam mobil. Tak hanya itu saja, bahkan ada pula yang berdiri dibagian belakang bemper mobil dengan posisi tangan memegang atap mobil agar bisa ikut serta dengan mobil tersebut.
Sampai ada pula yang harus rela naik diatap mobil agar mereka tidak telat untuk sampai di sekolah. Sungguh kondisi seperti itu sangat membahayakan siswa-siswa yang akan berangkat sekolah. Banyak cerita yang menarik dapat diulas dengan kondisi yang tak dapat dipungkiri bahwa pendidikan itu penting tapi keterbatasan biaya yang membuat mereka harus rela putus sekolah.
Ada pula seorang anak yang bercerita kalau jarak antara sekolah dengan rumah sangat jauh. Mereka pun harus rela membawa baju ganti serta sendal jepit untuk berjalan ke sekolah. Sesampainya di sekolah mereka harus berganti pakaian dan juga sendal yang mereka kenakan saat berangkat.
Mereka harus rela berjalan kaki selama satu jam dengan kondisi jalan yang juga kurang baik. Mereka harus melewati area persawahan, perkebunan bahkan rumah warga dengan kondisi jalan yang hancur. Tak ada kendaraan yang dapat mengantarkan mereka karena memang kondisinya yang tak memungkinkan.
Ada banyak cerita yang membuat hati terasa begitu sedih mendengarnya. Tapi mereka tetap tertawa bahagia karena di sekolah itulah mereka bisa bertemu dengan teman-teman sebaya nya, juga mereka dapat mempelajari sesuatu yang baru dari gurunya.
Ada banyak harapan siswa yang masih ingin terus melanjutkan sekolahnya karena semangatnya yang sangat luar biasa. Terkadang saya pun sempat malu dengan mereka. Kondisi yang begitu penuh perjuangan, mereka masih tetap rajin untuk ke sekolah. Sedangkan saya dulu, sering kali bolos atau absen tidak ikut mata pelajaran.
Saya harusnya banyak bersyukur karena tidak mengalami kondisi seperti anak-anak ini yang masih tetap semangat menggapai cita-cita dan mimpinya untuk terus belajar. Bahkan ada banyak impian mereka yang ingin diraih walaupun keadaan yang dapat membuat pupus harapannya.
PROGRAM INDONESIA PINTAR
Kini saatnya orang tua harus tau Program Indonesia Pintar yang diselenggarakan oleh tiga kementrian yaitu Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (KEMENDIKBUD), Kementrian Sosial (KEMENSOS) dan Kementrian Agama (KEMENAG).
Program Indonesia Pintar ini dirancang untuk mencegah anak Indonesia putus sekolah. Diharapkan program ini dapat meringankan biaya personal pendidikan bagi peserta didik miskin atau rentan miskin yang masih terdaftar sebagai peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.
Biaya personal pendidikan yang dimaksud seperti membeli buku dan alat tulis, membeli pakaian seragam dan perlengkapan sekolah (sepatu, tas dan sebagainya), membiayai transportasi peserta didik ke sekolah, uang saku peserta didik, biaya kursus tambahan bagi peserta didik pendidikan formal dan biaya praktik tambahan dan biaya magang / penempatan kerja.
Biaya personal pendidikan yang dimaksud seperti membeli buku dan alat tulis, membeli pakaian seragam dan perlengkapan sekolah (sepatu, tas dan sebagainya), membiayai transportasi peserta didik ke sekolah, uang saku peserta didik, biaya kursus tambahan bagi peserta didik pendidikan formal dan biaya praktik tambahan dan biaya magang / penempatan kerja.
CARA MEMBUAT KARTU INDONESIA PINTAR (KIP)
Nah buat kalian yang belum mendapatkan Kartu Indonesia Pintar (KIP), segera daftar dengan persyaratan membawa Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) orang tua kamu ke lembaga pendidikan kamu bersekolah.
Buat kamu yang belum memiliki Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), orang tuanya dapat meminta Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) dari RT/RW dan Kelurahan/Desa terlebih dahulu agar dapat melengkapi syarat pendaftaran.
Kartu indonesia Pintar (KIP) diberikan sebagai penanda atau identitas penerima bantuan pendidikan Program Indonesia Pintar (PIP). Sampai dengan hari ini Kemendikbud telah menyalurkan dana PIP kepada 16,8 juta siswa dan sudah bisa diambil di tabungan masing-masing.
Buat kamu yang belum memiliki Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), orang tuanya dapat meminta Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) dari RT/RW dan Kelurahan/Desa terlebih dahulu agar dapat melengkapi syarat pendaftaran.
Kartu indonesia Pintar (KIP) diberikan sebagai penanda atau identitas penerima bantuan pendidikan Program Indonesia Pintar (PIP). Sampai dengan hari ini Kemendikbud telah menyalurkan dana PIP kepada 16,8 juta siswa dan sudah bisa diambil di tabungan masing-masing.
Dengan adanya Kartu Indonesia Pintar (KIP), tidak ada lagi siswa yang harus putus sekolah karena kekurangan biaya. Maka dari itu, Orang tua wajib tahu dengan program ini agar anak-anaknya dapat terus melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi.
Ada banyak cara menuju roma, kejarlah terus cita-citamu. Yakin pada diri sendiri dengan terus menggapai semua mimpi. Apapun yang kamu inginkan, teruslah bersemangat untuk mengejarnya. Karena tidak ada kata sia-sia selagi kamu mau berusaha. Tetap yakin pada keinginanmu, Maka kamu akan mendapatkan hasil yang lebih baik di masa yang akan datang.
PENGADUAN PIP
Unit Pengaduan Masyarakat (UPM) Direktorat Pembinaan SD :
Telepon : 021 5725 638
HP : 0822 989 73 998, 0822 989 73 995, 0813 166 33 646, 0856 046 18 473, 0812 193 33 995,
0895 0711 3912 dan 0813 1070 5645
Email : pipsd@kemdikbud.go.id
Pengaduan Tertulis :
Direktur Pembinaan Sekolah Dasar
Up : Kasubdit Peserta Didik
Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar
Kompleks Kemdikbud, Gedung E Lantai 17
Jl jendral Sudirman - Senayan, Jakarta Pusat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Yuk ah komen daripada cuma sebarin Spam