atau kamu mau liburan singkat tapi tidak terlalu menguras kantong?
atau mungkin butuh liburan yang tidak jauh dari Jakarta?
Semua jawabannya ada di Bogor.
Datangi dan kunjungi saja Kota Bogor karena disana udaranya masih sejuk walaupun sudah agak macet yah.
Bagi sebagian warga Jakarta, destinasi wisata yang bisa didatangi saat weekend selalu ke Bandung atau ke Bogor. Tapi kebanyakan pula yang bilang kalau di Bogor cuma gitu-gitu aja. Weeeiittsss jangan salah...Mungkin kamu belum pernah main ke pelosoknya Bogor.
Bogor itu masih memiliki wisata alam yang begitu sempurna. Kamu mau menyusuri sungai? Ada banyak sungai di Bogor. Atau kamu mau menyusuri hutan pinus? Bogor juga banyak kok wisata hutan pinusnya. Atau mungkin mau menyusuri hutan alami? Tenang saja, Bogor juga masih ada hutan alaminya.
Kamu tidak perlu khawatir kehabisan ide untuk berlibur kalau sudah di Bogor. Apalagi bagi kamu pecinta petualang. Sudahlah datang saja ke Bogor. Kamu pasti bahagia saat mengetahui kalau Bogor itu bisa dibilang surga alam yang bisa kamu nikmati dengan biaya yang tak terlalu mahal.
***
Sabtu, 21 Jul 2018 Rencana dadakan yang kami rencanakan langsung terealisasikan dengan jumlah 6 orang yang siap menerima rintangan selama di perjalanan menuju Leuwi Ciung. Sebelumnya saya pernah mengunjungi Curug Cibaliung yang masih satu arah dengan Leuwi Ciung. Tapi saat saya kesana, saya tidak mampir ke Leuwi Ciung karena tidak tau kalau diatasnya masih ada curug lagi.
Perjalanan kami dari Jakarta terbilang lancar. Kami selalu berusaha berangkat dari Jakarta sepagi mungkin agar sesampainya disana masih sedikit pengunjung yang telah tiba di tempat. Kami mulai perjalanan pada pukul 07.30 AM, itu pun kami masih harus jemput Bang Eri di Cawang.
RUTE LEUWI CIUNG
Seperti biasanya kalau dari Jakarta kami harus menuju Pintu Tol Sentul Selatan 1. Setelah keluar dari pintu tol kami masih harus melanjutkan perjalanan menuju Jungleland. Ikuti saja terus petunjuk menuju Jungleland. Setelah menemukan jungleland langsung belok kanan kearah atas dan ikuti terus petunjuknya.
Saat kalian menemukan petunjuk jalan ke arah pemandian air panas Gunung Pancar, jangan dulu belok kanan yah karena perjalanan kalian masih lurus terus sampai kamu menemukan banner bertuliskan CURUG LEUWI HEJO.
Setelah menemukan banner tersebut, belok kanan dan ada beberapa parkir yang ada disana. Saran saya lebih baik parkir diatas saja agar tidak terlalu jauh saat berjalan menuju pintu masuk Curug Leuwi Hejo.
Memasuki kawasan Curug Leuwi Hejo mobil akan dikenakan biaya Rp. 15.000 dan motor Rp. 5.000. nah biasanya saat kita akan belok masih ada pungli yang meminta uang seikhlasnya. Udahlah kasih aja 2.000 atau gak kasih sama sekali juga gak apa-apa kok.
Ingat yah kalau kesini harus sediakan receh karena banyak banget bayar tiket masuknya. Entahlah apa emang sengaja atau jangan-jangan pungutan liar juga. Tapi yang pasti kalau dibandingkan dengan curug lainnya, Curug inilah terbilang lebih mahal dari curug lainnya.
Memasuki kawasan Curug Leuwi Hejo mobil akan dikenakan biaya Rp. 15.000 dan motor Rp. 5.000. nah biasanya saat kita akan belok masih ada pungli yang meminta uang seikhlasnya. Udahlah kasih aja 2.000 atau gak kasih sama sekali juga gak apa-apa kok.
Ingat yah kalau kesini harus sediakan receh karena banyak banget bayar tiket masuknya. Entahlah apa emang sengaja atau jangan-jangan pungutan liar juga. Tapi yang pasti kalau dibandingkan dengan curug lainnya, Curug inilah terbilang lebih mahal dari curug lainnya.
LOKASI LEUWI CIUNG
Sesampainya di parkiran Curug Leuwi Hejo, masih harus berjalan hingga 500 meter. Ingat saat kalian berada di jarak 200 meter dari parkiran akan menemukan dua jalur keatas dan kebawah. Kalau kamu menuju jalan bawah, curug yang bisa kamu kunjungi hanyalah Curug Leuwi Hejo. Tapi kalau kamu naik keatas kamu bisa kunjungi Curug Barong, Leuwi Cepet, Leuwi Lieuk, Curug Cibaliung dan Leuwi Ciung.
Jadi kamu mau pilih yang mana?
Kalau aku sih sudah pastinya pilih Leuwi Ciung karena semua curug yang saya sebutkan diatas sudah saya kunjungi satu persatu. hihiiii..
Uwokeeee perjalanan dimulai!!!
Saat naik keatas memang masih ada parkir motor diatas sana. Tapi akan sangat berbahaya kalau motor kamu dipaksakan naik keatas. Karena ada beberapa motor yang memaksakan naik keatas malah licin dan turun merosot lagi kebawah hingga akhirnya hampir saja terjatuh. Ada baiknya parkir motor saja dibawah ya guys.
Jembatan seadanya masih pakai bambu |
Sesampainya diatas ada pintu masuk kalian harus membayar uang masuk sebesar Rp. 15.000 perorang. Jangan lupa sedia receh yes, Jangan bawa duit besar karena takut gak ada kembalian. Hihiiii...
Perjalanan ke Leuwi Ciung terbilang mudah karena kontur jalan yang sudah banyak di perbaiki dan terbilang cukup aman buat anak kecil. Akan tetapi masih ada beberapa spot perjalanan yang masih belum di renovasi. Hampir ditiap turunan dan tanjakan sudah dibuat tangga dari batu alam dan semen saja.
Tak apalah biaya tiketnya jauh lebih mahal kalau kontur jalannya saja sudah lebih baik dari sebelumnya. Perjalanan kami pun terasa sedikit lebih nyaman dan pastinya lebih lelah karena tanjakannya diubah menjadi tangga. Jadi siap-siap aja yah paha pada sakit setelah trekking. hihiii...
Kontur jalan yang masih bisa dilalui oleh dua orang hingga akhirnya kami menemukan kontur jalan sempit yang hanya bisa dilalui oleh satu orang saja menjadi santapan trekking kita dipagi hari. Bahkan kami pun sempat amazed karena ada beberapa orang tua yang sudah berumur pun masih kuat trekking untuk perjalanan ke curug.
Setelah setengah jam perjalanan kami akan menemukan pintu masuk kembali. Biaya pungutan tiket masuk tersebut untuk Leuwi Lieuk dan Leuwi Cepet Rp. 10.000 perorang. Saat memasuki pintunya sudah ada beberapa warung yang menjajakan makanan dan juga menjual beberapa kaos, celana dan juga kantong untuk hp agar aman terkena air.
Kami tak sempat berkunjung ke warung karena masih harus melanjutkan perjalanan kami yang masih cukup jauh. Tapi sayangnya badan saya sudah gemetaran karena belum makan. Pandangan saya pun sudah sedikit kabur karena kelaparan. Walhasil makanan yang kami bawa sebelum melakukan perjalanan, sudah harus saya makan agar saya memiliki tenaga untuk melanjutkan perjalanan.
Tangga turunan pun jadi saksi bisu kalau saya makan cepat karena saking kelaparannya. Teman-teman saya pun menunggu dibawah anak tangga sembari ketawa melihat saya makan yang tidak ada jedanya.
Setelah kelar makan kami masih melanjutkan perjalanan menuruni puluhan anak tangga. Ternyata kami sudah berada diatas bukit. Dari ketinggian kami melihat aliran sungai yang begitu jernih dengan beberapa pengunjung yang terlihat sangat sangat kecil telah berada disana.
Beberapa kontur jalan sudah diperbaiki namun ada pula yang masih belum diperbaiki dan bagian sisi kirinya masih jurang sehingga kami berjalan harus sendiri-sendiri. Kami pun jalan berbaris menyusuri tanah merah dengan rimbunnya pepohonan.
Walhasil kami pun memilih jalan menanjak dan masih meneruskan perjalanan agar menemui Curug Leuwi Lieuk. Menyusuri hutan dengan kontur jalan sempit masih tetap harus dilalui dengan nafas yang sudah tersenggal-senggal. Perjalanan masih terlihat jauh, kami tetap harus melewati jalan setapak.
Yup...Inilah dia primadona para pengunjung yang sangat mencintai wisata alam yang memiliki area untuk loncat. Memang sebenarnya untuk pengunjung yang akan meloncat dengan keinggian tebing hingga 4 meter dan kedalaman air hanya 2.5 meter bisa dibilang kurang aman. Karena saat meloncat turun kebawah, kaki sudah menapaki dasar dari aliran sungai tersebut. Tapi tetap saja masih banyak pengunjung yang meloncat disana.
Leuwi Lieuk seringkali dijadikan para pengunjung sebagai wisata adrenaline karena bisa loncat diatas tebing saya itu. Tergantung dari nyali para pengunjungnya saja. Apakah mau melakukan hal itu atau tidak. Balik lagi ke diri kalian masing-masing. Ingat...Bijaklah dalam bertindak, jangan sampai kesenanganmu terenggut karena kecerobohanmu.
Tak lama saya bermain air disini, memang kedalaman Leuwi Lieuk ini tidaklah terlalu dalam, tapi dibagian area yang bisa untuk loncat itu sekitar 3 meter. Sebenarnya tidak aman kalau loncat di area yang tidak begitu dalam. Lagi lagi...Perjalananmu adalah tanggung jawabmu.
Perjalanan kami masih panjang dan kami pun harus menyebrangi sungai terlebih dahulu agar kami bisa menaiki bukit kembali agar bisa sampai di tujuan kami yaitu Curug Cibaliung dan Leuwi Ciung.
Track menuju Curug Cibaliung kali ini sudah terbilang mudah karena sudah banyak kontur jalan yang telah di renovasi tapi tidak banyak mengubah keadaan alam yang ada disana. Suasananya pun masih terbilang asri walaupun sudah ada beberapa spot yang telah dibuatkan anak tangga.
Sekitar 18 menit kami akhirnya melihat pintu masuk menuju Curug Cibaliung dan masih dipungut biaya Rp. 10.000 / orang. Saat pembayaran berlangsung kami tidak langsung naik keatas lagi karena tergoda dengan jernihnya aliran sungai yang berada disamping pintu masuk.
Jawabannya tentu tidak guys.
Kenapa?
Karena tepat disamping pintu masuk Curug Cibaliung teradapat kolam kecil yang begitu indah dengan kondisi air yang begitu jernih dan pastinya kamu tidak akan menyesal bisa berlama-lama disana. Kuncinya cuma satu aja. Gak usah MALU!!!
Kenapa?
Karena yang namanya pintu masuk Curug Cibaliung sudah pastinya banyak pengunjung yang melihat kami bermain air disana. Gimana tidak? Karena memang lokasinya sangat memungkinkan untuk bisa bermain air. Bahkan Kedalamannya pun hanya mencapai satu setengah meter saja. Terbilang aman lah bagi kamu yang tidak terlalu bisa berenang.
Cuma kami berenam saja yang menguasai area kolam mini yang begitu menyejukkan. Siang itu air masih belum terasa begitu dingin jadi saat bermain pun tidak merasa menggigil sama sekali. Bahkan kami pun senang sekali berenang kesana kemari.
Apalagi dibagian belakang kami terdapat aliran air dengan ketinggian mencapai satu meter. Jadi kami bisa bermain air disana juga. Sayangnya saya takut bermain terlalu jauh karena tidak tau kondisinya seperti apa disana.
Tak lama kami bermain air disana, kami pun masih harus melanjutkan perjalanan lagi untuk sampai di Curug Cibaliung terlebih dahulu karena memang Leuwi Ciung letaknya masih lebih tinggi dari Curug Cibaliung.
Tak sampai 15 menit kami pun menemukan kembali menemukan aliran sungai yang begitu jernih dan begitu menggoda. Apa kami lewatkan begitu saja? Tentu tidaaaakkkkk!!! Kami harus bermain air disana karena memang suasananya seperti kolam pribadi.
Penginapan tersebut memang disewakan tapi kami tidak tau biaya permalamnya berapa. Buat kamu yang mau berlama-lama main disana bisa sekali sewa penginapan dan puas bermain air di kolam pribadi yang begitu jernih.
Menapaki beberapa batu yag begitu tinggi hingga diharuskan memanjat agar bisa naik sampai atas dengan kondisi tanah yang basah membuat perjalanan kami sangat licin dan harus jalan berhati-hati agar tidak terjatuh.
Perjalanan ke Leuwi Ciung terbilang mudah karena kontur jalan yang sudah banyak di perbaiki dan terbilang cukup aman buat anak kecil. Akan tetapi masih ada beberapa spot perjalanan yang masih belum di renovasi. Hampir ditiap turunan dan tanjakan sudah dibuat tangga dari batu alam dan semen saja.
Tak apalah biaya tiketnya jauh lebih mahal kalau kontur jalannya saja sudah lebih baik dari sebelumnya. Perjalanan kami pun terasa sedikit lebih nyaman dan pastinya lebih lelah karena tanjakannya diubah menjadi tangga. Jadi siap-siap aja yah paha pada sakit setelah trekking. hihiii...
Sudah ada anak tangga |
Kontur jalan yang masih bisa dilalui oleh dua orang hingga akhirnya kami menemukan kontur jalan sempit yang hanya bisa dilalui oleh satu orang saja menjadi santapan trekking kita dipagi hari. Bahkan kami pun sempat amazed karena ada beberapa orang tua yang sudah berumur pun masih kuat trekking untuk perjalanan ke curug.
Setelah setengah jam perjalanan kami akan menemukan pintu masuk kembali. Biaya pungutan tiket masuk tersebut untuk Leuwi Lieuk dan Leuwi Cepet Rp. 10.000 perorang. Saat memasuki pintunya sudah ada beberapa warung yang menjajakan makanan dan juga menjual beberapa kaos, celana dan juga kantong untuk hp agar aman terkena air.
Kami tak sempat berkunjung ke warung karena masih harus melanjutkan perjalanan kami yang masih cukup jauh. Tapi sayangnya badan saya sudah gemetaran karena belum makan. Pandangan saya pun sudah sedikit kabur karena kelaparan. Walhasil makanan yang kami bawa sebelum melakukan perjalanan, sudah harus saya makan agar saya memiliki tenaga untuk melanjutkan perjalanan.
Tangga turunan pun jadi saksi bisu kalau saya makan cepat karena saking kelaparannya. Teman-teman saya pun menunggu dibawah anak tangga sembari ketawa melihat saya makan yang tidak ada jedanya.
Setelah kelar makan kami masih melanjutkan perjalanan menuruni puluhan anak tangga. Ternyata kami sudah berada diatas bukit. Dari ketinggian kami melihat aliran sungai yang begitu jernih dengan beberapa pengunjung yang terlihat sangat sangat kecil telah berada disana.
Beberapa kontur jalan sudah diperbaiki namun ada pula yang masih belum diperbaiki dan bagian sisi kirinya masih jurang sehingga kami berjalan harus sendiri-sendiri. Kami pun jalan berbaris menyusuri tanah merah dengan rimbunnya pepohonan.
LEUWI CEPET
Akhirnya kami menemukan Leuwi Cepet, Dulunya kalau mau menyusuri sungai ke arah Leuwi lieuk kami harus menyebrangi air sungai dengan kedalaman 2 meter, tapi sekarang sudah ada jalan yang bisa dilewati dengan menanjak terlebih dahulu. Memang lebih dekat itu menyusuri sungai. Akan tetapi sangat tidak memungkinkan dengan barang bawaan kami.Walhasil kami pun memilih jalan menanjak dan masih meneruskan perjalanan agar menemui Curug Leuwi Lieuk. Menyusuri hutan dengan kontur jalan sempit masih tetap harus dilalui dengan nafas yang sudah tersenggal-senggal. Perjalanan masih terlihat jauh, kami tetap harus melewati jalan setapak.
LEUWI CEPET |
LEUWI LIEUK
Teriakan terdengar dari kejauhan, itu tandanya Curug Leuwi Lieuk sebentar lagi akan terlihat. Aliran sungai pun sudah terlihat dibalik semak yang begitu rindang. Tempat sampah dari plastik yang tergantung seadanya pun sudah terlihat.Yup...Inilah dia primadona para pengunjung yang sangat mencintai wisata alam yang memiliki area untuk loncat. Memang sebenarnya untuk pengunjung yang akan meloncat dengan keinggian tebing hingga 4 meter dan kedalaman air hanya 2.5 meter bisa dibilang kurang aman. Karena saat meloncat turun kebawah, kaki sudah menapaki dasar dari aliran sungai tersebut. Tapi tetap saja masih banyak pengunjung yang meloncat disana.
LEUWI LIEUK |
Tak lama saya bermain air disini, memang kedalaman Leuwi Lieuk ini tidaklah terlalu dalam, tapi dibagian area yang bisa untuk loncat itu sekitar 3 meter. Sebenarnya tidak aman kalau loncat di area yang tidak begitu dalam. Lagi lagi...Perjalananmu adalah tanggung jawabmu.
Perjalanan kami masih panjang dan kami pun harus menyebrangi sungai terlebih dahulu agar kami bisa menaiki bukit kembali agar bisa sampai di tujuan kami yaitu Curug Cibaliung dan Leuwi Ciung.
Track menuju Curug Cibaliung kali ini sudah terbilang mudah karena sudah banyak kontur jalan yang telah di renovasi tapi tidak banyak mengubah keadaan alam yang ada disana. Suasananya pun masih terbilang asri walaupun sudah ada beberapa spot yang telah dibuatkan anak tangga.
Sekitar 18 menit kami akhirnya melihat pintu masuk menuju Curug Cibaliung dan masih dipungut biaya Rp. 10.000 / orang. Saat pembayaran berlangsung kami tidak langsung naik keatas lagi karena tergoda dengan jernihnya aliran sungai yang berada disamping pintu masuk.
CURUG CIBALIUNG
Apa kita langsung jalan begitu saja?Jawabannya tentu tidak guys.
Kenapa?
Karena tepat disamping pintu masuk Curug Cibaliung teradapat kolam kecil yang begitu indah dengan kondisi air yang begitu jernih dan pastinya kamu tidak akan menyesal bisa berlama-lama disana. Kuncinya cuma satu aja. Gak usah MALU!!!
Kenapa?
Karena yang namanya pintu masuk Curug Cibaliung sudah pastinya banyak pengunjung yang melihat kami bermain air disana. Gimana tidak? Karena memang lokasinya sangat memungkinkan untuk bisa bermain air. Bahkan Kedalamannya pun hanya mencapai satu setengah meter saja. Terbilang aman lah bagi kamu yang tidak terlalu bisa berenang.
Kolam mini dekat pintu masuk Curug Cibaliung |
Jangan langsung beranjak saat melihat air jernih dengan kondisi masih sepi karena kalian tidak akan menyesal bisa menghabiskan waktu disana. Pasang muka tembok aja kalau main disana karena memang biasanya yang namanya bermain air pasti terkadang lupa sama waktu juga lupa sama area sekitar yang begitu ramai.
Kami tak bermain terlalu lama disana, ternyata ada juga beberapa pengunjung yang juga ingin bermain disana. Ternyata mereka menunggu kami agar cepat selsai. Padahal mah kalau mau main air disana ya main aja. Toh itu kan untuk umum, jadi siapapun juga bisa bermain air. Hihihi..
Apalagi dibagian belakang kami terdapat aliran air dengan ketinggian mencapai satu meter. Jadi kami bisa bermain air disana juga. Sayangnya saya takut bermain terlalu jauh karena tidak tau kondisinya seperti apa disana.
Tak lama kami bermain air disana, kami pun masih harus melanjutkan perjalanan lagi untuk sampai di Curug Cibaliung terlebih dahulu karena memang Leuwi Ciung letaknya masih lebih tinggi dari Curug Cibaliung.
Aliran sungai dari Curug Cibaliung |
Semacam ada kolam mini di Curug Cibaliung |
Tak sampai 15 menit kami pun menemukan kembali menemukan aliran sungai yang begitu jernih dan begitu menggoda. Apa kami lewatkan begitu saja? Tentu tidaaaakkkkk!!! Kami harus bermain air disana karena memang suasananya seperti kolam pribadi.
Airnya yang begitu jernih memang membuat siapapun akan senang bermain air disana. Bahkan saat kedatangan kami, sudah ada beberapa tamu entah dari Cina atau Korea yang sedang asyik makan bareng di sebuah penginapan.
Belakang kami ada penginapan guys |
Penginapan tersebut memang disewakan tapi kami tidak tau biaya permalamnya berapa. Buat kamu yang mau berlama-lama main disana bisa sekali sewa penginapan dan puas bermain air di kolam pribadi yang begitu jernih.
Saat akan bermain ke curug memang harus sangat diperhatikan cuacanya. Memang saat itu sempat langit begitu gelap dan sepertinya akan turun hujan. Tapi kenyataannya saat kami sudah tiba disana malah cuaca sangat cerah. Memang saat ini musim tidak dapat diprediksi.
Banyak kolam mini di Curug Cibaliung |
Kami masih harus melanjutkan perjalanan karena memang kami belum tiba di Curug Cibaliung. Masih harus menyusuri bebatuan yang begitu besar dan tinggi. Namun kini sudah dibuatkan tangga penyebrangan yang terbuat dari bambu. Kami dapat menyebrangi jembatan bambu tersebut.
Saya pun sangat takut menyebrangi jembatan bambu tersebut, sehingga harus perlahan-lahan melewati jembatan itu. Untuk menyebranginya pun tidak bisa sekaligus banyak yang menyebrang, Maksimal 3 orang dapat melintasi penyebrangan tersebut.
Setelah menemukan Curug Cibaliung, disanalah kalian bisa melakukan atraksi seperti loncat dari ketinggian 4 meter dengan pengaman hanya seutas tali saja. Tetap harus selalu berhati-hati saat akan meloncat dari ketinggian. Ingat safety first ya guys. Jangan sampai liburanmu berubah jadi mimpi burukmu.
LEUWI CIUNG
Setelah puas bermain air di Curug Cibaliung, Ternyata masih ada air terjun mini dibagian atasnya Curug Cibaliung. Karena kami penasaran seperti apa sih bentukannya Leuwi Ciung. Kami pun masih harus menanjak melewati bebatuan yang begitu tinggi.
Bagi kamu yang ingin membawa orang tua atau anak kecil ke Leuwi Ciung, sangat tidak saya rekomendasikan karena memang perjalanannya yang sangat tidak bersahabat. Cuma mereka yang memang suka berpetualang lah yang sangat cocok untuk bermain ke Leuwi Ciung.
Leuwi Ciung dikala sepi |
Menapaki beberapa batu yag begitu tinggi hingga diharuskan memanjat agar bisa naik sampai atas dengan kondisi tanah yang basah membuat perjalanan kami sangat licin dan harus jalan berhati-hati agar tidak terjatuh.
Sampai akhirnya kami melihat ada aliran sungai yang begitu jernih dan telah dipenuhi oleh beberapa pengunjung. Tapi bukan disitulah tempat yang kami inginkan hingga akhirnya kami memutuskan untuk terus berjalan.
Bagi kamu yang telah bersiap akan mengunjungi Leuwi Ciung jangan pernah lupa bawa makanan sendiri karena disana ada beberapa warung tapi hanya menjual mie saja. Kalau bawa bekal makanan sendiri kan lebih mengenyangkan. Ya gak?
Terus lagi, lebih baik buat kamu yang mau bermain air harus menggunakan dry bag agar barang yang kamu bawa terlindungi dari air saat bermain disana. Bawa juga minuman yang banyak yah karena trekking menuju Leuwi Ciung bisa menghabiskan waktu hingga 40 menit.
Jangan pula sepelekan sendal yang kamu gunakan yah. Lebih baik gunakan sendal yang nyaman seperti sendal gunung agar tidak ribet saat berjalan melewati beberapa anak tangga dan juga kontur jalan yang sempit. Sama halnya seperti kalian akan naik gunung saja trekkingnya.
Sekian pengalaman kami saat menuju Leuwi Ciung. Banyak sekali curug indah yang kami lalui dengan kondisi air yang sangat jernih. Kalian pasti tidak akan menyesal walaupun perjalananmu sangat jauh sekalipun.
Cheers,
Dian Juarsa
23 Aug 2018
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Yuk ah komen daripada cuma sebarin Spam