Kompleks Wisata Curug Kencana semakin digandrungi oleh para traveler yang memiliki waktu singkat untuk berlibur. Tak pernah ada kata sepi untuk wisata alam disini. Harga tiket yang terbilang murah pun bisa memberikan hiburan tersendiri bagi para penikmat keindahan alam.
Kedatangan kami ke tempat ini sudah beberapa kali dan memang sudah banyak perubahan yang terlihat. Awalnya tidak ada pintu masuk saat akan menuju curug. Namun kini sudah ada penjaga yang memberikan tiket masuk kepada pengunjung yang akan berwisata alam kesana.
Kondisi Komplek Wisata Curug Kencana sudah terbilang aman bagi anak dan orang tua. Kontur jalan yang sudah luas dengan bebatuan kecil yang akan menemani perjalananmu dengan nuansa yang masih begitu rindang sehingga udara sejuk pun akan membuat nafasmu yang terengah-engah tetap terasa segar.
Udaranya pun yang sedikit dingin akan selalu membuat kamu tidak akan terasa kepanasan walaupun perjalananmu sangat jauh. Trekking saja bisa memakan waktu 2 jam untuk bisa sampai di Curug Kapas. Itu saja saya trekking santai yah. Kalau trekkingnya kaya orang dikejar anjing mungkin bisa lebih cepat dari trekking kami yang sangat santai.
RUTE DAN HARGA TIKET MASUK CURUG KAPAS
Perjalanan menuju Curug Kapas sama seperti saat mengunjungi Curug Love karena memang masih satu jalur. Jadi kalau kamu datang dari Jakarta dan hendak akan menuju Curug Kapas. Kalian bisa baca artikel Curug Love yang lebih lengkapnya.
Kamu tau?? Untuk trekking menuju Curug Love saja sudah menghabiskan waktu sejam sendiri. Nah saat akan melanjutkan perjalanan menuju Curug Kapas, itu pun memakan waktu sejam lagi. Jadi kamu harus mempersiapkan fisik dan stamina yang oke. Sandal yang kamu gunakan juga harus yang senyaman mungkin yah.
Biaya tiket masuk menuju Kompleks Wisata Curug Kencana perorangnya Rp. 15.000 tapi saat kalian akan menuju Curug Kapas masih belum ada pungutan biaya alias Free. Gimana? Tertarik kaaannn kamu mau mengunjungi curug yang masih belum terjamah oleh siapapun.
PERJALANAN MENUJU CURUG KAPAS
Memang sebelum ke Curug Kapas kami sempat berhenti sementara waktu di Curug Love karena memang harus beristirahat sejenak sembari menikmati keindahan Curug Love terlebih dahulu.
Awalnya kami tidak tau ada Curug Kapas dan juga sebenarnya Curug Love yang ingin kami kunjungi bukanlah Curug Love yang berada di Kompleks Wisata Curug Kencana melainkan di tempat yang lain. Tapi sampai sekarang kami masih belum menemukan lokasi tepatnya dimana. Jadilah kami menikmati tempat salah dengan suka cita. Uhuuuuyyy...
Setelah menikmati Curug Love sempat ngobrol dengan pemilik warung kalau saya ingin ke Curug Love yang pemandangan sekitarnya berupa tebing. Lalu si akang pemilik warung bilang "Ada kok teteh deket dari sini, teteh mau saya antar kesana?"
Akhirnya tanpa pikir panjang saya pun mengiyakan ajakan si akang pemilik warung. Oiya buat kalian yang mau juga mengunjungi Curug kapas wajib banget dianterin sama si akang ini yah. Karena memang saat kesana tidak ada petunjuk jalan sama sekali. Takut kalian nyasar kalau jalan sendiri kesana.
Buat kamu yang memang tertarik ingin mengunjungi Curug Kapas bisa hubungi saja Akang Adeng 081584624458. Bayar tips saja sesuai yang kamu iginkan karena memang Akang Adeng ini malah bingung menentukan tarif berapa.
Buat kamu yang memang tertarik ingin mengunjungi Curug Kapas bisa hubungi saja Akang Adeng 081584624458. Bayar tips saja sesuai yang kamu iginkan karena memang Akang Adeng ini malah bingung menentukan tarif berapa.
Foto bersama Akang Adeng (Belakang) |
Ternyata perjalanan menuju Curug Kapas tidak mudah, memang sangat disarankan sekali menggunakan pakaian yang benar. Jangan seperti kami yang hanya menggunakan celana pendek dan juga sendal jepit.
Kontur jalan yang sempit masih bertanah merah dengan ilalang rumput yang begitu tinggi sehingga beberapa kali Akang Adeng harus membersihkan ilalang tersebut dengan parang yang dibawanya saat mengantarkan kami, begitu lihainya memainkan tangannya saat membersihkan ilalang tersebut.
Tak hanya jalan sempit saja yang kami lalui melainkan kebun kopi pun menjadi saksinya Esa terjatuh beberapa kali saat harus merunduk melewati pohon kopi yang begitu pendek. Sehingga selama melewati kebun kopi tersebut kami harus merunduk dan posisi tanah yang kami lalui pun memiliki kemiringan hingga 90 derajat.
Kaki kami pun sempat tergelincir beberapa kali, entah sudah tak terhitung lagi kami pun terus terjatuh karena sendal yang kami gunakan sangat licin. Apalagi ada beberapa spot jalan yang masih berlumpur. Walhasil makin berbahaya perjalanan kami menuju Curug Kapas.
Dari kejauhan suara gemercik air sudah terdengar, kami pun merasa lega karena akhirnya kami bisa menyusuri sungai bukan perkebunan lagi. Tapi masalah tidak sampai situ saja. Ternyata kami harus menuruni bukit kecil yang kami pijak. Ternyata banyak gundakan tanah yang tinggi dan tidak rata sehingga kami pun kesulitan saat akan turun.
Jujur ini pertama kalinya saya trekking lebih berbahaya dari pada menanjak Gunung Prau. Mengapa? Karena saat akan turun kami hanya dibantu oleh akar pohon yang menjuntai kebawah, selebihnya dipercayakan kepada akang adeng yang sudah menantikan kedatangan saya untuk bisa turun dari bukit kecil yang kami pijak. Akhirnya berhasil juga.
Tak lama kemudian, Esa pun menyusul untuk menuruni bukit tersebut tapi sayangnya Esa tidak beruntung karena sendalnya yang sangat licin membuat Esa terjatuh kebawah. Untungnya dengan sigap tangan Esa memegang akar pohon tersebut jadi posisi terjatuhnya merosot kebawah sembari memegang akar pohon. Good Job!!
CURUG KAPAS
Masih terus menyusuri air sungai dan menyebrangi nya dengan kondisi tidak ada jembatan sama sekali. Beruntungnya cuaca saat itu sedang kemarau, jadilah airnya surut dengan ketinggian air hanya mecapai sebetis. Jadi kami masih bisa melaluinya dengan santai.
Tak sampai disitu saja, kami masih harus melanjutkan perjalanan menuju Curug Kapas dengan menaiki batu yang begitu besar dengan cara agak memanjat sedikit. Akang Adeng terus mengulurkan tangannya kepada kami agar kami bisa menaiki batu yang segede gaban. Entahlah kenapa saya bisa tertarik dengan perjalananan yang sedikit ekstrim.
Akhirnya kami pun bisa sampai juga di Curug Kapas. Ini dia kecantikan Curug Kapas yang wajib kamu kunjungi saat kemarau. Tapi kalau saat musim penghujan saya tidak sarankan kedatangan kalian untuk bisa ke Curug Kapas karena memang akan sangat berbahaya dengan kondisi yang masih belum stabil.
Kami bertiga sempat istirahat sejenak di Curug Kapas ini karena memang perjalanan kami masih berlanjut untuk menuju Curug Cikuda. Namun sayangnya, kami tidak berlama-lama untuk bermain air disini karena memang perjalanan selajutnya masih sangat jauh.
Sedangkan saat itu kedatangan kami terlalu siang. Walhasil kami terlalu sore untuk bisa kembali lagi ke Curug Love. Perhatikan waktu saat kamu akan menyusuri sungai yah karena memang kondisi perjalananan menuju Curug Kapas masih sangat alami dan belum terjamah sama sekali.
Gimana? Kamu tertarik mau mendatangi Curug tersembunyi yang masih alami ini? Kalau kamu berminat bisa hubugi Akang Adeng yah. Orangnya sangat ramah dan helpful banget.
Yang harus kamu perhatikan :
- Pakai sendal gunung
- Jangan menggunakan celana pendek
- Bawa barang secukupnya
- Jangan lupa bawa cemilan dan air minum
- Pakai drybag
- Bawa handuk kecil agar tidak kedinginan
- Bawa baju ganti karena perjalanan cukup jauh dari Curug Love
- Perhatikan waktu agar tidak terlalu sore saat akan kembali ke Curug Love
Sekian informasi yang bisa saya share ke kalian. Semoga bermanfaat dan perhatikan hal sekecil apapun demi keselamatan kalian selama di perjalanan. Ingat perjalananmu adalah tanggung jawabmu sendiri. Jadi kalian harus bisa menjaga dirimu sendiri.
Terima kasih #infocurug nya Kak. Bagus juga nih. BTW mau nanya, kalau mau ganti baju di curug-curug alami begini dimana biasanya ?
BalasHapus