Snorkeling di Pulau Lagoon Cabe, Gunung Krakatau

Snorkeling selalu menjadi tujuan utama setelah pendakian anak gunung krakatau. Memang waktu yang pas saat telah capek menanjak di ketinggian. Kini saatnya menyelami kedalaman Pulau Lagoon Cabe yang letaknya tidak terlalu jauh.

***

Perjalanan laut kembali kami arungi setelah Pendakian Santai Puncak Anak Gunung Krakatau. 

Memang asiknya menjelajah Anak Gunung Krakatau adalah kita bisa dapat keduanya antara ketinggian dan juga kedalaman.

Siapa sih yang tidak suka bermain air. Sedari kecil saya sangat senang sekali bermain air bahkan dulu pernah mandi sehari 5 kali karena saking sukanya dengan air. Begitu pun setelah sudah dewasa lebih senang bermain ke pantai ketimbang ke gunung. Hihihii...

PULAU LAGOON CABE

Pulau Lagoon Cabe ini adalah spot yang sangat disukai oleh wisatawan dengan kondisi air yang begitu jernih dan berwarna kehijauan. Kedalamannya pun sangat bervariasi sesuai letaknya karang yang berada di pesisir pantai.

Keberadaan Pulau Lagoon Cabe ini tidak berpasir putih di bagian pesisir pantainya melainkan masih berupa hutan alami yang memang dibiarkan kondisinya sealami mungkin karena masih banyak habitat burung yang hinggap disana.

Bagi pemula yang tidak terlalu bisa berenang, tak perlu khawatir saat akan melakukan snorkeling di Pulau Lagoon Cabe karena memang disini tak ada arus kencangnya. Bahkan kondisi air lautnya pun terasa begitu tenang.

Keadaan dalam laut yang begitu tenang membuat para pengunjung tak merasa begitu khawatir, bahkan banyak diantaranya yang ingin ke bagian pesisir pantai. Namun berhati-hatilah saat berenang di Pulau lagoon Cabe karena kondisi batu karangnya yang terdapat dikedalaman 100 cm saja bisa membuat coral menjadi rusak karena terkena fin saat berenang.

Saran saya saat renang disana, bermain air dengan kondisi coral yang berada di kedalaman 2 meter agar saat akan mengayuhkan kaki didalam air tidak tersenggol dengan coral yang ada disana.

Pulau Lagoon Cabe ini sebenarnya sangat cocok buat kalian yang suka aktivitas freedive karena ada keberadaan yang dimana bagian coral berbatasan dengan kedalaman yang tak terjangkau oleh penglihatan karena saking gelapnya keberadaan palung tersebut.

Saya tak berani melewati batas kedalaman itu karena kita tak pernah tau bagaimana kondisi dalam laut disana. Apalagi banyak sekali jenis ikan yang masih belum saya pahami. 

Ada beberapa ikan yang tidak berbahaya, namun ada pula beberapa ikan yang harus dijauhi karena akan sangat berbahaya.

Setelah puas bermain air di Pulau Lagoon cabe, kami melanjutkan perjalanan menuju Pulau Sebesi yang dimana letaknya cukup jauh. Perjalanan kami memakan waktu hingga 2 jam dengan kondisi laut yang sangat berombak dan beruntungnya semua peserta tidak ada yang mabok laut.

Semua tertidur pulas didalam kapal yang terombang ambing sangat tinggi akibat kondisi ombak yang tak menentu. Angin yang begitu kencang membuat ombak menjadi lebih tinggi dari biasanya.

Saya pun tidak bisa tidur didalam kapal, saya lebih menikmati pemandangan ombak yang begitu tinggi dan terus menerjang kapal kami. Beruntungnya kapten kami begitu lihai dengan permainannya dalam mengemudi mengikuti alur ombak agar tak terhantam keras kebagian kapal kami.

Dalam kondisi laut yang tidak menentu ini memang sangat dibutuhkan seorang kapten yang dapat membaca arah ombak akan kemana. Karena saya pernah mengalami dikendarai oleh kapten yang baru saja belajar berlayar hingga akhirnya kapal yang kami tumpangi terhantam kencang oleh ombak.

Berhati-hatilah saat perjalanan laut karena kapten pun dibutuhkan skill. Tak sembarangan orang dapat membawa kapal dengan muatan banyak penumpang. Apalagi saat kondisi cuaca yang sedang tidak menentu.

Kalau kalian ke Anak Gunung Krakatau, jangan pernah lewatkan bermain air di Pulau Lagoon Cabe yah.

Cheers,

Dian Juarsa

5 Mar 2018