Puas berfoto-foto di Pulau Sebesi hari semakin sore dan kami pun bergegas untuk menuju spot yang paling kece untuk menyaksikan sunset di Pulau Umang Umang. Awalnya saya pikir Pulau Umang itu banyak sekali keong, nyatanya tidak. hahaha...Hoiyaaaaa kenapa saya berpikiran keong karena basa sundanya keong itu ya umang.
Letak Pulau Umang Umang tidak jauh dari Pulau Sebesi hanya dengan memakan waktu sekitar 18 menit kami pun tiba di Pulau Umang Umang dengan pasir putihnya yang begitu lembut disertai gulungan ombak yang begitu kencang.
Kapal Bersandar di Pesisir Pantai |
Penampakan Pesisir Pantai dari Pulau Umang Umang |
Menanti sunset di Pulau Umang Umang tidak lah bosan walaupun masih harus menunggu sekitar 2 jam. Karena banyak sekali kegiatan yang bisa kami lakukan selama di pantai. Bahkan Pulau Umang Umang juga aman loh untuk anak kecil. Saya pun melihat satu keluarga yang membawa anaknya yang masih berumur sekitar 7 tahun bermain di pesisir pantai dengan pelampung yang dibawanya dari rumah. Tapi tetap yah harus selalu dalam pengawasan orang tua. Walaupun ombak di Pulau Umang Umang tidak terlalu besar tapi ada beberapa spot yang berbatu memiliki ombak yang terus berdeburan menghantam bebatuan.
Selama di Pulau Umang Umang carilah spot yang bisa dijadikan untuk berfoto dengan teman atau mungkin kalian bisa bawa sedikit cemilan lalu gelar kain bali di pinggir pantai, santailah sejenak sembari menikmati sore dan leyeh-leyeh dengan suasana yang begitu nyaman jika dihabiskan bersama teman, keluarga ataupun sahabat.
Pulau Umang Umang dapat dijadikan taman bermain :p |
Pasir putih di Pulau Umang Umang sangat menghipnotis kami untuk bisa berlama-lama disana. Di pantai ini ada juga loh pengunjung yang sibuk mengabadikan moment dengan pengambilan gambar dari berbagai angle. Memang Pulau Umang Umang ini tempat yang cocok bagi kalian yang ingin membuat vlog ataupun dokumentasi perjalanan yang seru.
Langit cerah, penantian senja masih belum berakhir. Pasir yang kami pijak pun selembut bedak bayi walaupun ada beberapa spot yang pasirnya bercampur dengan pecahan karang. Ada baiknya selalu menggunakan sandal. Bermain air dipinggir pantai dengan ombak yang masih terbilang sangat bersahabat. Udara begitu hangat dan banyak diantara mereka yang sibuk menghabiskan waktu untuk bercanda bersama kerabat.
Berlari menuju spot sunset #padahalboong |
Dari sebelah kiri pantai terdapat banyak sekali bebatuan besar yang berjajar sehingga saat ombak datang maka batu itu lah yang akan menghadang ombak sehingga kondisi air laut di pesisir pantai, ombaknya tidak terlalu kencang. Tetaplah berhati-hati saat bermain dibebatuan tersebut karena kuatnya ombak yang akan mendorong kalian hinga terjatuh. Saat kaki memijak bebatuan terasa sangat licin dan kuatnya deburan ombak membuat kaki tak tahan untuk berpijak ke bebatuan. Alternatif terbaik ya hanya duduk saja dibebatuan tersebut.
Banyak diantaranya yang berfoto hingga ke ujung batu yang tinggi. Saya sih lebih baik cari aman saja karena ombaknya terbilang menyeramkan buat saya. Karena saat kalian terjatuh akibat dorongan kuat dari ombak. Kalian bisa terbentur kencang dan itu akan sangat membahayakan diri kalian. Lebih baik cari aman, kita mau liburan untuk bersenang-senang bukan cari penyakit.
Akhirnya jam tangan sudah menunjukkan pukul 17.40 PM. Langit sudah mulai berubah warna, semua pengunjung berbondong-bondong untuk pindah tempat ke bagian kiri dimana tempat kapal kami bersandar. Semakin lama langit semakin gelap dan menyembulkan warna khas dari senja dengan guratan awan yang dapat mempercantik langit.
Semua pengunjung pun sibuk mengabadikan moment terindah yang mereka lihat didepan mata. Sungguh ciptaan tuhan maha indah khususnya Indonesia yang memiliki banyak sekali keindahan alam yang begitu kaya akan kecantikannya. Pesona Indonesia membuat wistawan pun begitu tertarik untuk menyaksikan keindahannya. Menanti senja adalah hal yang paling saya suka karena perubahan warna langit yang begitu terlihat jelas dan sangat indah. Dimana pun saya berada, hal utama yang paling saya nantikan adalah menanti senja.
Matahari mulai terbenam |
Biasan dari sinar matahari tenggelam berwarna jingga |
Perubahan warna langit masih terlihat saat perjalanan pulang. Karena hari semakin gelap jadi kami harus bergegas kembali ke kapal. Ombak semakin tinggi sehingga kami sangat kesulitan saat akan naik tangga menuju kapal. Beberapa awak kapal saling bantu membantu agar para pengunjung dapat naik keatas kapal. Ada 3 awak kapal yang membantu setiap pengunjung untuk menaiki kapal. Memang hal tersulit adalah saat berusaha naik kapal karena deburan ombak yang tak menentu dan terus menghantam anak tangga sehingga ada kesulitan saat menahan anak tangga agar tetap stabil.
Satu persatu pengunjung dituntun oleh awak kapal agar dapat naik keatas kapal. Walaupun kami mengalami kesulitan setidaknya semua pengunjung aman bisa sampai diatas kapal. Setelah semuanya sudah lengkap berada dikapal, ketiga awak kapal pun mulai bebenah dari anak tangga hingga jangkar yang disangkutkan di pepohonan agar kapal dapat menjauh dari pesisir pantai.
Satu persatu pengunjung dituntun oleh awak kapal agar dapat naik keatas kapal. Walaupun kami mengalami kesulitan setidaknya semua pengunjung aman bisa sampai diatas kapal. Setelah semuanya sudah lengkap berada dikapal, ketiga awak kapal pun mulai bebenah dari anak tangga hingga jangkar yang disangkutkan di pepohonan agar kapal dapat menjauh dari pesisir pantai.
Kelar sudah bermain air di Pulau Umang-Umang dan saatnya kembali ke penginapan dan bergegas untuk membersihkan diri dari pasir-pasir yang menempel di tubuh. Angin begitu kencang dan kapal terus mengahantam ombak. Walaupun begitu tak membuat kami takut karena kami percaya dengan kapten yang telah lihai mengarungi samudera #halah
Cheers,
Dian Juarsa
16 Jan 2018
keren banget pulaunya. Cuman perjalannya jauh ya dari Pulau Sumatera, emang cocok dikunjungi selain ke Krakatau
BalasHapusIyaaaa perjalanannya jauh tapi worth it kak kesananya. Pulaunya masih keren banget
Hapus