Tak disangka hasil dari obrolan ngalor ngidul kami terwujud juga. Padahal sudah beberapa tahun ini kami pisah kantor dan memiliki kesibukan masing-masing.
Saya terlebih dahulu membeli tiket ke Bali karena mendapatkan voucher tiket pesawat dan sangat disayangkan kalau hangus begitu saja. Kalaupun memang tidak ada yang menemani saya selama di Bali, Its oke gak masalah karena di tahun 2013 (klik disini) pun saya pernah sendirian ke Bali dan hanya ditemani driver untuk keliling Bali. Akhirnya tanpa pikir panjang saya pun mengajak Jeje untuk ikut ke Bali. Sempat tak terpikirkan akan ke Nusa Penida, tapi Jeje celetuk bilang :
"Kita ke Nusa Penida aja cucuuurrr, kan kita udah punya rencana itu dari dulu"AHA!!!! Saya pun dengan cepat mengiyakan ajakan Jeje karena memang sempat bingung juga kalau ke Bali mau kemana. Biasalah kebiasaan saya kalau beli tiket suka ngasal aja tanpa pikir hendak kemana selama berlibur. Maklum saya termasuk orang yang terlalu santai jadi untuk berpikir mau kemananya suka dadakan aja gitu idenya nongol.
Akhirnya jeje pun minta waktu untuk ijin ke suaminya apakah diperbolehkan untuk jalan dengan saya berdua saja atau tidak boleh. hasil rayuan maut jeje pun berhasil. Akhirnya impian kami untuk melakukan perjalanan bakcpacker terwujud sudah. Keinginan saya pun untuk bisa keliling Bali dengan menggunakan motor pun juga terwujud.
***
Ceritanya OOTD di Bandara :p |
Kami masih menunggu gate dibuka karena memang belum waktunya terbuka untuk para penumpang. Saat menunggu, kami gunakan untuk mengatur itinerary selama di Nusa Penida sembari memberi kabar kepada pihak penginapan untuk menjemput kami saat tiba di Nusa Penida.
Mungkin Jeje lelah |
08.25 AM Tiba juga di Bandara Ngurah Rai. Pagi yang begitu cerah, terik matahari pagi yang begitu hangat. Sambutan dari supir taksi seraya menawarkan jasanya untuk mengantarkan kami sampai tujuan hingga suara klakson yang terdengar sesekali saat menyebrang jalan. Yup suasana inilah yang kurindukan. Pagi yang selalu sibuk dengan senyuman sumringah yang kami dapatkan walaupun terkadang selalu dapat sindiran seakan mereka tahu kalau kami menggunakan taksi online yang sedang gencarnya di Bali untuk tidak menggunakan jasa tersebut.
Walhasil kami pun mencari tempat yang aman untuk bertemu dengan taksi online yang telah kami pesan. Yap benar apa yang dikatakan supir taksi tersebut bahwa kami memang menggunakan jasa taksi online. Maafkan kami pak, karena dengan taksi online kami sudah tahu harga pasti dari perjalanan kami menuju Mak Beng Sanur Rp. 100.000 beserta tips.
Saat perjalanan kami menuju Sanur, jeje terus berusaha mengajak ngobrol supir taksi online tersebut. Entah mengapa rasanya saya malas sekali berbicara dengan pak supir ini karena dari wajahnya sangat tidak ramah apalagi setelah dia tanyakan tujuan kami kemana. Mukanya sangat shock seakan tidak rela dan tidak mau mengantarkan kami kesana. Benar saja kan? Ternyata kami diturunkan di Sanur yang salah. Kami turun di tempat para diver berkumpul. Kami berdua pun kebingungan sehingga menanyakan kepada bli yang ada disana.
Ternyata lokasi kami masih 3km lagi untuk menuju Pelabuhan Sanur Mak Beng. Sangat tidak mungkin jika berjalan kaki karena buang waktu. Jeje masih terus berusaha memesan taksi online. Ternyata kawasan kami dilarang untuk menggunakan jasa taksi online. Jadi kami berdua memutuskan untuk naik taksi Burung Biru di pinggir jalan. Sehingga kami harus berjalan sejauh 300 meter.
Ternyata lokasi kami masih 3km lagi untuk menuju Pelabuhan Sanur Mak Beng. Sangat tidak mungkin jika berjalan kaki karena buang waktu. Jeje masih terus berusaha memesan taksi online. Ternyata kawasan kami dilarang untuk menggunakan jasa taksi online. Jadi kami berdua memutuskan untuk naik taksi Burung Biru di pinggir jalan. Sehingga kami harus berjalan sejauh 300 meter.
Setibanya di Pelabuhan Sanur masih harus berjalan kaki karena memang kasian taksinya kalau harus memutar. Tepat disamping kiri ada penjualan tiket speedboat. Dari hasil pencarian kami kalau tiket speedboat itu Rp. 75.000 tapi ternyata salah. Saat saya memberitahu jadwal keberangkatan dan pulang dari Nusa Penida, tiap orang dikenakan biaya Rp. 200.000/orang. Jadwal keberangkatan dengan speedboat Dwi Manunggal pukul 11.00 AM dan pulang menggunakan speedboat Angel's Billabong pada pukul 15.30 PM.
Ombak begitu tinggi karena angin memang sangat kencang sekali. hamparan lautan biru, deru ombak yang terus berkejaran ke pesisir pantai dan angin yang begitu kencang sehingga membuat amukan ombak semakin menjadi memang selalu saya rindukan. Petugas speedboat sudah memanggil nama kami satu persatu untuk berkumpul dan berjalan kaki sejauh 50 meter untuk mencapai speedboat dwi manunggal.
Bagi yang mengenakan sepatu harus rela melepas sepatunya karena kami harus melewati ombak untuk dapat naik keatas speedboat yang terus goyang kedepan dan kebelakang.
Siang yang terik dengan hembusan angin, suara mesin semakin berisik dibagian belakang, kami memilih tempat paling belakang agar cepat untuk turunnya. Tak lama kami duduk, speedboat pun mulai berjalan. Seorang ibu dengan bayinya yang masih berumur 4 bulan turut serta menaiki speedboat yang kami tumpangi. Sempat amazing karena bayi yang masih berumur empat bulan sama sekali tidak rewel. Senyumannya yang begitu polos dengan tatapan nanar terus memandangi wajah saya seakan ingin mengatakan "kamu siapa?". Mungkin itulah yang ada dipikiran si bayi mungil. Sempat ngobrol sebentar dengan ibu yang duduk disamping saya. Tak lama kemudian saya terlelap saat diperjalanan selama sejam.
Turun dari speedboat saya sangat kagum sekali dengan air laut yang berwarna biru turqoise, angin semilir dan matahari yang begitu terik. Banyak sekali bli yang berjajar di Pelabuhan Toyapakeh seperti akan menjemput kedatangan tamu. Saya berjalan menuju bli yang memegang papan nama yang bertuliskan Dian Juarsa. Yaapp benar saja, akhirnya saya dijemput oleh Bli Mustika menuju Kabeh Jati Garden Villa.
Ombak begitu tinggi karena angin memang sangat kencang sekali. hamparan lautan biru, deru ombak yang terus berkejaran ke pesisir pantai dan angin yang begitu kencang sehingga membuat amukan ombak semakin menjadi memang selalu saya rindukan. Petugas speedboat sudah memanggil nama kami satu persatu untuk berkumpul dan berjalan kaki sejauh 50 meter untuk mencapai speedboat dwi manunggal.
Bagi yang mengenakan sepatu harus rela melepas sepatunya karena kami harus melewati ombak untuk dapat naik keatas speedboat yang terus goyang kedepan dan kebelakang.
Siang yang terik dengan hembusan angin, suara mesin semakin berisik dibagian belakang, kami memilih tempat paling belakang agar cepat untuk turunnya. Tak lama kami duduk, speedboat pun mulai berjalan. Seorang ibu dengan bayinya yang masih berumur 4 bulan turut serta menaiki speedboat yang kami tumpangi. Sempat amazing karena bayi yang masih berumur empat bulan sama sekali tidak rewel. Senyumannya yang begitu polos dengan tatapan nanar terus memandangi wajah saya seakan ingin mengatakan "kamu siapa?". Mungkin itulah yang ada dipikiran si bayi mungil. Sempat ngobrol sebentar dengan ibu yang duduk disamping saya. Tak lama kemudian saya terlelap saat diperjalanan selama sejam.
Turun dari speedboat saya sangat kagum sekali dengan air laut yang berwarna biru turqoise, angin semilir dan matahari yang begitu terik. Banyak sekali bli yang berjajar di Pelabuhan Toyapakeh seperti akan menjemput kedatangan tamu. Saya berjalan menuju bli yang memegang papan nama yang bertuliskan Dian Juarsa. Yaapp benar saja, akhirnya saya dijemput oleh Bli Mustika menuju Kabeh Jati Garden Villa.
WELCOME TO NUSA PENIDA
Pulau terindah yang wajib dikunjungi memang selalu menawarkan ciri khasnya tersendiri. Sepanjang perjalanan kami menuju penginapan, pemandangan kami seakan dimanjakan oleh birunya hamparan laut. Angin semilir membuat sejuk walaupun keadaannya sangat terik sekali. Jalan aspal yang begitu mulus dengan kelokan yang berliku disisi kanan kami ada tebing yang ditumbuhi pohon begitu rindangnya, sesekali banyak juga pohon kelapa yang kami temukan sepanjang perjalanan. Sedangkan sisi kiri kami hamparan lautan biru turqoise yang begitu cantik disertai deburan ombak yang terus berkejaran ke pesisir pantai. Sungguh kaya sekali penduduk lokal Nusa Penida karena mereka bagaikan hidup di surga dunia.
12.35 PM perut terasa tidak bersahabat, sesekali ada bunyi yang tidak ingin saya dengar. memang hari semakin siang dan kami pun tidak sarapan pagi. Walhasil sebelum sampai peginapan kami berkunjung terlebih dahulu di Warung Jukung. menurut Bli Mustika Warung ini makanannya enak dan sangat bersahabat bagi traveler untuk sekedar makan siang ditemani suara ombak laut.
Our seat at restaurant |
Ice Tea Balihai |
|
Makanan yang kami pilih yaitu Capcay dan Sup ikan nyet-nyet. untuk minuman di siang hari saya lebih memilih es teh manis. kayanya seger aja gitu lagi panas minum yang dingin. Makanan yang terasa begitu menyegarkan dengan kuah yang kaya akan cita rasa membuat kami enggan untuk cepat beranjak. Biaya makan kami berdua Rp. 86.000 habis ludes begitu saja karena memang kami telah menahan laper sedari tadi. Angin semilir membuat mata seakan ingin terpejamkan sejenak. Tapi sayangnya, waktu sangat cepat berlalu. kami harus bergeas untuk menuju penginapan yang terletak di arah timur dari Pelabuhan Toyapakeh. Perjalanan kami dilanjutkan kembali.
- KABEH JATI GARDEN VILLA
Our villa in Nusa Penida |
Kabeh Jati Garden Villa adalah salah satu penginapan yang sangat unik di Nusa Penida. Terletak 12 km dari Pelabuhan Toyapakeh dan memakan waktu sekitar 30 menit membuat kami tak menyesal untuk menghabiskan waktu di Kabeh Jati Villa Garden. Penginapan ini sangat saya recomended sekali untuk pasangan yang ingin honeymoon. karena nuansanya yang begitu romantis dimalam hari dengan keadaan yang begitu sunyi. Untuk info lebih lanjut (Klik Disini)
Bagi traveler yang bingung destinasi wisata apa saja yang dapat dikunjungi, Berikut daftar destinasi wisata kami selama 2 hari 1 malam di Nusa Penida jika kamu menginap di Kabeh Jati Garden Villa. Ada baiknya habiskan tempat wisata di bagian timur dan keesokan harinya kunjung destinasi wisata di bagian barat.
- PANTAI ATUH
Atuh Beach |
- Rumah Pohon Molenteng
Warga lokal Nusa Penida sepertinya terkenal dengan keramahannya. Saya suka di disini karena mereka sangat ramah dan lucunya anak kecil yang melihat kami melintas dengan motor secara perlahan, mereka pasti akan memberikan high five setiap pengunjung yang lewat disampingnya atau mereka akan mengucapkan Hai/Halo. Lucu yaaahhhh....Nah saat sebelumnya saa dari pantai Atuh, penjual makanan bertanya "Deekk udah ke rumah pohon belum" Kami berdua hanya saling tatap mata karena memang kami tidak tahu dimana letaknya rumah pohon dan memang tidak ada di itinerary yang kami buat. Karena kami tidak tahu dimana letaknya rumah pohon, kami pun kembali ke penginapan. Namun saat jeje hendak turun dari motor saat turunan yang berbatu, Ada bli yang bertanya "Itu kakinya kenapa berdarah?" Jeje pun menjelaskan kronologisnya. Bli tersebut akhirnya menawarkan Jeje untuk naik motornya untuk diantarkan sampai desa. Tapi Bli Gede ini juga sebelum mengantarkan kami ke Desa, kami diajak kembali ke rumah pohon. Ternyata Rumah Pohon yang beliau ceritakan adalah miliki pribadi Bli Gede. Mau tau kelanjutannya (Baca Disini)
- KELINGKING BEACH
Kelingking Beach terletak di bagian barat dari Kabeh Jati Garden Villa. Jaraknya cukup jauh sekitar 15.2 km dan memakan waktu satu setengah jam mengunakan moor. kebayang gak sih kalau menggunakan mobil mungkin bisa lebih dari itu karena perjalanan menuju Kelingking Beach tidak terlalu lebar. jadi kalau mobil berpapasan dengan mobil dari arah lawan, maka salah satunya harus ada yang mengalah atau bahkan diharuskan berhenti. Mau tau kelanjutannya (Coming Soon)
- Angel's Billabong
Setelah dari kelingking beach kami langsung putar balik dengan kontur jalan yang sangat mulus tapi sayang lagi-lagi saat akan mendekati destinasi wisata, kontur jalan berpasir pun mulai menemani perjalanan kami. Karena kami sudah beberapa kali hampir terjatuh walhasil Jeje pun harus sering turun dari motor agar saya dapat menjaga keseimbangan. tapi setelah sampai di Angel's Billabong semua rasa capek, was-was dan deg-degan hilang seketika karena kami bisa menikmati segarnya air laut di Angel's Billabong. Mau tau kelanjutannya (Coming Soon)
Berakhir sudah perjalanan kami, ada beberapa destinasi wisata yang harus kami lewati karena waktu yang sangat tidak memungkinkan untuk melanjutkan perjalanan selama di Nusa Penida. Mungkin next time saya akan datag kembali ke Nusa Penida karena masih banyak tempat yang belum dikunjungi. See you soon Nusa Penida, I'll be back here. love!!
BUDGET
- Parkir Bandara Rp. 4.000
- Uber ke Sanur Rp. 103.000
- Taksi ke Mak Benk Rp. 35.000
- Speedboat PP Nusa penida Rp. 400.000/2 orang
- Lunch at Jukung Rp. 86.000/2 orang
- Tiket Atuh Beach Rp. 10.000/2 orang
- Alkohol untuk Luka Rp. 9.000
- Tiket Rumah Pohon Molenteng Rp. 10.000/2 orang
- Parkir Motor Rumah Pohon Molenteng Rp. 5.000
- Dinner at Kabeh Jati Villa Garden Rp. 105.000
- Parkir Kelingking Beach Rp. 5.000
- Parkir Angels Billabong Rp. 5.000
- Bensin Motor Rp. 25.000
- Lunch at Angels Billabong Rp. 27.000/2 orang
- Ganti kaca Spion Rp. 250.000
- TOTAL 1.079.000
Cheers,
Dian Juarsa
14 Sep 2017
The views are indeed very pretty!!! Aduh mupeng banget pengen deh kesini. Thanks yaaa jdi ada wishlist destinasi baru nih kalau kapan2 ke Bali :)
BalasHapuswww.akpertiwi.com
Wuaaahhh Nusa Penida emang pulau paling asik. kalau bisa kesini jangan cuma semalem aja nginepnya karena gak akan keburu jalannya. kalau bisa 3hari 2mlm kalau mau lebih puas.
Hapus