Dari Pelabuhan Toyapakeh Saya dan Jeniver memilih penginapan yang terletak di sebelah timur dari pelabuhan. Kedatangan kami disambut hangat oleh Pak komang dan Bli Mustika. Sesampainya di pelabuhan sudah ada tulisan Dian Juarsa. Fasilitas yang diberikan oleh Kabeh Jati Garden Villa yaitu antar jemput tamu dari pelabuhan ke penginapan dan begitu pun sebaliknya. Jadi buat kalian yang menginap di Kabeh Jati Garden villa jangan keburu sewa motor dari Pelabuhan yah. Sayangkan ada fasilitas dari penginapan tidak digunakan sebaik mungkin. Lagipula posisi penginapan Kabeh Jati Garden terbilang sangat private.
Tepat pukul 12.04 PM kami berdua menginjakkan kaki di pulau yang sangat indah. Mata seakan dimanjakan oleh warna air laut hijau turqoise dengan angin semilir yang sangat menyejukkan. Memang siang di Nusa Penida sangat terik sekali tapi angin semilir lah yang membuat suasana terasa sejuk.
Dari Pelabuhan Toyapakeh kami diantar ke penginapan Kabeh Jati Garden Villa yang terletak di Dusun Semaya, Desa Suana, Kecamatan Nusa Penida yang terletak di arah timur. Perjalanan kami berjarak 12 km yang memakan waktu sekitar 30 menit dari Pelabuhan Toyapakeh. Sebenarnya untuk menuju ke Kabeh Jati Garden Villa lebih dekat dari Pelabuhan Sampalan. Namun kendalanya adalah kami hanya tahu Pelabuhan Toyapakeh karena dari Bandara Ngurah Rai kami langsung menuju pelabuhan yang berada di Sanur. Dengan biaya tiket speed boat pulang pergi Rp. 200.000/orang.
Setibanya di penginapan Kabeh Jati Garden Villa kami terperangah dengan keunikannya. Menurut informasi yang saya terima bahwa semua penginapan yang berbentuk menyerupai kubus terbuat dari tumpukan kayu jati sehingga penginapan Kabeh Jati Garden selalu di gandrungi oleh wisatawan asing yang ingin menikmati keindahan Nusa Penida.
Kami pun tak kalah senangnya melihat penginapan unik ini dengan suasana yang begitu nyaman dan sunyi. Memang dari jalan utama masih harus melewati hutan kecil sejauh 300 meter menanjak ke atas. Pemandangan yang kami dapatkan pada siang hari yaitu pantai dengan deburan ombak yang jelas terdengar dari kamar kami serta kami dapat melihat secara langsung kehidupan desa karena Kabeh Jati Garden Villa terletak di atas pemukiman desa yang membuat kami bisa mengamati deretan penghuni rumah penduduk desa dengan arsitektur lokal.
Kamar nomor 5 menurut saya kamar yang sangat perfect untuk menyaksikan keindahan alam di depan mata. Tepat depan kamar kami ada sebuah pohon tandus yang jarang berdaun dan menjadi tempatnya sarang burung bertengger dengan kicauannya yang sangat merdu. Pintu pun double dengan tumpukan kayu jati yang dapat di lipat kesamping lalu pintu kaca yang dapat di geser pula kesamping. Pintu kaca tersebut di tutupi tirai tipis berwarna putih sehingga cahaya matahari dapat menyinari seluruh area kamar. Saat malam hari selain kain tirai berwarna putih juga terdapat gordyn berwarna kecoklatan. Kedua pintu tersebut dapat di tutup rapat. Namun saat kami menginap disana hanya satu pintu saja yang tertutup agar kami dapat mendengar deburan ombak di malam hari.
Memasuki ruangan yang terdapat twin bed dengan lampu yang cantik di sisi kiri dan kanan kasur juga terdapat Lukisan matahari terbenam yang dilengkapi dengan pohon tandus membuat dinding terlihat cantik dengan guratan warna orange dan merah. Handuk terlipat di atas kasur dengan balutan kain rangrang Bali membuat seisi ruangan terlihat begitu eksotis. Lantai kayu memberikan kesan hangat disertai meja rias dan lemari yang juga terbuat dari kayu. Memang Kabeh Jati garden Villa memiliki konsep dari unsur alami. Kayu jati tersebut dibentuk sedemikian rupa agar dapat disinggahi dan memberikan kesan yang sangat unik.
Penginapan yang Instagrammable
Kami pun tak kalah senangnya melihat penginapan unik ini dengan suasana yang begitu nyaman dan sunyi. Memang dari jalan utama masih harus melewati hutan kecil sejauh 300 meter menanjak ke atas. Pemandangan yang kami dapatkan pada siang hari yaitu pantai dengan deburan ombak yang jelas terdengar dari kamar kami serta kami dapat melihat secara langsung kehidupan desa karena Kabeh Jati Garden Villa terletak di atas pemukiman desa yang membuat kami bisa mengamati deretan penghuni rumah penduduk desa dengan arsitektur lokal.
Kamar nomor 5 menurut saya kamar yang sangat perfect untuk menyaksikan keindahan alam di depan mata. Tepat depan kamar kami ada sebuah pohon tandus yang jarang berdaun dan menjadi tempatnya sarang burung bertengger dengan kicauannya yang sangat merdu. Pintu pun double dengan tumpukan kayu jati yang dapat di lipat kesamping lalu pintu kaca yang dapat di geser pula kesamping. Pintu kaca tersebut di tutupi tirai tipis berwarna putih sehingga cahaya matahari dapat menyinari seluruh area kamar. Saat malam hari selain kain tirai berwarna putih juga terdapat gordyn berwarna kecoklatan. Kedua pintu tersebut dapat di tutup rapat. Namun saat kami menginap disana hanya satu pintu saja yang tertutup agar kami dapat mendengar deburan ombak di malam hari.
Twin Bed |
Meja Rias & Lemari |
Memasuki ruangan yang terdapat twin bed dengan lampu yang cantik di sisi kiri dan kanan kasur juga terdapat Lukisan matahari terbenam yang dilengkapi dengan pohon tandus membuat dinding terlihat cantik dengan guratan warna orange dan merah. Handuk terlipat di atas kasur dengan balutan kain rangrang Bali membuat seisi ruangan terlihat begitu eksotis. Lantai kayu memberikan kesan hangat disertai meja rias dan lemari yang juga terbuat dari kayu. Memang Kabeh Jati garden Villa memiliki konsep dari unsur alami. Kayu jati tersebut dibentuk sedemikian rupa agar dapat disinggahi dan memberikan kesan yang sangat unik.
Bathroom |
Mini Refrigerator |
Coffee & Tea |
Boil Thermos & Hair Dryer |
Selain itu, ruangan untuk mandinya pun terlihat begitu cozy dengan adanya batu coral dibawahnya yang dilengkapi dengan rain shower. Handuk untuk muka pun tersedia di wasthafel. Jika kalian lupa membawa perlengkapan mandi tak perlu khawatir karena telah tersedia shampoo dan juga sabun mandi. Villa dilengkapi dengan AC, mini refrigerator, Boil thermos, hair dryer dan terdapat pemanas air yang bisa kalian nikmati dengan rain shower beralaskan batu coral menjadikan sensasi seperti di refleksi. Tapi kalau tidak kuat menginjakkan kaki di bebatuan, kalian bisa menggunakan sandal jepit.
Jika terburu-buru setelah mandi namun rambut masih basah. Pun tak perlu khawatir karena sudah tersedia hair dryer sehingga rambut bisa mudah kering. Sama halnya seperti yang saya lakukan saat diburu-buru oleh waktu. Selama di Nusa Penida, liburan kami menggunakan motor. Jadi setiap mau pergi bermotor, kondisi rambut jangan sampai basah karena tertutup helm akan membuat rambut mudah lepek dan berbau. Maka dari itu, dengan adanya hair dryer dapat membantu rambut tetap terjaga walaupun sedang berlibur.
Bagi yang senang kopi dan tak mudah lepas dari kopi juga tak perlu khawatir karena di Kabeh Jati Garden Villa juga menyediakan kopi dan juga teh. Apalagi saat menikmati kopi di pagi hari kalian bisa duduk cantik di samping penginapan. Karena disana terdapat teras untuk bersantai.
Kabeh Jati Garden Villa memiliki keunikan yang membuat banyak pengunjung berdatangan hanya sekedar untuk berfoto saja. Memang pemilik Kabeh Jati Garden Villa tidak melarang pengunjung untuk ber-swafoto diarea penginapan asalkan tidak mengganggu kenyamanan tamu yang menginap disana.
Akan tetapi bagi kalian yang ingin merasakan menginap di Kabeh Jati Garden Villa sangat saya sarankan untuk booking terlebih dahulu karena kamar yang tersedia berjumlah 5 kamar dengan tipe Kamar Deluxe Double (2 orang dewasa & 1 anak) & Kamar Standard twin (2 single bed).
Terrace of Villa |
- Sunrise Cantik di depan kamar
Kabeh Jati Garden Villa sangat memanjakan tamu dengan pemandangannya seakan lengkap keindahan yang disajikan kepada tamu. Tak hanya itu, pelayanannya pun sangat ramah. Mayoritas pekerja disini lelaki, untuk perempuan hanya ada 2 orang saja. Mereka sangat antusias sekali saat melayani tamu yang berdatangan. Tamu yang menginap di kabeh Jati Garden Villa mayoritas wisatawan asing. Saat kami menginap semalam di kabeh Jati Garden Villa hanya kami berdua lah orang lokal yang menginap disana.
Sunrise at 05.20 AM |
Sunrise nya cantik |
Cheers,
Dian Juarsa
12 Sep 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Yuk ah komen daripada cuma sebarin Spam