Danau Tolire yang berada di bawah kaki Gunung Gamalama terletak sekitar 10 km dari kota Ternate yang memiliki keunikan tersendiri. Siapa sangka keindahannya yang dapat memanjakan mata memiliki kisah yang begitu misterius dari asal muasal Danau Tolire. Sebenarnya Danau Tolire memiliki 2 danau yaitu Danau Tolire Besar dan Danau Tolire Kecil. Kedua danau tersebut terdapat kisah cinta yang terlarang yaitu cinta seorang ayah dengan putrinya. Bukan cinta dalam arti selayaknya orang tua yah akan tetapi kisah cinta yang didasari perasaan ingin memiliki satu sama lain.
Kisah Danau Tolire
Konon katanya ada seorang pemimpin desa di bawah kaki Gunung Gamalama yang melakukan hubungan intim dengan putrinya. Setelah hubungan yang memalukan itu diketahui oleh penduduk desa. Sang ayah dan putrinya pun diusir dari desa tempat mereka tinggal. Namun belum sempat mereka pergi, desa tersebut dilanda gempa. Warga desa meyakini bahwa gempa itu adalah sebuah kutukan dari yang maha kuasa akibat perbuatan maksiat sang ayah terhadap putrinya. Akan tetapi, seluruh warga desa terkena imbasnya juga. Desa itu pun terguncang sangat hebatnya dengan keadaan tanah yang retak, muncullah air dari dalam bumi sehingga menenggelamkan seluruh desa beserta penduduk desa kedalam bumi. Akhirnya desa itu pun menjadi sebuah danau raksasa yang dikenal sebagai DANAU TOLIRE BESAR.
Baca Juga : Benteng Tolukko Peninggalan Portugis
Baca Juga : Benteng Tolukko Peninggalan Portugis
Sang putri pun berhasil melarikan diri dari kejadian gempa yang menenggelamkan seluruh penduduk desa. Saat sang putri melarikan diri hingga tepian pesisir laut. Gempa pun terjadi kedua kalinya tepat dibagian tanah yang dipijak sang putri hingga menciptakan danau lainnya yang lebih kecil dan dikenal sebagai DANAU TOLIRE KECIL.
Naasnya penduduk desa pun terkena imbasnya dari perbuatan maksiat sang ayah terhadap putrinya. Sehingga penduduk desa terkena kutukan menjadi BUAYA PUTIH sebagai penjaga Danau Tolire Besar.
Memang kisah ini dianggap sebagai legenda oleh warga setempat. Akan tetapi, keadaan buaya putih diyakini oleh masyarakat karena memang sering kali wisatawan melihat langsung sang buaya yang sedang mengelilingi Danau. Memang buaya itu tak sering tampak ke permukaan. Hanya sesekali saja terlihat adanya buaya di Danau Tolire Besar.
Keunikan di Danau Tolire
Tapi ada lagi yang lebih unik di Danau Tolire yaitu para penjual batu kerikil. Sempat bertanya kepada anak-anak kecil yang menjajakan batu kerikil perplastik dengan harga Rp. 3.000 saja.
"Mengapa anak kecil itu berjualan batu?"
Ternyata setiap pengunjung yang mencoba melemparkan batu ke Danau Tolire maka batu tersebut akan menghilang begitu saja. Tidak ada tanda-tanda cipratan air akibat batu yang dilemparkan ke Danau. Memang hal ini menjadi daya tarik para pengunjung yang datang kesana. Banyak sekali diantara mereka yang terus mencoba melemparkan batu namun hasilnya selalu nihil. Lucunya, ada seorang bapak-bapak berasal dari Cina yang terus mencoba melemparkan batu ke Danau Tolire. Bapak tersebut menghabiskan 4 kantong platik yang berisi batu kerikil. Gak pegel yah si bapak itu secara terus menerus melempar batu ke Danau. Saya saja pegel lempar batu kerikil, padahal hanya 2 plastik yang berisi batu telah saya habiskan. Namun tetap saja nihil #sigh.
Baca Juga : Batu Angus akibat aliran lahar Gunung Gamalama
Tapi ada lagi yang lebih unik di Danau Tolire yaitu para penjual batu kerikil. Sempat bertanya kepada anak-anak kecil yang menjajakan batu kerikil perplastik dengan harga Rp. 3.000 saja.
"Mengapa anak kecil itu berjualan batu?"
Ternyata setiap pengunjung yang mencoba melemparkan batu ke Danau Tolire maka batu tersebut akan menghilang begitu saja. Tidak ada tanda-tanda cipratan air akibat batu yang dilemparkan ke Danau. Memang hal ini menjadi daya tarik para pengunjung yang datang kesana. Banyak sekali diantara mereka yang terus mencoba melemparkan batu namun hasilnya selalu nihil. Lucunya, ada seorang bapak-bapak berasal dari Cina yang terus mencoba melemparkan batu ke Danau Tolire. Bapak tersebut menghabiskan 4 kantong platik yang berisi batu kerikil. Gak pegel yah si bapak itu secara terus menerus melempar batu ke Danau. Saya saja pegel lempar batu kerikil, padahal hanya 2 plastik yang berisi batu telah saya habiskan. Namun tetap saja nihil #sigh.
Baca Juga : Batu Angus akibat aliran lahar Gunung Gamalama
Biarkan aksi lempar batu ini menjadi gimmick agar banyak para pengunjung yang penasaran melakukan hal yang sama dan merasakan sensasi kesal akibat batu yang dilempar lenyap begitu saja. Entah kemana hilangnya batu tersebut. Sebagian penduduk ada yang mempercayai akibat pengaruh gravitasi bumi yang membuat batu hilang sebelum sampai di permukaan air danau.
Kami para wanita cantik yang berkesempatan menikmati keindahan Danau Tolire secara lagsung memang sangat mengagumi keindahan Danau Tolire Besar. Danau seluas 5 hektare ini memiliki daya pikat tersendiri bagi para pengunjung. Kami dibuatnya terkagum-kagum akan pemandangan indah didepan mata. Air danau berwarna hijau tosca dikelilingi hutan rimbun lengkap dengan Gunung Gamalama yang berselimutkan awan. Membuat kami merasa beruntung karena pemandangannya yang super lengkap.
Tak hanya itu saja, Saya pun merasa beruntung karena bisa travelling bareng idola Marischka Prudence yang sering saya sapa Kak Pru. Kebayangkaannn gimana asiknya saya bisa travelling bareng idola. Tapi bukan itu saja yang membuat saya senang, melainkan saya juga dapat teman baru yang cantik-cantik. Banyak diantaranya dari blogger, diver dan juga social media influencer.
So you guys...kalau datang ke,ari tidak usah bawa batu keikil dari rumah yaaaa. karena disini pun juga banyak anak kecil yang berjualan batu kerikil. Makanan pun tak perlu khawatir karena di Danau Tolire banyak sekali warumg yang menjajakan aneka makanan gorengan, indomie dan juga minuman segar seperti es kelapa.
Cheers,
Dian Juarsa
6 July 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Yuk ah komen daripada cuma sebarin Spam