Bukan makan malam romantis di Menega Cafe, Jimbaran

Menega Cafe, Jimbaran Bali

Makan malam kami hari ini bertempatkan di Menega Cafe, Jimbaran Bali. Lokasi dari Hotel kami cukup jauh juga. Beberapa diantara kami sudah siap dan menunggu di Lobby. Tapi masih banyak juga yang ngaret dan belum datang. Sehingga kami harus menunggu kedatangan yang lainnya di Lobby.

Ceritanya OOTD :p

Mereka sudah siap sekali untuk makan malam bersama

Kami dari Keluarga OSP

Tepat pukul 17.45 PM kami sudah jalan menuju Menega Cafe. tak disangka macetnya sama saja seperti di Jakarta. Belum lagi banyak sekali Traffic Light di perempatan, Sepanjang jalan yang kami lalui selalu ditemukan perempatan. Lapar sudah pasti tapi apalah daya, kemacetan membuat saya harus bisa menahan lapar lebih lama lagi. 

Yuukkksss kita cari makan malam

BALI MACET!!!!

Saya naik bis pertama yang sudah jalan duluan karena bis kedua masih juga belum datang. Pihak Menega Cafe sudah menelpon sedari tadi untuk memastikan kedatangan kami karena cafe itu ada waiting list lagi setelah kita. Kalau sampai kami telat datang, Mereka akan cancel reservation yang sudah dibuat sebelumnya. Memang strict banget karena kondisinya malam itu sangatlah ramai.

19.10 PM kami tiba juga di Menega Cafe tapi tak disangka bis kedua sudah sedari tadi sampai disana. Yasalaaaammm ternyata supir kami salah ambil jalan. Dia gak tau jalan pintas menuju Menega Cafe lewat mana. Makanya kami telat datang sampai di Menega Cafe. But its oke, Setidaknya sudah ada yang mewakilkan sehingga tidak cancel juga dinnernya.

Mba Sari di Menega Cafe

Suasana Romantis di Menega Cafe

Mas Adam dan Dian makannya khusyuk #candid

Kalian cetar sekali sih fotonya

Selesai makan malam main ke pesisir pantai 

Kelar juga makan malam bersamanya

Bukan makan malam romantis selesai juga, kami bergegas kembali ke hotel. Tetapi sesampainya di hotel ada yang sudah merencanakan untuk menghabiskan waktu malamnya di cafe bar sekitaran seminyak. 

Beda halnya saya, Kalau saya harus bergegas kembali ke kamar hotel karena harus menyiapkan perlengkapan yang saya bawa ke Gunung Batur. Makanya saya tidak bisa ikut gabung bersama teman lainnya