Saturday, 13 Aug 2016
Sebelum menuju Museum Prasasti, Keberadaan kami masih di Museum Tekstil. Kami pun tidak tahu menau harus naik angkutan apa untuk bisa mencapai Museum Prasasti.
Bermodalkan bertanya kepada orang, Kami pun akhirnya mendapatkan instruksi dari seorang bapak security. Bahwa kita harus naik mikrolet yang berwarna biru muda dengan nomor 08, Agar kami sampai di Museum Prasasti.
Tanah Abang itu selalu macet, Jadi kami harus jalan kaki ketengah jalan untuk bisa naik mikrolet yang sedari tadi berhenti ditengah jalan. Kami pun masih harus menanyakan kembali ke pak supir apakah kita bisa langsung menuju Museum Prasasti atau tidak. Ternyata instruksi dari bapak security benar adanya, dengan ongkos Rp. 4.000 saja kami bisa langsung ke Museum Prasasti. Tapi tetap saja kami harus berjalan kaki untuk kedalamnya. Karena kami turun di perempatan lampu merah.
Saat kami menyusuri jalan, Kami masih belum tau persis dimana tempatnya. Akhirnya kami pun masih menanyakan kembali ke orang lain dan ternyata gampang saja, tinggal jalan lurus sudah sampai di Museum Prasasti. Kami pun sempat berbekal rujak terlebih dahulu karena cuaca siang itu sangatlah panas. Jadi enak banget kalau sampai ngerujak disiang hari. Hehhee..
14.00 PM Kami sudah tiba di Museum Prasasti dengan biaya masuk Rp. 5.000. Saat kami memasuki pelataran depan Museum Prasasti, Kami merasakan seperti ada di Jogja karena suasananya yang mengingatkan kita berdua saat perjalanan ke Jogja.
Tidak begitu rame siang itu, Hanya ada kami berdua, satu keluarga dan orang pacaran. Kami tidak langsung mengelilingi Museum itu karena kami sudah tidak sabar mau makan rujak dan benar saja, Kami masuk ke lorong yang ada mushollanya.
Tapi musholla itu sudah tidak terpakai. Persis didepan rumah kami ngerujak sambil ngobrol. Tak terasa sudah setengah jam kami menghabiskan waktu untuk ngerujak. Untung ada seorang bapak yang mengingatkan kami kalau Museum Prasasti akan tutup tepat pada pukul 15.00 PM. Kemipun bergegas untuk keliling Museum Prasasti.
Replika kereta jenazah yang dipakai membawa keranda mayat kekuburan. Status seseorang dapat dilihat dari jumlah kuda yang dipakai, dua atau empat untuk menarik kereta mayatnya
Museum Prasasti ini semacam tempat pamer karya seni kubur masa lampau yang keindahannya melebihi seni kubur masyarakat pada umumnya dan lebih menariknya ada penjelasan ditiap prasasti sehingga pengunjung dapat memahami latar belakang sejarah dan mendapatkan manfaat dari kunjungna mereka.
Museum Prasasti Jakarta
Jl Tanah Abang 1 Jakarta Pusat
Selasa - Minggu 09.00 - 15.00
Senin & Hari Libur Nasional Tutup
Tiket Masuk Rp. 5.000
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Yuk ah komen daripada cuma sebarin Spam