Lebaran tahun ini jatuh pada tanggal 6 July 2016 tapi sayangnya selama liburan panjang saya tidak punya planning kemana-mana, Pulang kampung juga gak. Hanya jaga kandang aja di komplek yang semakin sepi karena banyak yang mudik.
Iseng scroll down instagram sampai akhirnya ada salah satu akun yang menawarkan via feratta di Gunung Parang dengan harga yang sangat bersahabat Rp 65.000 / orang untuk ketinggian 100 meter.
Memang sebenarnya sudah lama saya incar via feratta ini tapi beberapa akun yang menawarkan via feratta harganya tidak bersahabat. Makanya setelah saya menemukan harga yang pas langsunglah saya racunin teman-teman yang pernah ikutan rope jump sebelumnya. Gak mungkin dong mereka nolak. Dan benar saja...Ayu, Mike dan Ramdan tertarik dengan ajakan saya untuk ke Gunung Parang via feratta.
Tapi saya pun gak mau kalau jalan ke Purwakarta hanya ke Gunung Parang saja karena disana juga ada Gunung Lembu. Makanya kita bikin rencana untuk bermalam di Gunung Lembu setelah itu baliknya baru langsung ke Gunung Parang. Setelah chat panjang kali lebar akhirnya kami memutuskan untuk jalan ke Purwakarta setelah jumatan dan janjian di Teminal Kp. Rambutan.
Friday, 8 July 2016
08.50 AM Saya sudah bergegas ke stasiun Sudimara untuk janjian sama Mike biar bisa bareng ke Terminal Kp. Rambutannya. Jarak dari rumah ke st. Sudimara tidaklah jauh dari rumah jadi saya datang lebih cepat dari waktu yang telah dijanjikan. Yaasss setelah saya mengabari Mike untuk dapat datang lebih awal, Akhirnya kami melanjutkan perjalanan menuju Terminal Kp. Rambutan dengan menggunakan transportasi umum.
Angkutan arah Ciputat Rp. 6.000 lanjut naik Koantas arah Terminal Kp. Rambutan Rp. 8.000. Tapi untuk perjalanan saya menuju Terminal Kp. Rambutan gratis karena dibayarin sama kakek-kakek yang duduk disamping saya.
Awal mula tanya kuliah dimana dan si kakek cerita tentang kualitas kampus di Indonesia dan Luar negeri. Omongannya berbobot sekali ya kek. Setelah itu ngomongin Presiden Indonesia sampai akhirnya ada kenek yang minta ongkos ke para penumpang. Dengan cepat saya pun mengeluarkan uang agar bisa sekalian bayarin si kakek. Tapi kakek ini malah ngomel-ngomel dan bilang "Jangan dek kamu masih kuliah pegang saja uang kamu | Tapi kan kek saya udah kerja, kan saya bisa kuliah karena saya kerja kek | Tetap saja kamu masih harus bayar kuliah, udah kakek bayar sendiri aja sekalian sama kamu. Lagian saya masih kerja (sambil nyodorin duit ke keneknya)" Baru kali ini ketemu kakek yang punya pridenya tinggi sekali sampai saya pun ikut dibayarin sama kakek ini. Susah emang kalo ngotot sama si kakek biar saya bisa bayar sendiri, Malah kena petuah ini itu. Panjang deh urusannya -__-"
Angkutan arah Ciputat Rp. 6.000 lanjut naik Koantas arah Terminal Kp. Rambutan Rp. 8.000. Tapi untuk perjalanan saya menuju Terminal Kp. Rambutan gratis karena dibayarin sama kakek-kakek yang duduk disamping saya.
Awal mula tanya kuliah dimana dan si kakek cerita tentang kualitas kampus di Indonesia dan Luar negeri. Omongannya berbobot sekali ya kek. Setelah itu ngomongin Presiden Indonesia sampai akhirnya ada kenek yang minta ongkos ke para penumpang. Dengan cepat saya pun mengeluarkan uang agar bisa sekalian bayarin si kakek. Tapi kakek ini malah ngomel-ngomel dan bilang "Jangan dek kamu masih kuliah pegang saja uang kamu | Tapi kan kek saya udah kerja, kan saya bisa kuliah karena saya kerja kek | Tetap saja kamu masih harus bayar kuliah, udah kakek bayar sendiri aja sekalian sama kamu. Lagian saya masih kerja (sambil nyodorin duit ke keneknya)" Baru kali ini ketemu kakek yang punya pridenya tinggi sekali sampai saya pun ikut dibayarin sama kakek ini. Susah emang kalo ngotot sama si kakek biar saya bisa bayar sendiri, Malah kena petuah ini itu. Panjang deh urusannya -__-"
12.05 PM Saya dan Mike orang yang pertama tiba di Terminal Kp. Rambutan. Tadi sih Ayu bilangnya bakalan sampe duluan tapi ternyata malah kita berdua yang udah sampe duluan. Hahahaha...
Tapi gak lama kemudian Ayu datang dan akhirnya kita semua nungguin si Ramdan yang bangunnya kesiangan. Setelah semua berkumpul, Kami pun langsung cari bis Warga Baru yang langsung mengantarkan kami ke Purwakarta Rp. 25.000.
Nah ada kejadian yang mengangetkan saat ada pengamen yang menatap muka saya dan teriak bilang "Awas mba ada pencopet" dan ternyata bapak-bapak yang kecopetan saat baru saja masuk dari bis. Ada seorang ibu yang bilang "Lain kali jangan pernah salip pengamen pak, Karena pengamen disini tangannya lihai" Wooowww pelajaran baru nih.
Next time kalau mau naik bis ada baiknya nunggu orang turun aja dulu biar aman. Emang sih kalo masuk bis dempet-dempetan gitu malah bikin pencopet makin gampang ambil sesuatu dari kita.
Tapi gak lama kemudian Ayu datang dan akhirnya kita semua nungguin si Ramdan yang bangunnya kesiangan. Setelah semua berkumpul, Kami pun langsung cari bis Warga Baru yang langsung mengantarkan kami ke Purwakarta Rp. 25.000.
Nah ada kejadian yang mengangetkan saat ada pengamen yang menatap muka saya dan teriak bilang "Awas mba ada pencopet" dan ternyata bapak-bapak yang kecopetan saat baru saja masuk dari bis. Ada seorang ibu yang bilang "Lain kali jangan pernah salip pengamen pak, Karena pengamen disini tangannya lihai" Wooowww pelajaran baru nih.
Next time kalau mau naik bis ada baiknya nunggu orang turun aja dulu biar aman. Emang sih kalo masuk bis dempet-dempetan gitu malah bikin pencopet makin gampang ambil sesuatu dari kita.
Kami bukan wanita penunggu Terminal Kp. Rambutan *candid* |
13.50 PM Setelah 20 menit kami menunggu di dalam bis Warga Baru akhirnya jalan juga bisnya. Senangnya saat diperjalanan sama sekali tidak macet tapi saat saya melihat arah sebaliknya pintu tol sudah antri dengan mobil yang baru pada mau balik ke Jakarta. Dari situ kami pun berpikir agar pulangnya bisa naik kereta karena kalau sampai naik bis pasti akan kejebak arus balik para pemudik.
Bis menuju Purwakarta Rp. 25.000 |
Emang duduk paling belakang asik juga karena lebih luas space nya |
Karena berempat jadi duduk dibelakang |
15.45 PM Kami sudah tiba di Purwakarta, Sama sekali gak macet dijalan dan waktu perjalanan kami pun terlalu cepat kalau langsung ke Gunung Lembu. Maka dari itu, Kami langsung tanya orang sekitar agar dapat menuju Stasiun Purwakarta untuk beli tiket pulang ke Jakarta. Dari pertigaan Percog (Kalau gak salah tulis yah) kami lanjut naik angkutan umum berwarna merah kuning agar sampai di Stasiun Purwakarta.
Setelah kami mencari informasi ternyata Serayu Pagi/Malam Rp. 67.000 sissa tiga kursi lagi dan gak mungkin kami memaksakan beli tiket kalau hanya ada 3 kursi saja. Akhirnya kami bertanya kembali ke Penjaga Stasiun dan ternyata ada kerete ekonomi menuju Stasiun Jakarta kota dengan harga Rp. 6.000 saja. Wooowwww...Murah banget!!! Kita semua shock setelah tau kalau dari Purwakarta menuju Jakarta Kota juga ada kereta ekonominya. Saya pun bertanya kepada pihak penjaga apa perbedaan dari Serayu Malam dengan Kereta Ekonomi :
Sudah pasti biayanya berbeda karena Serayu Malam Rp. 67.000 sedangkan Kereta Ekonomi hanya Rp. 6.000
Setelah kami mencari informasi ternyata Serayu Pagi/Malam Rp. 67.000 sissa tiga kursi lagi dan gak mungkin kami memaksakan beli tiket kalau hanya ada 3 kursi saja. Akhirnya kami bertanya kembali ke Penjaga Stasiun dan ternyata ada kerete ekonomi menuju Stasiun Jakarta kota dengan harga Rp. 6.000 saja. Wooowwww...Murah banget!!! Kita semua shock setelah tau kalau dari Purwakarta menuju Jakarta Kota juga ada kereta ekonominya. Saya pun bertanya kepada pihak penjaga apa perbedaan dari Serayu Malam dengan Kereta Ekonomi :
Sudah pasti biayanya berbeda karena Serayu Malam Rp. 67.000 sedangkan Kereta Ekonomi hanya Rp. 6.000
1. Serayu Malam bisa langsung beli tiket atau sistem booking sedangkan kereta ekonomi harus on the spot
2. Serayu Malam tidak pernah berhenti di setiap stasiun sedangkan Kereta Ekonomi selalu berhenti di setiap stasiun
3. Serayu Malam waktunya lebih cepat hanya satu setengah jam sedangkan Kereta Ekonomi estimasi waktu 2 jam tapi kenyataannya adalah 3 jam bro!!
4. Serayu malam lebih nyaman tempat duduknya (Menurut Penjaga Stasiun) sedangkan Kereta Ekonomi ya alakadarnya tapi tetap ber-AC juga kok
17.05 PM Kita sudah jalan ke Gunung Lembu tak terasa waktu begitu cepat dan sudah malam saja. Malam gelap gulita, Penerangannya pun sedikit ditambah lagi jalan berkelok dan rusak membuat saya pusing duduk diatas. Walhasil saya pilih duduk dibawah sambil selonjoran agar tatapan mata bisa langsung kedepan. Karena kalian tau kan kalau naik angkot itu duduknya pasti miring dan itu bikin saya menjadi mual.
19.00 PM Tiba juga kami di Pos Gunung Lembu. Suasana malam itu sudah banyak pendaki yang sedang berleha-leha di bale. Entah mereka akan nanjak malam atau baru saja sampai di Pos Gunung Lembu. Tapi yang pasti saat saya sampai di Pos kami harus catat nama seperti biasanya dengan biaya Rp. 10.000/orang.
2. Serayu Malam tidak pernah berhenti di setiap stasiun sedangkan Kereta Ekonomi selalu berhenti di setiap stasiun
3. Serayu Malam waktunya lebih cepat hanya satu setengah jam sedangkan Kereta Ekonomi estimasi waktu 2 jam tapi kenyataannya adalah 3 jam bro!!
4. Serayu malam lebih nyaman tempat duduknya (Menurut Penjaga Stasiun) sedangkan Kereta Ekonomi ya alakadarnya tapi tetap ber-AC juga kok
Nah kalian sudah dapat bayangannya kan perbedaan dari Serayu Malam dengan kereta ekonomi. Jadi kalian bisa pilih mau naik yang mana. Kalau kami karena Serayu Malam sudah kehabisan tempat. Walhasil mau gak mau yah naik kereta ekonomi dan tiketnya baru bisa dibeli keesokan harinya. Dan Jadwalnya pun berbeda-beda.
Kereta Ekonomi Purwakarta - Jakarta Kota : 14.40 PM & 15.50 PM
Serayu Pagi Purwakarta - Pasar Senen : 15.42 PM
Serayu Malam Purwakarta - Pasar Senen : 03.04 AM
Setelah urusan kereta selesai kamipun cari cemilan dulu untuk ganjal perut karena lapar. Stasiun Purwakarta jangan pernah takut kelaparan karena banyak sekali penjual makanan.
Kalian bisa pilih mau makan bubur ayam, mie ayam, bakso atau batagor juga semua ada disana. Sambil makan kita pun membicarakan perjalanan kami menuju Gunung Lembu enaknya naik apa karena kalau semakin sore sudah tidak ada lagi angkuta umum yang beroperasi.
Sampai akhirnya kami memutuskan untuk sewa mobil angkot. Memang banyak yang bilang harga pasaran mobil sekitaran Rp. 300.000 tapi saya berhasil nego dengan harga Rp. 240.000. Disana tergantung kalian negonya seperti apa karena memang wajar sih harganya agak mahal wong jauh dan medan perjalanannya pun sangat rusak dan berkelok. Kalian bisa hubungi Abah 085798085337.
Kalian bisa pilih mau makan bubur ayam, mie ayam, bakso atau batagor juga semua ada disana. Sambil makan kita pun membicarakan perjalanan kami menuju Gunung Lembu enaknya naik apa karena kalau semakin sore sudah tidak ada lagi angkuta umum yang beroperasi.
Sampai akhirnya kami memutuskan untuk sewa mobil angkot. Memang banyak yang bilang harga pasaran mobil sekitaran Rp. 300.000 tapi saya berhasil nego dengan harga Rp. 240.000. Disana tergantung kalian negonya seperti apa karena memang wajar sih harganya agak mahal wong jauh dan medan perjalanannya pun sangat rusak dan berkelok. Kalian bisa hubungi Abah 085798085337.
Lucu deh ada besi tua kaya gini. Yaaa gak boleh disia-siakan begitu saja. |
Belakang gw siapa sih, Gagah banget :p |
Nego dengan pak supir angkutan umum itu emang selalu jadi incaran para calo. Agak kesal juga sih kalau lagi nego harga selalu dikeroyok sama orang sana. Jadi saya nego harga sendirian.
Dengan pedenya saya dekatin supir angkutan umum untuk tanya-tanya seberapa jauh perjalanan dari stasiun ke Gunung Lembu. Setelah tau seberapa jauhnya baru deh saya mulai tanya harga.
Nah lucunya saat saya sedang nego harga dengan pak supir datanglah 2 orang calo mendekati kami membantu pak supir agar harga yang dikasih tetap Rp. 300.000. Saya pun bersikeras dengan harga yang saya mau yaitu Rp. 240.000.
Sampai keputusan akhir mereka menolak keras tawaran saya. Dengan cepat saya pun menolak untuk tidak naik angkutan umum dari stasiun. Tadinya rencana saya cari aja angkutan umum di Terminal Ciganea. Baru juga melangkahkan kaki satu pijak. Eeehh Pak supir langsung stopin saya dan bilang :
"Hayuklaahhh neng abah antar deh sampai Gunung Lembu tapi calo neng yang bayar | aaahhh embung...yaudah tong jadi waelah | Tong kitu atuh neng | Yaudah atuh 240.000 bersih yah. Hayuuuu atulaaahhh...Masa teu bisa siihhh | yaudahlah neng hayuklah mun kitu mah | Yeeesss!!" Berhasil juga saya mendapatkan harga yang saya mau. hihiiiyyyyy...!!!
Sebelum nanjak ada baiknya makan sate maranggi dulu Rp. 18.000 |
Biasan mentari di sore hari |
17.05 PM Kita sudah jalan ke Gunung Lembu tak terasa waktu begitu cepat dan sudah malam saja. Malam gelap gulita, Penerangannya pun sedikit ditambah lagi jalan berkelok dan rusak membuat saya pusing duduk diatas. Walhasil saya pilih duduk dibawah sambil selonjoran agar tatapan mata bisa langsung kedepan. Karena kalian tau kan kalau naik angkot itu duduknya pasti miring dan itu bikin saya menjadi mual.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Yuk ah komen daripada cuma sebarin Spam