Sunday, 8 May 2016
05.20 AM Kapal mulai jalan menuju Pulau Rinca, Sepanjang di perjalanan kami disuguhi sunrise yang cantik berselimutkan dengan awan yang menggumpal. Sungguh cantik memang pemandangan di Indonesia ini. Tak lama perjalanan kami dari Kalong Island menuju Rinca. Akhirmya kami sampai juga. Sebelum trekking Pulau Rinca, Kami sarapan Banana Pancake dulu biar kuat jalannya :p
Sunrise |
Awannya dramatis banget |
Awannya emang selalu keren
Sarapan Banana Pancake
Karena di Kalong Island panas banget dan gak berangin.
Jadi Elliot pindah tidur dibawah karena kepanasan tidur di kamar atas
Sudah banyak kapal yang berlabuh di Loh Buaya Pulau Rinca yang mengakibatkan kita ke Dermaganya harus melewati kapal lain. Sesampainya disana sudah ada 4 ranger yang menunggu kedatangan kami dan disana juga sedang ada 2 orang siswa yang sedang training menjadi rangernya Pulau Rinca. Mereka mengenakan kaos putih dan celana hitam. Setiap ranger dibekali tongkat untuk keselamatan kami semua. Entah apa hebatnya tongkat itu tapi pastinya semua Komodo takut dengan tongkat itu. Jarak aman antara komodo dan kita sebagai pengunjung yaitu 5 meter. Dan buat kalian para wanita yang sedang datang bulan, Ada baiknya tidak mengunjungi Pulau Rinca (Atau infokan ke pihak ranger kalau sedang datang bulan) karena Komodo dapat mengendus bau darah dan itu sangat berbahaya buat keselamatan kalian. Tapi saat saya ke Pulau Rinca ada teman saya sedang datang bulan (Sudah hari akhir datang bulan) dan memberikan info kepada pihak ranger. Ternyata tidak masalah tapi saat menyusuri lembah harus berada didekat ranger. Diwajibkan berjalan tepat dibelakangnya ranger dan tidak boleh jauh-jauh dari ranger.
Banyak bukit tandus di sekitaran Pulau Rinca
Phinisi kami yang berwarna coklat
Pagi hari di Dermaga Loh Buaya
Setandus apapun bukit di Pulau Rinca tetap terlihat cantik dalam satu frame ada Phinisi dan juga langit yang biru
Be careful guys
Dermaga Loh Buaya
Yaapppp...Disinilah permulaan Elliot gak mau jauh dari gw
Masih menunggu yang lainnya berkumpul
Saatnya menuju Pulau Rinca dimana disana banyak berkeliaran Komodo yang sedang nongkrong cantik bersama kawan-kawannya :p
Ingat guys...Selalu waspada saat menyusuri Pulau Rinca karena tidak menutup kemungkinan kalau Komodo bisa berada didekat anda. Pulau Rinca ini lebih kecil ketimbang Pulau Komodo. Makanya kita bisa lihat banyak komodo di Pulau Rinca. Dari berbagai macam ukuran bentuk Komodo ada disini. Baru juga memasuki wilayah Pulau Rinca, Kami sudah menemukan Komodo besar yang sedang berleha-leha di bawah pohon. And you know whaaatttt...Komodo itu gak suka kepanasan loh. Duuuhhh princess abis yah komodo tuh. Hahahaha...Makanya saat panas mereka memilih berteduh di semak-semak atau bawah pohon. Aktivitas mereka selalu di pagi hari untuk mencari mangsa. Kalau hari sudah semakin sore, mereka akan bermalas-malasan dan sudah tidak melakukan aktivitas apapun. Begitulah menurut ranger yang menceritakan tentang kebiasaan komodo.
Komodo lagi nyantai dibawah pohon brooo!!
Komodo National Park
Bukit tandus dengan beberapa pohon hijau yang membuat pemandangan jadi lebih segar
Barengan dengan kerangka Kerbau
Kita semua pilih Long Track
Merekalah para Ranger yang menemani perjalanan kami
Kulit gw sudah hampir sama dengan para ranger ahahaa..eksotis!!
08.00 AM Kita akan tempuh menyusuri bukit sejauh 5km karena kami pilih Long Track agar bisa lebih puas menyusuri bukit Pulau Rinca dan kali saja setelah melewati rumah-rumah itu kami bisa menemukan komodo lagi
Let's Gooooo !!!!
Nah belum juga jauh kami berjalan, Sudah disuguhi Komodo yang begitu banyak
Komodo ini sudah mejeng dengan gagahnya beserta iler yang ngejuntai panjang banget -__-"
Komodo ini berjajar membuat barisan macam lagi upacara
Lihat deh cuma satu Komodo yang sadar kamer #yakaliii deh haahaha :p
Semua komodo memulai aktivitasnya dipagi hari
Komodo dimana-mana
Cuma satu komodo aja yang gak suka dengan kedatangan kami #sotoy hahaha :p
Masih terus menyusuri hutan lindung yang disertai dengan pemandangan sungai yang kering dan juga dedaunan yang kering. Kami tiba di sarangnya komodo. Disarang itu khusus untuk Komodo betina bertelur dan selalu menghasilkan telur sebanyak 30. Buat kalian yang mau lihat proses kawinnya Komodo, Datang aja pada bulan Juni dan Juli. Karena komodo kawin dibulan itu. Sampai sekarang saya masih penasaran, Komodo tuh kalo berhubungan pake gaya apa ya *oke skip*
Inilah sarang tempat Komodo bertelur
Kami sedang mendengarkan ranger yang sedang memberikan info
Tapi kok kalian sadar kamera sih. Hih...Susah deh candid-in kalian mah
Mereka pun juga serius mendengarkan info dari ranger
Ini bocah lucu sadar kamera aja yah *gemeess*
Dari sinilah Elliot ninggalin nyokapnya demi gw Hakhakhak..
Yuuukkkss Elliot kita jalan
Dari foto yang sebelumnya memang saya foto bareng dengan Elliot, Dikirain dia akan balik ke ibunya dan ternyata salah besar. Elliot mau jalannya sama saya dan sepanjang jalan harus gandengan tangan. Walhasil saya pun yang tadinya berencana mau rekam video dan juga foto selama diperjalanan gagal total. Saya pun semacam jadi baby sitter nya ni bocah. Dan nyokapnya dengan senang hati membiarkan anaknya saya yang pegang. Ni nyokap bule emang gitu kali yah. Cuek aja gitu anaknya sama orang lain. Masa bisa langsung percaya aja sih sama saya yang notabene gak dia kenal sama sekali. coba kalau ternyata saya punya rencana jahat mau culik ni anak. Hayoooo...Tapi mungkin muka saya gak ada tampang kriminal kali yah. Jadi nyokapnya ni anak bule percaya aja gitu. Emang si bocahnya juga gak mau jauh dari saya sih sepanjang perjalanan menuju bukit. Bahkan sewaktu nyokapnya jalan duluan dengan Elliot sedangkan saya berada paling belakang, Elliot teriak panggil nama saya "Tata (Tante) Dian Where are you?" sembari jalan balik kebelakang buat samperin saya. Tadinya saya berniat mau ngumpet biar gak ketawan. Tapi kok gak tega ya liat mukanya. Hahahaha...Akhirnya saya cuma bisa bilang "I am here Elliot #sigh" yasudahlah sekali-kali jagain anak orang. Anggap aja latihan jadi seorang ibu yang ajak anaknya travelling. Untungnya ni anak walopun gak mau diem tapi gak cengeng. Jatuh berkali-kalipun juga gak nangis malah cengar-cengir kegirangan.
Jalan menyusuri hutan lindung
Kami adalah para pencari komodo.
Bukan buat diburu melainkan buat diajak selfie Hahahaha...Itu sih gw kayanya :p
Kalian lihat bentuk yang seperti batu besar. Itu adalah Kerbau Liar
Saatnya menyusuri hutan dan bukit
Perjalanan kami dilindungi ranger depan dan belakang
Tanjakan disini tidak terjal
Dibelakang gw selalu ada ranger dari awal perjalanan sampai akhir.
Mungkin karena gw bawa anak kecil kali yah
Terus menanjak untuk mendapatkan view yang oke
Cewe bertopi biru, kaos putih adalah siswa training dari sekolah pariwisata
Semangaaattt...Dikit lagi sampaaaiii
Berbaris sesuai track yang telah disediakan
Rerumputan menguning karena cuaca yang panas
Rasanya pengen nyanyi ninja Hatori "Mendaki gunung, Lewati lembah"
Gak sia-sia kan bisa sampai atas
Seluruh pserta sailing trip Mau tau nyokapnya Elliot? cewe samping kanan dengan topi petani Liat Elliot deh, Nyokapnya dimanaaa....Dia dimana hahaha |
Bukit-bukit terjajar rapi
Naik lagi keatas dikit dan disanalah kita akan melihat Bukit Waecicu
Bukit Waecicu
Are you happy Elliooootttt? He said "YES!!!"
Cantik yah
Bagaikan Padang Savana
Masih di Bukit Waecicu
Indahnya tak ada duanya
Nasib bawa anak, Mau foto aja masih diintilin hahahhaa...
Gemeeesssss!!!
Nice View
Bukit Waecicu dari kejauhan
Selesai istirahat sejenak diatas bukit waecicu, Kami pun kembali ke pos awal dengan track yang sama. Berharap bisa ketemu komodo lagi dan ternyata tidak. Sepanjang perjalanan balik, Kami tidak menemukan satupun komodo. Untuk turunannya memang tidak terjal namun karena tracknya berpasir membuat jalan kami jadi licin. Dan untungnya sepanjang diperjalanan saya terus memegang tangannya Elliot. Kalau tidak ini anak udah jatuh nyungsep ke batu besar. Thanks Gooodddd...Masih dilindungi ni bocah, Kalau gak kan udah jadi tanggung jawab saya kalau sampe ni anak kenapa-kenapa. Makanya saya sempet kasih teguran agar lebih berhati-hati dan tidak usah terburu-buru. Elliot cuma bilang "I am Sorry". Makin gemeeesss sama anak ini, Walopun bandel tapi dia ngerti kalau saya sempet agak jengkel sama dia.
Pemandangan yang gersang
Posisi Ranger tidak pernah jauh dari kami
Tetap waspada karena komodo bisa dimana saja
Dedaunan kering seperti ini jadi pemandangan kami selama long track menuju Bukit Waecicu
Untung ada mba Wina yang juga mau menemani Elliot
Sebentar lagi sampai di Pos awal
Rumah disini selalu dikasih pagar agar Komodo tidak dapat masuk
Di Pulau Rinca terdapat warung jajanan juga
Selesai istirahat sejenak, Kami pun kembli ke Phinisi dan Komodo pemalas ini sedari pagi tidak juga beranjak dari bawah pohon
Say Byeeeeee to Rinca Island
Mau foto sendiri, Eh ni bocah malah ikut-ikut juga hahaha :D
Gayanyaaaaa saik!!!
Inget guys...Jangan pernah kasih makanan apapun disini yah
Kapal kami akhirnya sudah berada didekat dermaga
Bye Loh Buaya ( Pulau Rinca)
Kalau Loh Liang ( Pulau Komodo )
Setelah semuanya naik, Baru saya ikutan naik ke kapal
Yuukksss kita Lanjut ke Pulau Kelor
Bukit gersang
Terlihat cantik bagaikan lukisan
10.20 AM Lanjut perjalanan menuju Pulau Kelor yang telah disuguhi pasir putih dari kejauhan. Yaahhh dari kejauhan karena sperti biasa, Kapal kami tidak dapat bersandar ke pesisir pantai. Jadi kami harus renang terlebih dahulu untuk sampai ke pantai. Untungnya kami bawa floating dan semua sendal serta barang kami bisa dibawa dengan menggunakan tas yang dibawa diatas floatnya. Karena rencana kami ke Pulau Kelor adalah bisa melihat pemandangan dari ketinggian. Kalau Sailing Trip emang harus siap kondisi tubuh yang oke. Karena tiap pantai memiliki bukit yang wajib kita tanjaki agar bisa melihat pemandangan dari ketinggian. Pake sendal juga gak masalah sih karena masih bisa ditanjaki tapi memang harus ekstra hati-hati. Kalau mau amannya lagi ya pake sepatu aja. Cuaca panaassss sekali karena kami mulai menanjak ke atas bukit tepat disiang bolong. Kebayangkan yah diatas panasnya seperti apa. Mana gak ada pohon satu pun diatas. Jadi memang tidak ada tempat berteduh. Untung saya bawa kain bali, Jadi kami bisa berteduh dibawah kain bali hahahaa...Mayaaannn gak kepanasan.
Pemandangan depannya Pulau Kelor
Inilah Pulau Kelor dari kapal saya dan kami harus berenang kesana
Sudah ada beberapa kapal yang berlabuh
Lumayan lah harus berenang ke tepian
Airnya yang hijau dan bening bikin saya gak sabar pengen nyemplung
Muka gw lebaaarrrr banget -__-"
Yaasss sampe juga di pesisir pantai dengan view bukit kecil
Gradasi air lautnya terlihat jelas sekali
Perlengkapan perang tapi kok banyak plastiknya sih
Indonesia emang kece binggo!!!
Kapal berjajar jauh dari pantai
Welcome to Kelor Island
Gradasi warna yang cantik disertai langit biru
Tanjakan menuju bukitnya Pulau Kelor lebih terjal daripada Bukit Pink beach. Saat tanjakan saja kami sudah kesulitan, entah bagaimana saat menuruni bukit. Saya juga gak habis pikir untuk turunnya gimana. Pokonya saat ini yang saya pikirkan adalah gimana caranya bisa cepat sampai atas karena cuaca yang begitu terik membuat kulit terasa perih dan terbakar. Rerumputan kering pun jadi pegangan agar tetap seimbang saat tanjakan. Cukup melelahkan dan kami semua tidak ada yang bawa air minum keatas. Memang tidak lama kami nanjak sampai atas. Yaaahh butuh waktu sekitar 18 menitan lah sampai diatas. Hampir saya pun sudah tidak sanggup untuk lanjut keatas. Mba Wina terus semangatin saya untuk bisa terus melanjutkan perjalanan saya keatas. Saya gak sanggup karena panasnya luar biasa, Takut nyusahin orang tapi kalau dipikir-pikir lagi sayang juga yaahhh. Udah jauh-jauh naik keatas masa turun lagi hanya karena cuaca panas. Aaahhh payah...Yasudahlah saya paksakan untuk tetap lanjut keatas. Sampai akhirnya....Yaaaaassssss sampaaaaiiii juga diatas and WOOOWWWWW BEAUTIFUL!!!! Gak nyesel deh sampai atas walopun kulit harus terbakar sinar matahari dan saya pun tidak menyesal bisa sampai atas. So you guuuyyssss...Jangan pernah patah semangat hanya karena hal sepele. Kalian harus tetap terus mencoba sampai akhir agar bisa melihat keindahan secara langsung.
Bukit dengan tanjakan yang terjal
Beginilah view dari ketinggian
Keren bangeeetttkan pemandangannya
Sungguh luar biasa ciptaan mu ya Allah :')
Lihat guratan ombak yang datang dari segala penjuru
Masih diatas bukit Pulau Kelor tapi beda spot
Beruntung ada kain bali dan kita bisa berteduh dari sinar matahari
Itu mba Widi kok kaya lagi pose ala-ala model hijaber hahahaa :p
Yaaassss formasi lengkap dari Jakarta. Wohoooo!!!
Kita semua eksotis!!!
Susah move on
Akhirnya kami selesai foto-foto diatas bukit Pulau Kelor karena banyak pengunjung yang berdatangan. Dari pada ribet yah mendingan kita turun saja. Karena kita juga sudah sedari tadi diatas, Jadi gantian lah sama yang lainnya. Yaaappp benar saja, Turun memang lebih sulit bro. Licin sudah pasti dan belum lagi tidak ada pegangan apapun selama kami turun bukit. Pake cara aman yaaa berjalan sambil jongkok agar tidak terpeleset kebawah. Aaahhh ngeri banget nih turunya, Cari gaya ini itu kok sulit yah. Jadi aja saya pake gaya jongkok sambil miringkan badan kekiri dan berhasil juga bisa sampai bawah. Hahahaa..Selagi ada usaha disitu pasti ada hasilnya. Hah..Hasil? Ya itu dia tadi, Hasilnya bisa sampai bawah hihihii :p
Abis main dibukit lanjut main air dan snorkeling
Adeeeemmmm
14.00 PM Setelah puas bermain di Pulau Kelor kmai pun kembali ke Kapal Phinisi karena perjalanan sailing trip kami telah berakhir sampai sini. Aaaaahhh sediiihhh..Kenapa waktu berjalan begitu cepat sehingga kami harus berpisah juga. Memang tiap kali ada pertemuan pasti akan ada perpisahan. Tidak ada itinerary lain lagi hari ini. Karena tujuan akhir kami yaitu Labuan Bajo harbour. Senang bisa bertemu teman baru dan juga ketemu si cilik Elliot. Kalau kita berjodoh entah dimana pun berada pasti akan bertemu. See you guuuuyyssss !!!
15.18 PM Sampai juga di Pelabuhan Labuan Bajo. Sayonaraaaa semuanya...Kelompok sekeluarga pergi ke Komodo Boutique Hotel, Silvi and the gank masih belum dapat hotel dan Para bule itu juga sama belum dapat hotel. Kalau kita sih sudah dapat hotel di Hotel Wisata. Dan akhirnya semua ikut kami ke Hotel Wisata tapi gak disangka perjalanan kami yang kataya menurut Hotel Wisata terletak tidak jauh dari Pelabuhan Labuan Bajo. Ternyata tidak sama sekali, Jarak dari Pelabuhan ke hotel yaitu 2km. Lumayan juga kan jauh dari pelabuhan, Silvi and the gank gak ikut gabung sama kita karena gak kuat jalan kaki. Akhirnya cuma kita and the bule yang ikut gabung ke Hotel Wisata. Kalau Wastu dan Davi sih naik ojeg ke Hotel, Jadi pas kami masih dijalan, Mereka sudah sampai disana. Hahhaaa curang...Tau gitu gw juga nik ojeg tapi gak enak sama yang lainnya. Karena yang menghubungi pihak hotel cuma saya saja.
Mari turuuuunnn kapal
Barisan kapal disertai pemandangan bukit
Beginilah view nya Labuan Bajo Harbour
Selamat Datang di Labuan Bajo
Duuuhhh tu mukeeeee...Lebaaarrrr banget yah
Mari kita jelajahi Labuan Bajo
Masih belum puas dengan Sailing Trip, Kita masih explore Labuan Bajo. Teguh hari ini flight ke Jakarta di sore hari, Mba Rika dan Mba Widi balik ke Jakarta keesokan harinya, Davi masih extend di Labuan Bajo 2 hari dan sisanya Saya, Mba Wina juga Rizki masih extend di Labuan Bajo selama tiga hari. Buat kalian yang masih mau lanjutin baca blog saya untuk Explore Labuan Bajo. Silahkan klik button di bawah ini :
Budget Sailing Trip :
Biaya Sailing Trip Rp. 2.100.000
Tiket Masuk Pulau Rinca Rp. 75.000
Speedboat ke Pink Beach Rp. 20.000/PP
Cemilan Rp. 25.000
Total Rp. 2.220.000
Biaya Sailing Trip Rp. 2.100.000
Tiket Masuk Pulau Rinca Rp. 75.000
Speedboat ke Pink Beach Rp. 20.000/PP
Cemilan Rp. 25.000
Total Rp. 2.220.000
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Yuk ah komen daripada cuma sebarin Spam