Tanggal merah yang berdekatan dengan sabtu minggu selalu menjadi tanggal kesukaan bagi kalangan para pekerja karena libur menjadi lebih panjang dari biasanya. Bertepatan hari imlek yang jatuh pada tanggal 8 February di hari senin.
Maka kami memutuskan untuk melakukan perjalanan pada hari Minggu 7 February 2016. Destinasi yang kami kunjungi sesuai rencana banyak sekali. Makanya cukup lah 2 hari satu malam kami melakukan perjalanan.
Maka kami memutuskan untuk melakukan perjalanan pada hari Minggu 7 February 2016. Destinasi yang kami kunjungi sesuai rencana banyak sekali. Makanya cukup lah 2 hari satu malam kami melakukan perjalanan.
Minggu, 7 Feb 2016
Pukul 07.00 AM Saat saya masih dijalan, Ayu sudah menelpon menanyakan keberadaan saya dimana. Saya pikir semuanya sudah kumpul di Semanggi. Ternyata saat saya tiba disana cuma ada Ayu dan temannya yang bernama Kefi. Jadi kami masih harus menunggu kedatangan Mba Wina dan Mba Mia. Selang beberapa menit, Datanglah mereka berdua menghampiri mobil merah yang sudah parkir di depan Semanggi.
Setelah semua ready, Kami langsung menuju tujuan utama yaitu Canopy Trail di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango.
Cuaca yang sudah agak mendung tapi berubah menjadi cerah membuat kami semakin semangat untuk cepat sampai di tujuan. Karena seperti biasa kalau sudah menjelang siang pasti akan turun hujan.
Saya tidak bisa memberikan arah petunjuk jalan karena jalan yang kami lewati benar-benar jalan tikus yang hanya bisa di lintasi satu mobil saja. Saking sempitnya jalanan itu. Berkali-kali kami pun terlewat ke jalan yang benar.
Jadi membuat kami sempat tersasar beberapa kali. Maklum the power of waze yang membutuhkan sinyal, Tau sendirikan kalau udah masuk ke pelosok itu susah sinyal. Makanya sering tersasar dan jadilah the power of nanya orang deh. Hahahahaa...
Setelah semua ready, Kami langsung menuju tujuan utama yaitu Canopy Trail di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango.
Cuaca yang sudah agak mendung tapi berubah menjadi cerah membuat kami semakin semangat untuk cepat sampai di tujuan. Karena seperti biasa kalau sudah menjelang siang pasti akan turun hujan.
Saya tidak bisa memberikan arah petunjuk jalan karena jalan yang kami lewati benar-benar jalan tikus yang hanya bisa di lintasi satu mobil saja. Saking sempitnya jalanan itu. Berkali-kali kami pun terlewat ke jalan yang benar.
Jadi membuat kami sempat tersasar beberapa kali. Maklum the power of waze yang membutuhkan sinyal, Tau sendirikan kalau udah masuk ke pelosok itu susah sinyal. Makanya sering tersasar dan jadilah the power of nanya orang deh. Hahahahaa...
Lucunya saat kami tersasar banyak ibu-ibu yang sedang berbelanja, Celetuk Ayu " Guys kita di pasar deh nih kayanya | Bukan kayanya sih tapi emang kita di pasar (Celetuk saya) | Kita kejebak didalam pasar iniii (Sambung Mia) | Beneran kita salah jalan nih (Sahut Kefi) | Waaahhh yuuuu hati-hati mobil lu yu, Ada mobil sih dibelakang kita tapi angkot (Celetuk mba Wina) | *Sontak kami pun tertawa terbahak-bahak karena merasa bodoh harus nyasar kedalam pasar dengan tatapan ibu-ibu yang sinis ke arah mobil kita* Buahahahahahaahahaaaaa....
Pengalaman yang tak akan terlupakan. Tatapan satu pasar tertuju kearah mobil kita. Belum lagi jalan yang sempit dan didepan kami banyak sekali motor lawan arah dari mobil kami. Membuat Ayu kesulitan untuk mengendarai mobilnya agar kami bisa keluar dari dalam pasar yang sangat sempit.
Sesekali kaca spion terkena motor yang sedang parkir, Belum lagi juga ada yang terbentur dengan mobil kami dan juga ada yang sumpah serapah dengan mobil kami saat terjebak dipasar. Hahahaaa
Macam-macam keadaan yang kami hadapi saat itu. Sampai akhirnya kami pun melihat jalan besar didepan sana. Finally......Kita bisa liat jalan besar juga. Hahahahaha...
Sesekali kaca spion terkena motor yang sedang parkir, Belum lagi juga ada yang terbentur dengan mobil kami dan juga ada yang sumpah serapah dengan mobil kami saat terjebak dipasar. Hahahaaa
Macam-macam keadaan yang kami hadapi saat itu. Sampai akhirnya kami pun melihat jalan besar didepan sana. Finally......Kita bisa liat jalan besar juga. Hahahahaha...
Pukul 10.30 AM Dari kejauhan sudah terlihat gapura dan sudah ada beberapa penjaga yang meminta uang Tiket Masuk Cibodas Rp. 23.000/5orang. jajaran mobil yang akan masuk ke tempat wisata itu sudah panjang sekali. Karena dari pintu masuk itu kita bisa kedua tempat yaitu Kebun Raya Cibodas dan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango.
Tujuan awal kami yaitu Canopy Trail, Jadi kami ambil arah ke Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Baru juga masuk sudah dapat parkir mobil. Sebelum kami melanjutkan perjalanan, Saya dan Mba Mia belanja topi dulu.
Lucu deh topinya, Ada banyak dijajakan topi beruang yang bisa membuat hangat kepala kita. Harga aslinya Rp. 60.000 tapi karena kami sempat tawar menawar dengan si kakang penjualnya. Akhirnya kita berdua dapat harga Rp. 40.000/topi beruang. Kita kasih nama, Topi saya si Jalu Bear dan Mba Mia si Kuntet Fox. Jadi kita kembaran saat itu dengan topi yang berbentuk Beruang juga Fox.
Tujuan awal kami yaitu Canopy Trail, Jadi kami ambil arah ke Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Baru juga masuk sudah dapat parkir mobil. Sebelum kami melanjutkan perjalanan, Saya dan Mba Mia belanja topi dulu.
Lucu deh topinya, Ada banyak dijajakan topi beruang yang bisa membuat hangat kepala kita. Harga aslinya Rp. 60.000 tapi karena kami sempat tawar menawar dengan si kakang penjualnya. Akhirnya kita berdua dapat harga Rp. 40.000/topi beruang. Kita kasih nama, Topi saya si Jalu Bear dan Mba Mia si Kuntet Fox. Jadi kita kembaran saat itu dengan topi yang berbentuk Beruang juga Fox.
Jalu Bear & Kuntet Fox |
Begini jadinya kalau ngaca pake HP. Gak sengaja kepencet |
Rameeeeee!!!! Itu aja sih yang ada dipikiran saya saat itu. Banyak sekali pengunjung yang menghabiskan waktu di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Awalnya saya pikir yang kesini hanya unuk para pendaki saja. Ternyata saya salah, Disini juga banyak tempat wisatanya bro. Ada Canopy Trail, Curug Ciwalen, Curug Cibeureum dan tempat pengamatan burung. Entahlah burung apa, Tapi yang pasti burung yang bisa terbang yah :p
Keluar mobil kita berlima jadi tontonan pengunjung lainnya. Mungkin karena tampilan kami yang agak nyentrik. Kefi dan Ayu dibilang chibi-chibi, Saya dan Mia dibilang Serigala Liar dan Mba Wina dengan tampilan feminime. Makanya mereka heran melihat penampilan kami. But its oke...Yang penting mereka gak macem-macem sama kita. Hohohoo... Kita emang suka kok jadi daya tarik orang. Hahahahahaa kidding :p
Kefi, Ayu, Dian, Mia dan Wina ( Dari Kiri ke kanan ya guys ) |
Nah mereka berdualah yang dibilang Chibi-Chibi ( Kefi dan Ayu ) |
Banyak sekali pengunjung yang berdatangan di libur panjang ini |
Foto aja dulu disini sebelum muncak, Tar ada waktunya entah kapan saya akan kemari lagi |
Haiiii kenalin nih si Jalu Bear :p |
Tidak jauh dari parkiran hanya memakan waktu sekitar 10 menit kami sampai di Pos Pendakian dan disanalah kita harus registrasi terlebih dahulu untuk dapat ke Canopy Trailnya. Setiap orang dikenakan biaya tiket masuk Rp. 37.500/orang dan Biaya Guide Rp. 50.000/rombongan.
Nah awalnya kami menolak memakai guide karena sebelumnya mba Wina pernah kesana. Tapi karena Canopy trail itu dikunci, Makanya harus ada guide yang mengantarkan kami kesana.
Kebetulan ada lah cewe kecil yang nyeletuk "Kak kita barengan aja, Aku juga mau kesana. Biar harganya bisa sharing kak | Waaahhh boleh boleh, Emang kamu berapa orang? | Kita cuma berdua aja kak | Oohh okee kita sharing aja yah". Disanalah awal pertemuan kami dengan Okta dan Pacarnya. Jadi total kami menuju Canopy Trail sebanyak 7 orang.
Memang sih perjalanan kami kesana tidaklah jauh, Bahkan dekat sekali hanya memakan waktu kurang lebih 15 menit sampai. Setelah kami sampai disana, Kami pun masih harus antri karena maksimal pengunjung yang dapat di Canopy itu hanya sebanyak 5 orang dengan keberatan 300 kg.
Agak ngeri juga yaahhh kalau sampai lebih dari 5 orang. Entah akan ada apa dengan canopy tersebut. Mungkin untuk jaga-jaga saja kali dari pada terjadi suatu hal yang tidak diinginkan.
Inilah Canopy Trail nya |
Just because someone is smiling, Doesn't mean they are oke. Its scary what a smile can hide |
Diketinggian 45 meter sendirian dan dibelakang gw ada yang pacaran. Fix banget gw jadi berani liat kebawah -__- |
Hati-hati karena kalau sudah ditengah bridge berasa banget goncangannya
Bareng teman baru Okta dan Pacarnya *Lupa nama cowonya siapa* |
Curug Ciwalen
Liat orang yang dibelakang kita, Bergairah sekali hahahha :p
Mia, Dian & Ayu
Mia, Dian & Ayu |
Mumpung sepi gak ada orang sama sekali dibelakang saya. Hihiii.. |
Si kuntet & Jalu |
Dimanapun selalu narsis eeeiiimmmm |
Niat banget naik ke batang pohon yang sudah tumbang |
Bukan lagi Fashion Show loh ini :p
Haaayy Hooooo |
Melanjutkan perjalanan ke Curug Cibeureum tanpa guide yang menemani. Beranikaann kitaaaa....Hahahhaa...Iyalah berani. Wong jalan kesananya aja sudah ada jalur khususnya. Jadi bisa naik-naik kepuncak gunung tanpa khawatir karena jalurnya memang sudah dirancang khusus agar para wisatawan nyaman dalam perjalanan menuju Curug Cibeureum.
Perjalanan kesana sangat jauh, Bisa memakan waktu sekitar 1-2 jam. Tapi saat dari Canopy trail untuk menuju jalan yang sudah dirancang tersebut. kami harus melewati jalan yang benar-benar masih hutan. masih harus menunduk karena banyak pohon yang runtuh dan juga kesangkut ranting pohon yang menjuntai menghalangi perjalanan kami. juga harus injak lumpur saat perjalanan kami.
Tanpa saya sadari ternyata ada 2 pacet yang hinggap di kaki saya. Aneh sih yaaahhhh...Padahal saya pakai celana panjang loh. Sedangkan mba Wina aja yang pakai rok tida kena pacet sama sekali. Gak sakit sih emag, Tapi saat saya paksa lepas si pacetnya, Darah yang keluar gak berenti juga.
Kita gak ada yang bawa garam, jadi cuma dibasuh air bersih aja setelah itu disiram minyak kayu putih. Hahahahaa...Maksa banget yaaaah. Tapi gak apa deh dari pada darahnya terusan ngucur.
Hujan pun tiba sangat deras. Disaat semua pakai jas hujan, Cuma saya yang pakai payung |
Akhirnya hujan reda. yeaaay....!!! |
Welcome to the Jungle |
Ini loh bekas gigitan pacet |
Jadi saya, Kefi dan Ayu memutuskan untuk tidak melajutkan perjalanan keatas. Lagi pula Curug Cibeureum kalau lagi musim penghujan gini pasti airnya berwarna coklat. Makanya kita gak meneruskan perjalanan lagi. Yuuukkk balik ke parkiran. Dan disinilah kita berpisah dengan Okta dan juga pacarnya. See you kaliaaannnn.... :)
Mari baliiiikkkkk |
Sampai akhirnya kami memutuskan untuk istirahat sejenak di warung si ibu yang jual aneka gorengan juga nasi kuning. Karena saya dari pagi belum makan sama sekali, Jadi saya pesan Nasi kuning, 3 Pisang goreng dan Aqua dengan harga 16.000 saja. Murah yaaaaa....
Perut kenyang hatipun senang. Beda sama ayu, Dia kan tadi pagi udah makan yah, moso makan lagi dong doi. Hahahahaha...Emang dasar perut karet yang gak bisa gemuk. Lucky you!!!
Makaaaaaannnnn!!!! |
Keluar dari Taman Gunung Gede Nasional Pangrango tepat pukul 13.20 PM sampai pukul 16.00 PM kami masih saja belum sampai di Taman Bunga. Setelah googling ternyata Taman Bunga tutup pukul 17.00 PM. Oke baiklaaahhhh...
Gak akan bisa kesana kalau dipaksakan juga. Jadi yasudahlah ganti plan saja. Kalau ada tempat kece kita bisa berhenti sebentar. Tapi tetep saja macetnya astagfirullah!!!! Bikin jengkel aja dong. Gak jalan-jalan boookkkkk. masih aja ditempat yang sama.
Segitu kita cewe semua, Udah ngobrol berjam-jam pun masih aja tidak ada perubahan. Akhirnya kita foto-foto juga. Tapi tetep aja gak merubah keadaan juga. Untungnya di pinggir jalan banyak toko-toko yang gak usah saya sebutkan lah yaaahhhh. kalian pasti paham dong toko apa itu. jadi kami bisa numpang buang air kecil sambil beli cemilan lagi. Karena semua cemilan yang ada dimobil sudah hampir punah. Eeeehh salah...Habis denk maksud saya.
(( Foto dibawah ini hasil narsis didalam mobil yang gak abis-abis ))
Pukul 22.00 PM Masih aja dijalan. Kami sudah sangat lelah, Apalagi Ayu yang bawa mobil. kasian dia pastinya capek banget walaupun mobil matic tapi tetep aja kaaann kalau macetnya segitu parah kasian juga. Jadi kami harus cari penginapan disekitaran sana. Sempat berhenti sejenak di salah satu hotel yang terpampang banner 399.000/night.
Setelah mba Wina turun dan menanyakan harganya. Ternyata promo itu sudah abiiiisssss. Semalamnya dikenakan biaya Rp. 700.000/malam. Zooonnnkk!!!!
Menurut kami kalau hanya tidur semalam harga segitu kemahalan ya boooowwww. Jadi kita cari penginapan lain dan ternyata depan hotel itu ada wisma yang bernama Wisma Pertamina.
Disana tertulis 200.000/malam. Saat saya dan mba Wina turun unuk menanyakan harganya ternyata benar adanya seharga 200.000 tapi bukan permalam melainkan per 6 jam. Wadepaaakkkkk!!!! Kita masuk aja jam 22.30 PM terus kita check out jam 5 pagi gitu.
Jelas saja saya complain dan minta keringanan waktu. "Bang tega bener siihhh bang, Kita cewe semua loh bang terus masa iya jam 5 pagi kita diusir. Wah tega lu bang | Hahahaha...yaudah saya kasih keringanan deh mba, Jam 6 pagi aja yaaa | Gak Mau!!!! Gimana kalau setengah 7an aja yah. Kan kita mau mandi dulu dan bebereslaaahhh | Yaudah deh kalo itu mau mba gak apa-apa | oke deal!! Thank you bang". Singkat cerita kalau saya nego bentaran sama abangnya. Hohohoooo...
Lumayanlaaahhh dengan harga Rp. 200.000/6jam kita dapat 2 bed, TV, Kipas angin dan Water Heater.
Awalnya kami senang dapat kamar didepan yang dekat dengan mobil parkir didepan. Tapi kenyataannya setelah kami mulai capek dan mau tidur. Asli saya kebangun berkali-kali karena kaget dengan suara klakson bis, gak lama kemudian suara knalpot motor ngebut, Abis itu suara bis lewat dan gak lama suara mobil ngebut. Aaaaaakkkkk stress asliiiii!!!!
Berasa hidup gw gak tenang bro!!!. Bangun tidur langsung dengan cepat ngeluh ke teman lainnya. Dan ternyata mereka merasakan hal yang sama. Hahahahahahhaa....
Akhirnya pagi itu walopun sedikit menyebalkan akibat suara-suara itu, Kita tetap saja bahasnya sambil tertawa. Ternyata kami salah harus senang dapat kamar di depan, Gak nyangka seberisik itukah kamar kami. Hahahahaaa....Gak apa deh, Anggap aja kenangan yang tak terlupakan lagi (-______-")
Kasur ini kami rapetin biar bisa bobo ber 5 |
Pukul 06.30 AM Baru juga selesai mandi, Pintu kamar kami sudah digedor-gedor penjaga wisma. Sungguh kejamnya diri mu maaaasssss...Maaaassssss. Saya baru aja selesai mandi loh. Rambut masih basah dan harus beresin semua pakaian yang tergelatak begitu saja diluar.
Dengan cepat saya rapikan isi tas secara asal dan gak rapi lalu keluar kamar dengan rambut yang tertutup oleh handuk. Sampai si Ayu pun tertawa dan berimajinasi " EEehhh Diiiii...Lo macem cewe malam abis digerebek aja sih hahahahaha....| Siyaaaallllll...Buru-buru iniiiii. Mana rambut masih basah lagi". Emang dasar yeeee wanitaaaaa!!!
Perjalanan dimulai kembali untuk menuju Danau Quarry Benjayamix yang terletak di Kampung Nunggaherang, Desa Tegallega, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten bogor. nah unuk mencapai tempat ini kita sempat dibuat nyasar lagi sama Waze.
Anehnya kita harus ke arah Sukabumi. Saya agak aneh aja sih, karena posisi Danau Quarry kalau dari Jakarta aja sebelum Bogor yah. Masa iya kita harus ke arah Sukabumi. Makanya saya bilang jangan ikutin Waze, lebih baik tanya orang aja sampai dapat. Akhirnya kita lewat Tol dan keluar Tol Bogor kota terus ke arah Parung setelah itu cari arah Rumpin lalu tanya aja ojeg sekitaran situ deh. Karena kita aja masih tetep nyasar pas kesana. Hahahahhaa...
Buat kalia yang bawa kendaraan kesana hai-hati banget yaaa. karena banyak lubang dimana-mana dan belum lagi banyak genangan air juga. Terus ni yaaaa...Saingan kalian truk besar ditambah dengan kondisi mobil yang kami tumpangi agak ceper. Jadi wasalaaaammmualaikum warahmatullahi wa barakatuuuuhhhh, bagian bawah mobil selalu kepentok batu. Mana cewe semua lagi, jadi muka kami kencang semua karena khawatir takut terjadi sesuatu selama di perjalanan.
Anak gembala Kebo |
Alhamdulillah loh masih ada pemandangan pematang sawah walaupun cuma sedikit -____-" |
Setelah berkali-kali tanya ke orang dan hampir saja kami terlewat dari jalan yang benar. Sampai juga di Danau Quarry yang telah dipenuhi abege dan para pesepeda disana. Tempat parkir yang seadanya dan juga dipungut biaya untuk tiket masuk sebesar Rp, 10.000 permobil dan juga biaya parkir sebesar Rp. 20.000.
Mahalan biaya parkir nya yah daripada tiket masuknya. Saatnya kami menikmati pemandangan yang sunggu luar biasa. Ditengah-tengah pertambangan ya ng gersang dan juga tidak ada pemandangan yang indah sama sekali. Terseliplah Danau Quarry yang begitu mempesona dengan warna hijau.
Penampakan Danau Quarry |
Disini juga bisa main perahu karet |
Danau Quarry dari ketinggian |
Hanya berdecak kagum melihat pemandangan yang begitu mempesona |
Danau Quarr yyang tidak sengaja terbentuk akibat genangan air hujan |
Editan banget sih ini. Tapi awanya emang kece binggo |
Untuk melihat keindahan Danau Quarry dari ketinggian. Bisa naik tebing ini dengan bantuan tali diatasnya |
Saya dan Mia lah orang terakhir yang naik ke atas tebing |
Yuhuuuuuu....Fotoya minus mba Wina yang entah kemana |
Masih ada tebing lagi dibelakang kami |
Lagi-lagi awannya emang kece binggo |
Refleksi |
Dari tempat inilah kami menyaksikan keindhan Danau Quarry Istirahat sejenak karena capek nanjak Hahhaa :p |
Budget pengeluaran kami selama perjalanan :
- Bensin PP Rp. 350.000 / 5 = Rp. 50.000
- Tiket Cibodas Rp. 23.000 / 5 = Rp. 4.600
- Beli Topi Beruang Rp. 40.000
- Beli Basreng Rp. 10.000 ( Tapi sayang gak dimakan, GAK ENAK!!! )
- Canopy Trail Rp. 37.500
- Parkir Gunung Gede Rp. 10.000 / 5 = Rp. 2.000
- TOL dan PARKIR Lainnya Rp. 50.000 / 5 = Rp. 10.000
- Beli Nasi Kuning Rp. 16.000
- Wisma Pertamina Rp. 200.000 / 5 = Rp. 40.000
- Retribusi & Parkir Danau Quarry Rp. 30.000 / 5 = Rp. 6.000
- Nasi Padang Rp. 213.000 / 5 = Rp. 42.600
- TOTAL Rp. 258.700
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Yuk ah komen daripada cuma sebarin Spam