Kalian tau kan Bungee Jumping yang dulu pernah ngehits dan gegara memakan korban jiwa di Bali. Maka dari itu, Bungee Jumping sempat ilegal disana. Jadi saya belum bisa merasakan sensasinya Bungee Jumping saat saya pernah mengunjungi Bali.
Tapi setelah searching by Instagram, Ternyata ada juga sport extreme yang menyerupai dengan Bungy Jumping yaitu ROPE JUMPING.
Kalau dari yang saya tau atau sebut saja sotoy nya Dian Juarsa. Perbedaan hanya berada pada posisi harnessnya saja.
Kalo Bungee Jumping kakinya yang diikat tapi kalau Rope Jumping badan kami saja yang memakai harness dan posisi saat swing pertama dan seterusnya, Kalau Rope Jumping dengan posisi seperti duduk.
Sedangkan Bungee Jumping dengan posisi kaki diatas dan kepala dibawah. Belum lagi kejutan tali yang dirasakan Rope Jump hanya sekali sedangkan Bungee Jumping bisa lebih dari sekali. Mungkin itu yah perbedaannya. Tapi intinya adalah sama. Lo harus punya nyali yang besar dulu untuk loncat dengan ketinggian puluhan meter.
Kalau dari yang saya tau atau sebut saja sotoy nya Dian Juarsa. Perbedaan hanya berada pada posisi harnessnya saja.
Kalo Bungee Jumping kakinya yang diikat tapi kalau Rope Jumping badan kami saja yang memakai harness dan posisi saat swing pertama dan seterusnya, Kalau Rope Jumping dengan posisi seperti duduk.
Sedangkan Bungee Jumping dengan posisi kaki diatas dan kepala dibawah. Belum lagi kejutan tali yang dirasakan Rope Jump hanya sekali sedangkan Bungee Jumping bisa lebih dari sekali. Mungkin itu yah perbedaannya. Tapi intinya adalah sama. Lo harus punya nyali yang besar dulu untuk loncat dengan ketinggian puluhan meter.
Saya dan mba Wina ingin sekali bisa merasakan Rope Jump di Jembatan Rajamandala dengan ketinggian 35 meter. Cari teman sana sini akhirnya terkumpullah 4 teman kami yang join Rope Jump di Jembatan Rajamandala.
Awalnya sih sebenarnya ada 13 orang tapi karena perubahan tanggal yang seharusnya tanggal 7 November dan diganti menjadi tanggal 8 November. Walhasil 9 orang cancel dong. Aaaahhhh sediiihhhhh....Kita cuma ber6 saja yang merasakan loncat di ketinggian puluhan meter. But its oke, Mungkin next time kita bisa cari teman lebih banyak lagi untuk jalan kesana.
Awalnya sih sebenarnya ada 13 orang tapi karena perubahan tanggal yang seharusnya tanggal 7 November dan diganti menjadi tanggal 8 November. Walhasil 9 orang cancel dong. Aaaahhhh sediiihhhhh....Kita cuma ber6 saja yang merasakan loncat di ketinggian puluhan meter. But its oke, Mungkin next time kita bisa cari teman lebih banyak lagi untuk jalan kesana.
Minggu, 8 November 2015
Pukul 06.00 AM Awal perjanjian kami untuk bertemu di Dunkin Donuts Plaza Semanggi. Mba Rika orang pertama yang sudah tiba disana. Sedangkan saya masih ada dikaret. Pake drama dulu lagi kalau saya salah naik flyover ke arah kuningan. Walhasil muternya jauuuuuhhhhhh banget. Tapi untungnya saat itu masih pagi dan kondisi jalanan sangat sepi. Jadi telat 13 menitan lah dari perjanjian kami.
Sesampainya disana sudah ada Ayu, Mike dan mba Rika. Kita ber4 lah yang sudah sampai duluan. Ramdan dan mba Wina gak lama kemudian juga nongol. Setelah semuanya sudah terkumpul, Eeeeehhh tuh supir malah masih dipancoran. Iiiiissshhhh gemes deh ah, Udah tau kita mau buru-buru jalan supaya gak keduluan orang lain. Kalau kloter pertama itukan lebih enak karena kami bisa explore tempat lain diPadalarang.
Sesampainya disana sudah ada Ayu, Mike dan mba Rika. Kita ber4 lah yang sudah sampai duluan. Ramdan dan mba Wina gak lama kemudian juga nongol. Setelah semuanya sudah terkumpul, Eeeeehhh tuh supir malah masih dipancoran. Iiiiissshhhh gemes deh ah, Udah tau kita mau buru-buru jalan supaya gak keduluan orang lain. Kalau kloter pertama itukan lebih enak karena kami bisa explore tempat lain diPadalarang.
Pukul 06.55 AM Saat nya kami menuju Jembatan Rajamandala. Saat perjalanan menuju tempat tujuan kami. Ada hal konyol diperjalanan, Pak Supir bilang ada yang mau ke toliet gak. Saya pun menanyakan kembali ke teman-teman yang duduknya dibelakang saya. Ayu bilang iyaaaa mauuuu. Berhentilah kami di rest area.
Sesampainya disana Ayu gak turun, Kita pun menanyakan Ayu kenapa gak turun dari mobil. Eeeehh si Ayu bilang "Aku gak mau ketoilet, emang siapa yang mau ke toilet? " Gubraaaaakkkkkkk!!!! Kita pun bingung dengan jawabannya Ayu. Ternyata si Ayu tuh salah denger. Dikira dia, Saya itu bilangnya "Ada yang mau ke Thailand gak?" Hahahahahhaa...Jauh banget yaaa toilet sama thailand. Mungkin dia lelah dengan kerjaannya. Hahahaa..
Sesampainya disana Ayu gak turun, Kita pun menanyakan Ayu kenapa gak turun dari mobil. Eeeehh si Ayu bilang "Aku gak mau ketoilet, emang siapa yang mau ke toilet? " Gubraaaaakkkkkkk!!!! Kita pun bingung dengan jawabannya Ayu. Ternyata si Ayu tuh salah denger. Dikira dia, Saya itu bilangnya "Ada yang mau ke Thailand gak?" Hahahahahhaa...Jauh banget yaaa toilet sama thailand. Mungkin dia lelah dengan kerjaannya. Hahahaa..
RUTE JEMBATAN RAJAMANDALA
Perjalanan minggu pagi yang cerah sangat lancar dan tidak ada kendala sedikitpun. Akhirnya kami keluar juga dari tol Padalarang. Untuk mencapai Jembatan Rajamandala yaitu Keluar tol Padalarang belok kiri, Lalu ikuti jalan terus menuju arah Stone Garden.
Dari sana jalan terus sampai kalian menemukan plang yang bertuliskan Jembatan Rajamandala. Ikuti jalan terus sampai kalian menemukan pertigaan arah Cianjur. Nah kalian ambil kiri ya guys, jangan ke kanan karena ke kanan itu arah mau ke Cianjur. Setelah ambil kiri, udah aja ikutin jalan tar juga nemu satu-satunya jembatan kecil yang hanya muat 1 mobil saja.
Dari sana jalan terus sampai kalian menemukan plang yang bertuliskan Jembatan Rajamandala. Ikuti jalan terus sampai kalian menemukan pertigaan arah Cianjur. Nah kalian ambil kiri ya guys, jangan ke kanan karena ke kanan itu arah mau ke Cianjur. Setelah ambil kiri, udah aja ikutin jalan tar juga nemu satu-satunya jembatan kecil yang hanya muat 1 mobil saja.
Pukul 09.54 AM Sampai juga di Jembatan Rajamandala, Disana sudah ada Kang Agint, Kang Ucup dan Kang Gocay. Kalau yang lainnya belum kenalan, Jadi gak tau namanya siapa. Hehehhee...
Mereka masih belum selesai mempersiapkan Harness dan karbiner untuk Rope Jump. Jadi kami masih harus memunggu sampai persiapannya sudah selesai semua. Nah untuk ngisi waktu sebelum dimulai Rope Jumpnya. Jadi yang kita lakukan yaitu foto-foto di Jembatan Rajamandala.
Untungnya kita ber 6 ini klop banget loh, 2 cowo sukanya fotoin orang sedangkan 4 cewe banci kamera semuanya. Makanya kita puas deh difotoin mereka terus. Belum lagi banyak candidnya juga. Uhuuuuyyyyy...
Untungnya kita ber 6 ini klop banget loh, 2 cowo sukanya fotoin orang sedangkan 4 cewe banci kamera semuanya. Makanya kita puas deh difotoin mereka terus. Belum lagi banyak candidnya juga. Uhuuuuyyyyy...
View dari Jembatan Rajamandala |
Cewe narsis yang gak ketulungan |
Dimanapun tempatnya selalu bisa dijadikan spot foto yang kece |
Kok ini keren deh fotonya |
Penampakan dari ketinggian Jembatan Rajamandala |
Inilah kisah cintaku, Aku yang pakai payung warna warni #miris(Model kiri-kanan : Mba Wina, Kang Ucup & Dian yag pakai payung) |
Pukul 10.40AM Akhirnya persiapan pun telah selesai. Kami diharuskan berkumpul karena akan ada pengarahan sedikit dari pihak uliners demi kelancaran Rope Jump di Jembatan Rajamandala.
Pengarahannya yaitu cara mengaitkan karbiner kedalam pengait. Ada 2 bagian pengait dibagian pinggang dan bagian atasnya pinggang.
Nah untuk karbiner yang berwarna emas, yang akan diturunkan oleh pihak uliners. Kami harus kaitkan karbiner tersebut kedalam pengait yang berada dibagian pinggang. Agar saat proses penarikan badan kami berjalan dengan lancar. Karena berat badan kami berbeda, Maka dari itu harus diingat baik-baik. Setelah pengarahan selesai dari Kang Ucup, Akhirnya kami memulai permainan extreme. Wohoooo...
Pengarahannya yaitu cara mengaitkan karbiner kedalam pengait. Ada 2 bagian pengait dibagian pinggang dan bagian atasnya pinggang.
Nah untuk karbiner yang berwarna emas, yang akan diturunkan oleh pihak uliners. Kami harus kaitkan karbiner tersebut kedalam pengait yang berada dibagian pinggang. Agar saat proses penarikan badan kami berjalan dengan lancar. Karena berat badan kami berbeda, Maka dari itu harus diingat baik-baik. Setelah pengarahan selesai dari Kang Ucup, Akhirnya kami memulai permainan extreme. Wohoooo...
Setelah berdoa |
Lalu teriak Auuuuuuwwwwmmm |
Ramdan lah orang pertama yang melakukan Rope Jumping dengan dramanya yang sedang ketakutan. Segitu banyak yang ngecengin dia. Tapi dia tetap saja mau mencoba yang pertama. Mungkin biar gak semakin takut kali yah, Makanya dia mau coba yang pertama.
Lucunya lagi sebelum dia loncat karena kesal dengar ejekan teman lainnya. Semacam curcol "Liat aja loh tar pas diposisi gw, Lo bakalan tau rasanya jadi gw gimana" Laki kok baperan banget siihhhh. Hahahaha...
Maklum efek ketakutan tapi mau keliatan sok-sok berani. Jadi gitu deh yaaa :p
Ramdan in action |
Mike in Action |
Mba Rika, Cewe kedua dengan drama ketakutan yang lebih lama. Durasiiii mba broooo...Durasiiiii....kapan loncatnya iniiiii. Sampe mba Rika mau cancel untuk loncat dengan ketiggian 35meter. Tapi kita semua sepakat gak ada yang boleh nolongin mba Rika untuk naik lagi keatas jembatan. HAhahahaa....Abis dikerjain bocah-bocah gendeng. Jangan ditiru ya guuyyysss...
Kalo emang gak yakin, Harap jangan penah mencoba. Tapi untuk kasusnya mba Rika bukannya gak yakin tapi lebih ketakutan aja saat lihat ketinggian a.k.a jipeeerrr. Tapi jangan salah loh, loncatnya mba Rika paling nyantai dan enak banget saat swingnya berkali-kali
Kalo emang gak yakin, Harap jangan penah mencoba. Tapi untuk kasusnya mba Rika bukannya gak yakin tapi lebih ketakutan aja saat lihat ketinggian a.k.a jipeeerrr. Tapi jangan salah loh, loncatnya mba Rika paling nyantai dan enak banget saat swingnya berkali-kali
Mba Rika in Action |
Mba Wina, Cewe ketiga yang mencoba Rope Jumping dengan ekspresi diem aja sambil senyam senyum gak jelas. Sedihnya lagi, Saat mba wina menjatuhkan badan kebawah a.k.a loncat indah. Camera actionnya lemot dong, Walhasil mba Wina tidak dapat merecord loncatannya sama sekali. Yaaahhhh mba wiinn...Nasib mu kok apek banget siiii
Wohoooooo Epic!!!! |
Liat deh yang naik Mba Wina, Sekuat tenaga banget ya Hahahahaa :p |
Nah sayalah orang terakhir yang akan loncat dengan ketinggian 35 meter dengan drama yang juga sama lamanya kaya mba Rika. Anehnya lagi kenapa juga harus ada kata-kata terakhir permintaan maaf coba. Macam bocah ajaaaa -___-"
Saat loncat dan menjatuhkan diri kebawah aman tapi kenyataannya saat badan saya ketarik keatas lalu terhempas. Posisi kepala saya menengadah keatas yang mengakibatkan leher saya kesakitan selama 2hari. Seharusnya kalau loncat kaya gitu posisi kepala jangan penah mendengak keatas karena akan sangat berbahaya. Untungnya sih saya tidak kenapa-napa, Cuma kesakitan aja kalau mendengak keatas.
Masih mempersiapkan mental yang sudah jipeerrr |
Mereka resek!!!! Foto-foto tanpa gw karena gw masih dibawah. Tarik gw keatas woooyyyyy, Tariiikkkkkkk |
Proses penarikan keatas |
Berakhirlah Rope Jumping kami, Siap-siap foto bersama dengan Uliners |
Pukul 12.00 PM Kami makan siang dulu di pinggir Jembatan Rajamandala karena akan melanjutkan perjalanan menuju Sanghyang heuleut. Setelah makan siang kami melanjutkan perjalanan kembali. Tapi sayang cuaca berkata lain, Kami tidak bisa melanjutkan perjalanan kesana karena sudah mulai gerimis dan gak lama kemudian hujan besar.
Sembari menunggu Ramdan sholat, kami putuskan untuk mampir ke Stone Garden. Beruntungnya kami, Sesampainya disana tidak hujan sama sekali. Sudah reda hujannya juga. Jadi kami bisa mampir sebentar ke Stone Garden
Sembari menunggu Ramdan sholat, kami putuskan untuk mampir ke Stone Garden. Beruntungnya kami, Sesampainya disana tidak hujan sama sekali. Sudah reda hujannya juga. Jadi kami bisa mampir sebentar ke Stone Garden
Langitnya agak berkabut |
Stone Garden sepi juga. Yesss!! |
Bolehlaahhh viewnya disini |
Jajaran karst ada dimana-mana |
Selalu dengan bermacam gaya |
Kemanapun kamu pergi, Pasti akan berkesan sekali |
Anggap aja ada ditebing yang tingi sekali *Padahal boong* |
Jajaran Karst |
Nah ini nih, Tinggi kaannn |
I'am Freeeeeee |
Ala-ala Yoga |
RELATED ARTICLE :
- Gunung Parang Via Feratta di Ketinggian 100meter
- Rapelling di Gunung Munara
- Portaledge di Tebing 90 Padalarang Bandung
- Rapelling di Curug Lembah Pelangi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Yuk ah komen daripada cuma sebarin Spam