Memang sudah lama rencana kami ke Goa Buniayu sudah direncanakan. Tapi karena bulan kemarin sudah mulai puasa, kami pun mengurungkan niat untuk pergi ke Sukabumi. Maklum, namanya juga puasa jadi takut gak kuat untuk menelusuri goa selama 4 jam. Maka dari itu, setelah bulan puasa berlalu, mulailah merencanakan perjalanan selanjutnya menuju Goa Buniayu.
Dari share ajakan perjalanan menuju Goa Buniayu, akhirnya terkumpulah menjadi 19 orang yang ikut berpartisipasi dalam perjalanan kami. Kajul yang mengatur semua perjalanan kami menuju Goa. Dari share cost masalah penginapan dan juga transportasi menuju goa tersebut. Akhirnya rencana pun mulai diputuskan pada hari sabtu dan minggu tepatnya tanggal 9 - 10 Agustus 2014. Kajul sudah membuat itinerary dan juga membelikan tiket kereta bagi kami yang ikut serta dalam perjalanan menuju Goa Buniayu. Meeting point pun di stasiun Bogor pada pukul 06.30 AM. Wooowww pagi sekali...iya pagi karena kereta tujuan Sukabumi hanya ada di pagi hari dan itu pun harus dari Bogor. Karena gak mungkin dari Ciledug ke Bogor sepagi itu. Akhirnya kadel memberikan tumpangan untuk kami singgah di rumah sodaranya yang bertempatkan di Citayem. Yah mayan kan gak terlalu jauh ke Bogornya. Jadi Dian (saya), kajul, Imin, Agung, Finsya, Toro, Kholid dan Toni menginap di Citayam bareng Kadel. Terima kasih sodaranya kadel yang udah mau direpotin sama kita semua. Hihihihii...
Dari share ajakan perjalanan menuju Goa Buniayu, akhirnya terkumpulah menjadi 19 orang yang ikut berpartisipasi dalam perjalanan kami. Kajul yang mengatur semua perjalanan kami menuju Goa. Dari share cost masalah penginapan dan juga transportasi menuju goa tersebut. Akhirnya rencana pun mulai diputuskan pada hari sabtu dan minggu tepatnya tanggal 9 - 10 Agustus 2014. Kajul sudah membuat itinerary dan juga membelikan tiket kereta bagi kami yang ikut serta dalam perjalanan menuju Goa Buniayu. Meeting point pun di stasiun Bogor pada pukul 06.30 AM. Wooowww pagi sekali...iya pagi karena kereta tujuan Sukabumi hanya ada di pagi hari dan itu pun harus dari Bogor. Karena gak mungkin dari Ciledug ke Bogor sepagi itu. Akhirnya kadel memberikan tumpangan untuk kami singgah di rumah sodaranya yang bertempatkan di Citayem. Yah mayan kan gak terlalu jauh ke Bogornya. Jadi Dian (saya), kajul, Imin, Agung, Finsya, Toro, Kholid dan Toni menginap di Citayam bareng Kadel. Terima kasih sodaranya kadel yang udah mau direpotin sama kita semua. Hihihihii...
Jum'at 8 Agustus 2014
Sepulang kerja pukul 17.00 PM saya pun bergegas menuju Stasiun Sudirman untuk janjian dengan kajul dan juga Agung di Stasium Manggarai. Dengan penuh perjuangan *agak lebay dikit....saya secepatnya masuk ke dalam kereta karena saking padetnya penumpang sore itu. Tapi saya tetap beruntung karena posisi saya berdiri tidak berdesak-desakan dengan lainnya. Saya berdiri di dalam tempat masinis (Re : Buntut kereta). Jadi lumayan nyaman dengan bawaan carrier 35L tidak menjadi beban buat saya.
Sampailah di Stasiun Manggarai, handphone pun terus berdering, ternyata kajul sudah sampai juga di Stasiun itu. Kami janjian di tengah - tengah stasiun kereta. Gak lama kemudian, handphone pun berdering kembali dan ternyata agung juga sudah sampai di stasiun. Karena kami masih cape gencet-gencetan di dalam kereta. Alhasil kami pun nongkrong bentaran di stasiun sambil ngobrolin perjalanan kami menuju stasiun manggarai. Memang gak ada habisnya kalo cerita tentang alat transportasi satu itu dikala pulang ngantor (-___-")
Carrier yang saya gunakan selama adventure
Nah itu tempat masinis tempat saya berdiri sambil liat pemandangan rel kereta api
Dan disinilah tempat kita istirahat bentaran
Nah benerkaannn ditengah-tengah rel kereta
Beberapa personil yang menginap dirumah kadel
Sabtu 9 Agustus 2014
Tepat pukul 04.30 AM kami sudah prepare segala sesuatunya. Memang sih tidur paling awal, tapi yang namanya ngantuk ya gimana lagiiiii, susah banget buat melek juga. Karena menunggu antrian yang mandi, jadi saya pun menghabiskan waktu dengan mengobrol sama anak lainnya sambil membereskan kembali barang bawaan saya. Setelah semuanya sudah ganteng dan cantik, kami disuguhkan nasi uduk sama yang punya rumah. Waduuuhhh ngerepotinnya double euy...makin keenakan kita dimanjain gitu sama tuan rumah. Hihihiiii...makasiiii yaaa sodaranya kadel.
Let's Get Lost babyyyyyyy.............
Perjalanan pun dimulai pada pukul 06.30 AM menuju stasiun Citayam hanya dengan ongkos ngangkot Rp. 2.000 saja. Lalu melanjutkan kembali perjalanan menuju Bogor dengan tiket kereta Rp 2.000 juga. Karena sudah punya kartunya (Re : Tambah 5.000 uang kartu).
Liat belakangnya "Citayam"
Mereka sibuk masing-masing
Tepat pukul 06.40 AM kami tiba di Stasiun Bogor. Tapi perjalanan menuju Sukabumi bukan di stasiun Bogor melainkan di Stasiun Paledang. Jadi kami harus bergegas secepatnya agar bisa menukar tiket kereta.
Ceritanya gegayaan dulu didepan kereta
We are ready to explore beautiful place in Sukabumi
Now...we are ready to go to Paledang Station
Stasiun Bogor Paledang tepat pukul 07.00 AM
Here we Gooooo....Tiket sudah ditangan masing-masing
Budayakan antri dimana pun anda berada
Dan inilah penampakan dalam kereta yang kami tumpangi
Waktu sudah menunjukkan pukul 07.55 AM saat nya kami pergi ke Sukabumi dan kasiannya ada 5 teman kami yang ketinggalan kereta karena telat bangun. Jadi mereka menyusul dengan menggunakan bis. Untungnya transportasi menuju Sukabumi sangatlah mudah dan terjangkau. Cuma beda di waktunya saja. Memang kalau menggunakan kereta lebih cepat dari pada menggunakan bis dan harganya pun lebih murah kereta ketimbang bis. Tapi apapun kendaraannya yang terpenting adalah kami semua harus berkumpul ditempat yang sama. Akhirnya mereka memutuskan untuk menyusul kami dan tempat janjian kami ya di Goa Buniayu, biar gak ribet. Namanya juga perjalanan kelompok, jadi memang sudah resiko mereka yang telat. Waktu buat kami sangat berharga untuk masalah liburan seperti ini. Karena tidak punya banyak waktu.
Baru juga jalan mereka sudah pulas -__-
Ekspresinya manaaaaa :p
Kalo foto aja baru deh melek semuaaaa
Nemu anak kecil mirip Afika, namanya Nabila
Agung masih aja galau gegara layangannya putus :p
Selama perjalanan kami habiskan waktu dengan bercanda dan mengobrol. Untung saja ada anak kecil cantik yang bisa kami godain selama perjalanan. Jadi kami pun tidak merasa bosan didalam kereta. Belum lagi Alelawati yang sering menghibur perjalanan kami menuju Sukabumi. Jam pun telah menujukkan pukul 10.08 AM dan kami pun telah tiba di Stasiun Sukabumi. Dengan mencari info untuk perjalanan kami selanjutnya menuju Nyalindung, Goa Buniayu. Belum lagi proses ticketingnya juga super ribet, Lumayan lama juga kajul di depan loket. Entah sedang apa disana juga.
Stasiun Sukabumi
Bentuk Asbaknya boleh juga
Ternyata ini tempat informasi dan entah apa itu juga, mungkin rem buat pengatur kereta kali
Jadwal Stasiun Sukabumi
Sukabumi kami dataaaangggg
Ritual biasanya, Selfieeeeee
Gak mau kalah selfie nya juga :p
Alelawati dan Dian
Baru juga keluar dari stasiun kami pun sudah diincar supir angkot. Mereka memang paling cepet radarnya kalau sudah melihat manusia kece yang bergembolan tas besar di pundaknya. Dengan sigap mereka menawarkan jasanya untuk mengantarkan kami menuju Goa Buniayu. Perbincangan yang memanas pun dimulai antara supir angkot dan kajul. Tentunya kajul tetap harus mencari kesepakatan kita semua. Dari hasil nego yang kami dapat adalah Rp. 200.000 untuk satu angkot dan muatan kami sebanyak 14 orang. Kami pun setuju karena jatuhnya juga murah sekali, perorangnya patungan Rp. 14.285 dibuletin jadi Rp.15.000/pax.
Untuk Carter angkot hubungi Kang Bari 0857 2095 6890
Penampakan depannya stasiun Sukabumi
Mari melanjutkan perjalanan tepat pukul 10.48 AM kami sudah berada dijalan dan ternyata perjalanan ke Goa Buniayu itu melewati SMAN 1 Kota Sukabumi tempat saya bersekolah dulu. Aaaahhhhh miss this place, banyak kenangannya. Dari pacaran cinta monyet sampe ngospekin anak baru, benar-benar kenangan yang susah untuk dilupakan #Halah...
Ini SMAN 1 tempat si Dian P Juarsa sekolah
Baiklah...back to topic, kalau mau tau lebih jelasnya tentang cerita kenangan saya selama sekolah. Call me aja ato text me later. Hihihiii....
Dari Stasiun Kota Sukabumi menuju Nyalindung menghabiskan waktu 1 jam 58 menit. Lumayan jauh bukan perjalanannya, harus berkelok-kelok, jalanan masih banyak yang rusak dan belum lagi saingan kami banyakan truk. Tapi kami tetap semangat di dalam angkot karena celotehan alelawati yang membuat kami terbahak-bahak karena kekonyolannya dia. Tapi saya sudah mulai salah fokus gegara kena angin segar dari luar, membuat mata semakin sayup. walopun kaki sudah keram karena tergencet Tas-tas teman saya yang ditempatkan di paling pojok, membuat saya tidak patah semangat untuk memejamkan mata karena kantuk
Mereka disuruh turun dari angkot, agar cewe-cewe bisa tetep di dalam angkot
Jalanannya masih rusak banget
Lelaki ini harus turun dari angkot gegara gak kuat angkotnya
Cewe-cewe kece nunggu cowo-cowo single datang :p
And here we areeeeee.....Buniayu Cave
Anggap aja mereka sedang jetlag
Seperti biasa, Kalo udah selfie semangat kembali
Sibuk dengan perlengkapannya masing-masing
Ada ayunan juga disini
Bagaikan model majalah playboy *udah iyain aja dari pada ngambek*
Pintu masuk ke arah Penginapan
Goa Buniayu
Penginapan kami selama di Goa Buniayu
Bagaikan di pedesaan *ya emang dipedesaan*
Bobonya mapar-ampar pisang
Sebelum aktivitas, beberapa ada yang tepar karena cape
Toilet dan ruang mandi di samping penginapan
Beginilah penampakan dalamnya
Dan ini penginapan saung bambu tampak depan
Penginapan Saung Bambu tampak belakang
Tepat pukul 12.10 PM kami sudah sampai di penginapan, saatnya makan siang dan beberes pakaian yang mau dipakai untuk Horizontal Cave. Karena dalam waktu 2 hari ini, kami menelusuri 2 goa yaitu Horizontal cave dan Vertical Cave. Dari cerita yang saya dengar dari bang ucok (pemandu caving 0858 4620 3768) bahwa penemu goa tersebuat adalah Pak Daeng yang berasal dari Makassar yang ditemukan pada tahun 1982 dan dulunya Goa buniayu bernama Goa Siluman. Akan tetapi, karena makan banyak korban jiwa jadi pihak setempat membuat persetujuan untuk ganti nama menjadi goa buniayu.
Makan siang alakadarnya
Setelah makan siang, istirahat sebentar untuk meluruskan badan. Dan rencana awal kami untuk caving pada jam 3 sore. Tapi alam berkata lain, hujan deras telah mengguyuri wilayah Goa Buniayu dan membuat kami harus mnegundurkan waktu dari waktu yang telah disepakati. Namanya juga hujan deras, pasti gak akan lama, akhirnya gerimispun mengundang hingga pukul 15.30PM. Kami tetap melanjutkan perjalanan, teman-teman yang lain bawa jaket semua dan cuma saya yang beda sendiri, saya bawa payung ombre pink. Hihihii.... gak apa-apa beda, kan tujuan nya sama biar gak kena rintikan hujan *ngeles*
Saatnya cari AP Boots yang cukup untuk kaki masing-masing. Ukuran boots yang saya pakai nomor 25, paling kecil. Karena masih Horizontal Cave jadi hanya dipinjamkan boots nya saja. Untuk wearpacknya keesokan hari baru bisa dipilih.
Wearpack untuk Vertical Cave
Persiapan menuju Horizontal Cave
benerkaaannn...cuma Dian P Juarsa aja yang beda :p
Anggap aja mau ke kebon
Yuk...kita lanjutkan perjalanan yang sempat tertunda karena hujan deras
Pintu Horizontal Cave
Masih menunggu kelompok lain keluar
Dian Sastro dan Alelawati Djaani sebelum masuk goa
Pertama merunduk dulu
Masih masuk celah kecil dan hanya bisa dilalui satu orang
Dari berdiri, merunduk dan masuknya hanya secelah aja
Anggap aja model catwalk *gumoh*
Meja dan bangku tempat syutingnya si buta dari goa hantu
Ceritanya Alelawati lagi nolongin Dian Sastro :p
Anggap aja foto keluarga dengan stalaktit dan stalagmit
Ada jembatan penghubungnya
Del Di Ju ( Re: Delly, Dian, Julie )
Toro, Dian dan Imin hampir keluar goa
Tetep cekrek kalo keluar goa
Toro ngikutin gaya gw
Selesai caving pukul 17.30 PM, dibilang cape juga tidak dan menurut saya Horizontal Cave biasa aja, tidak menarik sama sekali. Entahlah...rasanya flat banget perjalanan menuju Horizontal Cave. Sesampainya di Gubuk kami bersama, makanan sudah siap sedia kami santap. Rasanya nikmat sekali karena memang lagi kelaparan, ditambah lagi cuacanya juga mendukung sekali.
Makan rame-rame
Apapun makanannya tetap nikmat kalo bersama
Sehabis makan kita gak langsung tidur karena ada api unggun di tengah lapangan luas. Lumayan untuk menghangatkan badan yang sudah kedinginan. Malam itu hanya ada 2 kelompok saja yang ikut bergabung di api unggun. Ada yang memainkan gitar sambil bernyanyi, ada yang main kartu dan ada juga yang bercanda gak jelas. Sambil menunggu pisang goreng, saya menghabiskan waktu dengan mendengarkan celotehan alelawati. Maklum kalo udah di cuaca yang terlalu dingin, saya suka jadi bad mood. Karena emang gak kuat dingin. Setelah pisang goreng abis, cuma saya yang balik duluan ke gubuk untuk tidur, cepet ngantuknya kalo udah kenyang :p
Kebangun jam 3 pagi gegara suara ngorok dan kedinginan
Minggu, 10 Agustus 2014
Sunrisenya cantik sekali di Goa Buniayu
Alarm dari segala macam arah sudah terdengar dengan jelas. Tepat pukul 04.00 AM beberapa ada yang sudah terbangun. Yah pagi sekali memang, karena rencana kami caving harus dipagi hari agar tidak terlalu siang. Kereta kepulangan kami pukul 15.55 PM jadi apapun caranya kami harus tepat waktu sampai stasiun. Tapi karena jumlah peserta kami banyak sekali, belum lagi harus antri cuci muka gosok gigi dan ada beberapa yang mau mandi. Jadilah cavingnya telat juga hahahhaa...
Pukul 06.30 AM kita sudah rapi menggunakan wearpack dan boots. Buat teman-teman yang tidak tahan gatal, saya sarankan gunakan pakaian panjang dan celana panjang. Karena bahan dari wearpacknya kasar jadi bikin gatel. Belum lagi kotor banget, untuk helm juga cari yang ada pengaitnya karena banyak helm yang rusak dan tidak ada pengaitnya. Bagi kalian juga yang tidak suka pakai helm, saya sarankan DIHARUSKAN MENGGUNAKAN HELM, sangat penting sekali helm kalau di dalam goa. Karena banyak stalaktit menjuntai kebawah dan ada juga kita harus merangkak dan atas kepala kita sudah ada stalaktit yang sudah bertengger. Dari pada kejedot langsung kena kepala, lebih baik kalau kejedot langsung kenanya helm, AMAN bukan?
Kenapa saya bold dan saya warnai tulisannya, beberapa kali saya kejedot didalam goa dan selalu merasa beruntung dengan menggunakan helm. Saya merasa helm itu my hero banget dikala saya harus menyusuri goa yang tracknya suka berubah-ubah.
Prepare Vertical Cave
Del Di Ju
Cuma pamer aja sama yang ada tulisannya :p
Masih menunggu kholid yang belum dapet wearpack
Sebelum perjalanan menuju goa vertical, Foto sekeluarga dulu biar afdol
Menuju Goa Vertical
Kajul gak mau ketinggalan di foto hahaha :3
Masih menunggu giliran kelompok lain
Mau turun aja harus climbing dulu bentaran
Menunggu giliran rappelling
Bapak-bapak ini siap menurunkan kami kedalam Goa Vertical
Saya pun siap turun dengan kedalaman 18 meter
Wohooo bahagianya kalo rapellingnya cuma gini doang
Selfie dulu sambil nunggu yang lainnya kumpul
Masih sisa beberapa lagi yang belum kumpul
Dan akhirnya 19 pax siap melewati rintangan yang ada
Perjalanan dimulai dengan menelusuri Zona kering, belum ada rintangan apapun karena masih mudah dilalui. Ada beberapa stalaktit yang sudah dipamerkan di dalam goa ini. Dan banyak sekali perempatan yang kami lalui. Menurut bang Ucok ada beberapa simpangan yang aksesnya menuju sebuah danau. Tapi akses tersebut masih ditutup karena belum dibuka jalur tersebut.
Hayoooo menurun hayoooo.....
Berwarna keemasan akibat efek dari karbit
Bang ucok sang pemandu kami menjelaskan alasannya mengapa memakai karbit, bukan memakai headlamp? alasannya adalah hewan buas akan mencium bau karbit dan itu tanda bahaya buat mereka dan kedua adalah jika menggunakan karbit tidak akan mati selama diperjalanan. kalau menggunakan headlamp kadang suka tidak tahu apakah headlamp tersebut bisa tahan lama atau tidak. Makanya para pemandu Goa Buniayu pasti menggunakan karbit untuk penerangannya.
Buat kalian yang mau caving, diwajibkan juga menggunakan headlamp masing-masing. Karena akan kesulitan kalau gak bawa headlamp sendiri.
Masih harus menyebrangi semacam jurang kecil
Stalaktit paling banyak yang ada didalam Goa Vertical
Aksesnya semakin menyempit
Harus tetap berhati-hati saat menyebrangi jurang kecil
Ngekngoookkkk...ada kelelawar lagi bobo pagi
Stalaktitnya besarnya
Ornament didalam Goa
Ornament bergerigi "padahal gak tau namanya apa"
Ornamentnya seperti canopy
Ornamentnya unyu-unyu berbentuk alat kelamin pria :p
Zona Air selutut
Curug Bidadari
Harus melewati celah yang sempit
Setelah melewati zona air, kami pun disuguhi dengan zona lumpur. Yah butuh perjuangan untuk melewati lumpur dengan ketinggian selutut orang dewasa. Sangat cape melewati zona lumpur karena untuk menarik dan memindahkan kaki agar kita bisa tetap berjalan diatas lumpur sangat sulit sekali, harus dibantu dengan kekuatan tangan agar si kaki bisa ketarik dari lumpur. Cukup lelah melewati zona lumpur. Bayangkan saja, selama 4 jam kami tidak makan dan minum karena kelupaan bawa perbekalan selama di dalam goa. Kalaupun ada yang bawa minum hanya bawa sebotol aja dan itu harus dibagi-bagi kesemuanya. Belum lagi, kebanyakan ketawanya selama di dalam goa, makin lah nambah lemes ni badan.
Kajul dengan lincahnya melewati zona lumpur dengan gaya merangkak, ada juga dengan gaya merayap lalu manaiki sebuah gundukan tanah liat dan ada juga yang curang ngikutin pemandunya lewat atas dan tidak lewat zona lumpur. Saya, kadel, inggrid dan irma bersusah payah melewati zona lumpur. Mana kaki dan betis diinjek sama irma dan inggrid lagi. Hahahaa... Pokoknya gak akan terlupakan melewati zona lumpur. Setelah diakhir-akhir penghujung jalan, kami harus menaiki anak tangga dengan susah payah. Sesampainya diatas, tanpa saya sadari si pemandu meperin lumpur di pipi kanan dan kiri saya plus badan saya ditarik sama segerombolan anak cowo ketengah dan muka abis dipenuhi lumpur. Teriak? iya. Masuk mulut? iya .Masuk idung? iya. Masuk kedalam baju? IYAAAAA!!!!!! masuk kesemuanyaaaaaa....
Tapi seru sih, dengan begini bisa mencairkan suasana yang sempat tegang karena harus menaiki anak tangga yang saya takuti. Karena ada beberapa pijakan yang sudah rusak. ngeri aja tar kalo saya yang naikin tiba-tiba jatoh. Iiiiiihhhhh amit-amiiiittttt................
Pintu keluar Goa Vertical
Masih tetep Dian yang kece kok *gumuoh*
Inilah penampakan before after caving
Kotor-kotoran sudah selesai dan saatnya membersihkan badan dari lumpur. Keluar daro mulut goa kakang-kakang sudah menyambut kami dengan mobil pick-up nya, sekitar 50meter kita berjalan kedepan dan langsung memilih mobil pick up berwarna putih dan hijau. Saya pun memilih yang warna hijau karena jalannya lebih awal. Dan gak disangka jalur menuju curug bibijilan masih berupa hutan dan jarang ada jalur untuk mobil. Supirnya juga udah ahli dalam mengendarain mobil dengan tanjakan yang menukik dan lubang besarpun dihajar sang supir. Saya dan teman-teman cuma bisa teriak dan ketawa cekikikan gegara jalurnya yang ekstrim, beberapa kali saya terpental duduk diujung pintu mobil. Seru banget...semacam off road deh tapi bedanya jenis mobilnya aja sih. Akhirnya samapi juga kami di CURUG BIBIJILAN tempat kami wanita desa nu geulis tea bersih-bersih badan dan bersih-bersih baju yang terkena dari lumpur.
Kajul abis maskeran lumpur biar awet muda
Kami semua mencuci boots, wearpack dan helm
Bagaikan wanita desa lagi mandi di curug
Masih dengan bersih-bersihnya
tetep bgayeee
Santai kaya di curug Hahaaayyy...
Foto rame-rame setelah bersih
Masih eksis di Curug Bibijilan
Curugnya tidak terlalu tinggi
Karena kedinginan kami orang-orang pertama yang meninggalkan curug
Byeeee mobil putih...mobil hijau jalan duluan yaaa
Di curug bibijilan bukan mandi yaaa tapi hanya membersihkan lumpur dari badan. Sesampainya di penginapan saung bambu, wear pack yang kami pakai harus dijemur di rerumputan luas. Oooohhh ternyata wearpack itu dicucinya cuma di curug toh dan di jemurnya juga di rerumputan luas. Pantesan ajaaa gatel pakai wearpacknya. Wong saya aja cuci wearpacknya gak bersih-bersih amet. Masih ada sisa lumpurnya dikit yang tertinggal. Hehehe...maklum cucinya kan cuma diinjek-injek aja, abisan berat banget sih kalo lagi dicuci :D
Wearpack yang sedang dijemur
Mandipun harus berempat agar tidak terlalu lama karena kami semua mengejar kereta pukul 15.45 PM. Gak lucu kan kalo kita semua ketinggalan kereta. Mana pas mandi airnya kecil lagi, jadi aja agak lama juga mandinya. Akhirnya saya, ingrid, riris dan endah mandi langsung dari kerannya. Bergantian? iyalaaahhh kedinginan? udah pastiiiii kekunci didalam kamar mandi? hahahhaa iyaaa...kita berempat kekunci didalam kamar mandi. Untungnya ada orang disebelah kamar mandi, jadi kita tertolong juga keluar dari kamar mandi. Pintunya sudah tidak ada gagang pintunya, udah gitu gentengnya bolong lagi. Hahahaha Perfect!!!
OOTD back to Jekardaaaa
Buniayuuuuuu.....yuuuuuuukkkkk!!!!
Harus foto bersama
Let's go Homeeeeee
Mereka engeh aja kalo mau difoto
Akhirnya dapet juga yang candid
Romantis yah duduk sebelahan sama abang supir angkot :p
Karena terburu-buru ke stasiun ternyata kami kecepetan 40 menit sudah sampai di stasiun sukabumi. Hahahhaa...gak apa deh kecepetan dari pada telat terus ketinggalan kereta. Setelah beberapa menit saya tunggu kereta di dekat musholla, saya baru ingat kalau ada teman SMA saya yang bekerja di stasiun itu. Langsung saya bbm, kali aja doi lagi kerja, eeehhh bener aja tu anak lagi di pusat informasi. Temen sekelas waktu di SMAN 1 Sukabumi dikelas 3 ipa 3 hahaha masih inget kaaannn
Arga makin montok kaya babeh-babeh :p
Tiket sudah di cop, mari pulaaanggg
Mereka bilang "Kalo tidur harus ditutup karena banyak paparazi"
Wohoooooo sampai juga di stasiun Bogor tepatnya pukul 19.00PM dan masih harus antri untuk beli tiket tujuan Sudimara. Sebenarnya sampai di stasiun paledang Bogor pukul 18.00PM tapi karena lapar jadi kami mampir dulu ke tukang bakso buat kenyangin perut. Dan lucunya abang tukang baksonya lagi sensi sepertinya. Jadi gini ceritanya...saya pesen mie bakso dan pesenan pun tiba lalu saya nyeletuk "iiihhh abangnya sensi, masa dikasihnya tulang semua". Eeeehhh gak lama kemudian, abangnya nambahin daging hahahahaha....sontak semuapun tertawa dan ngeledekin abang tukang bakso
Mie Bakso..Yummiiiieeee
Antriannya panjaanggg
Masih nunggu giliran
Tiket sudah ditangan masing-masing, kami pun berpisah. Ada yang naik kereta jurusan kota dan ada juga jurusan manggarai. Terima kasih teman-teman atas waktunya yang sangat berkesan. Semoga next trip kita bisa barengan lagi yaaaa. See youuuuu.....!!!!!
- Penginapan 400.000 : 19 = 21.052 ( 22.000 )
- Mobil Pick up 250.000 : 19 = 13.157 ( 13.500 )
- Angkot Stasiun - Goa Buniayu 200.000 : 14 = 14.285 ( 14.500 )
- Angkot Goa Buniayu - Stasiun 200.000 : 10 = 20.000
- TOTAL Rp. 70.000
Budget Per-orang
- Makan 20.000 x 3 = 60.000
- Tiket Goa Buniayu 5.000
- Tiket Curug Bibijilan 5.000
- Tiket Goa Horizontal 20.000
- Tiket Goa Vertikal 85.000
- Tiket Kereta PP 40.000
- Tips guide 10.000
- TOTAL 215.000
Itinerary Goa Buniayu
Sabtu 9 Agustus 2014
- 06.30 - 06.40 Menuju Stasiun Citayam
- 06.40 - 07.00 Menuju Stasiun Bogor
- 07.00 - 07.30 Menuju Stasiun Paledang Bogor + Nunggu teman lainnya
- 07.30 - 07.55 Proses ticketing ( Print, cop dsb)
- 07.55 - 10.08 Menuju Kota Sukabumi
- 10.08 - 10.48 Proses Ticketing ( Cop dsb )
- 10.48 - 12.10 Perjalanan menuju Goa Buniayu, Nyalindung
- 12.10 - 15.30 ISHOMA
- 15.30 - 17.30 Prepare, Perjalanan menuju Goa Horizontal dan menelusuri Goa
- 17.30 - 19.00 Bersih-bersih dan ISHOMA
- 19.00 - 20.00 Nongkrong sambil makan pisang goreng
- 20.00 Cuma saya yang udah tidur duluan
Minggu 10 Agustus 2014
- 03.00 - 04.00 Kebangun
- 04.00 - 05.30 Ada yang Sholat, ada ngobrol
- 05.30 - 06.00 Sarapan
- 06.00 - 06.30 Prepare Vertical Cave
- 06.30 - 07.30 Perjalanan menuju mulut goa dan menunggu antrian
- 07.30 - 12.00 Vertical Cave
- 12.00 - 13.50 ISHOMA
- 13.50 - 15.30 Perjalanan menuju Stasiun Kota Sukabumi
- 15.55 - 18.00 Perjalanan menuju Stasiun Paledang Bogor
- 18.00 - 18.20 Cari makan
- 18.20 - 19.30 Makan sambil kongkow bentaran
- 19.45 - 21.35 Perjalanan menuju Stasiun Sudimara
- 21.35 - 22.00 Finally HOME!!!
Wah keren Mba, saya baru mau rencana aja ke sana, sampe sekarang belum kesampean
BalasHapusSeru tau tp jgn pas musim ujan gini deh. Bahaya
HapusHaha pengalaman yg keren ya...uda lama, Jadi pengen ksana lagi sambil touring motor...
BalasHapusSalam kenal mba Dian. Kebetulan Saya baca pengalamannya di gua buniayu yg kerennnn.
BalasHapusSaya juga bekerja di bidang hukum. Salam