Berawal dari sharing salah satu teman di salah satu media sosial bahwa ada info berlibur unik bersama 1000 petualang cilik Rumah Perubahan yang berlokasi di Jl Raya Hankam ( Samping Gardu Induk PLN Jati Ranggon ) Jati murni, Pondok Melati. Bekasi, Jawa Barat 17431. Membuat saya tertarik ingin merasakan menjadi salah satu volunteer di Rumah Perubahan sebagai mentor adik-adik.
Sampai akhirnya saya share kembali info tersebut kepada teman-teman trip saya. Ternyata ada beberapa teman yang tertarik ingin merasakan hal yang sama seperti saya menjadi mentor adik-adik di acara tersebut. Saya, Julie, Deliana dan Finsya yang telah merencanakan perjalanan kami untuk menghadiri Briefing pada hari sabtu 17 May 2014 pada pukul 14.00 PM. Dikarenakan rumah kami bertiga (Dian Ciledug, Deli Ciputat dan Julie Kemayoran) sangat jauh dari bekasi alhasil kami merencanakan untuk menginap di rumah salah satu teman yang bernama Amel. Thank you Amel sudah mau berbagi kasurnya dengan kami :p
SABTU, 17 May 2014
Saya dan Kak Deli berangkat dari rumah pukul 09.00 AM untuk janjian di Stasiun Sudimara pada pukul 10.00 AM. Perjalanan pun dimulai dengan menggunakan kereta agar sesampainya di Bekasi, kami bisa di jemput finsya pada pukul 13.00 PM. Tepat pada waktu yang di janjikan, kami pun sampai di stasiun Bekasi. Karena Finsya belum sampai di stasiun, kami makan siang dulu. Baru kita mulai perjalanan menuju Rumah Perubahan. Kami semua buta jalan kalau ke daerah ujung aspal. Karena memang kami tidak pernah main ke wilayah sana. Dengan modal google maps dan the power of nanya orang, sampai juga di Rumah Perubahan. Sepanjang perjalanan menuju Rumah Perubahan banyak sekali arah penunjuk jalannya. Jadi kami tidak perlu bingung lagi. Tepat pada pukul 14.00 PM kami tiba di tempat tujuan dan kedatangan kami disambut hangat oleh kak Nuril. Dan sudah ada beberapa kaka mentor yang menunggu kami di Gazebo. Ternyata masih banyak juga kaka mentor lain yang belum tiba pada waktunya.
Gazebo tempat kami menunggu kaka mentor lainnya
Banyak yang bilang tinggalkan jejak kaki mu dimana saja
Gak ada jejak kaki, sepatu pun jadi ya :p
Yes...We are at School for Entrepreneurs by Rhenald Kasali
Thanks teman-teman udah mau nemenin saya ke acara ini :D
Briefing dimulai dengan pengarahan dari kak Nuril dan kak amal untuk 1000 Petualang Cilik. Bermodalkan buku panduan yang kami baca, setidaknya ada bayangan apa yang harus kami lakukan agar bisa berinteraksi dengan Petualang Cilik. Target anak yang ikut serta di 1000 Petualang Cilik berumur 7 tahun - 14 tahun. Dengan jumlah 230 anak dari berbagai macam kota. Ada yang dari Jakarta, Bogor dan Bandung ( hanya daerah itu yang saya tahu dari kak Nuril ). Sedikit cerita saja mengenai " Kenapa sih acaranya dinamakan 1000 Petualang Cilik ". Karena awal mula anak yang berpartisipasi di acara ini sebanyak 1000 anak, maka dari itu acaranya di bagi menjadi 6 batch. Untuk Batch Pertama (23 Maret 14). Batch Kedua (13 April 14), Batch Ketiga ( 24 April 14), Batch Keempat (18 May 14), Batch Kelima (11 Juni 14) dan Batch Keenam (22 Juni 14). Saya dan teman-teman ikut berpartisipasi di Batch Keempat pada tanggal 18 May. Jumlah kaka mentor terkumpul sebanyak 30 kaka untuk menemani adik-adik menjadi Petualang Cilik besok. Setelah dapat beberapa pengarahan dari Kak Nuril dan Kak Amal kami diajak survey tempat agar tidak nyasar saat bawa bocah petualang cilik. Berikut tempat-tempat yang kami kunjungi :
Green Zone I
Gazebo untuk Games Proses
Kaka Mentor sedang asik dengan papernya
Tapi Kak Deli masih aja sadar kamera #sigh
Tempat bertani untuk bocah petualang cilik
Maafkan teman saya yang masih aja narsis ya kaka-kaka -__-"
Green Zone II
Gazebo Games Proses dari tempat bertani
Rumah Tempe
Kandang Kerbau
Kandang Sapi
Biogas dari kotoran hewan
Sedikit sharing aja dalamnya Rumah Tempe
MINGGU, 18 May 2014
Alarm handphone berbunyi pada pukul 05.00 AM berarti saatnya kami mempersiapkan diri untuk jalan menuju Rumah Perubahan pada pukul 06.00 AM agar dapat parkiran. Karena prediksi kami, akan susah dapat parkir. Untuk fasilitas parkir di Rumah Perubahan agak kurang. Dan benar saja, sesampainya disana kami agak kesulitan mencari parkir. Untungnya banyak security yang berjaga di sepanjang jalan menuju Rumah Perubahan. Jadi kami mendapatkan parkir di depan Rumah Perubahan.
Baru dapet parkir langsung selfie :p
Ada sedikit cerita kenapa amel bisa nongol dan ikut ke Rumah Perubahan. Jadi gini teman-teman, sebenarnya amel tidak bisa ikut gabung di acara ini karena info yang kami dapat sudah tidak bisa tambah mentor lagi. Karena sudah ada 30 kaka mentor yang ikut bergabung. Dan ternyata tepat di hari H nya ada beberapa yang cancel dan tidak hadir. Alhasil Amel bisa ikut berpartisipasi juga. Yeaaayyyy \(*.*)/
Kami memiliki tugas masing-masing, saya sebagai mentor kelompok Srikaya dengan anak berumur 7 tahun berjumlah 28 anak, Kak Julie jaga pos Flash Ball, Finsya sebagai Dokumentasi, Kak Deli dan Amel menjaga Pos berternak sapi.
Briefing dimulai oleh kak Amal
Foto Keluarga Rhenald Kasali
Narsis lucu aja dulu bareng kaka mentor sebelum acara dimulai
Orang tua 1000 Petualang Cilik yang siap melepas anaknya kepada kaka mentor
Semua kaka mentor siap dengan tugasnya masing-masing dan sudah menempatkan diri di pos nya masing-masing. Tugas kaka mentor di pagi hari pada pukul 08.00 AM yaitu mencari anak-anak yang telah dibagi nama kelompoknya. Saya memegang kelompok Srikaya, mengumpulkan anak-anak dengan cara mengangkat papan nama bertuliskan SRIKAYA.
Sponsor 1000 Petualang Cilik
Cari adik-adik kelompok SRIKAYA
Baru sebagian anak-anak yang kumpul
Ibu-ibunya gak mau kalah sama anaknya -__-"
Dan terkumpul juga anak-anak kuuuu...Tapi masih ada juga yang belum dateng
Sudah kumpul juga tapi masih ada adik-adik yang lari-larian
Alhamdulillah kumpul juga
Nah...setelah anak-anaknya terkumpul kami belum melakukan perjalanan seperti yang ada di rundown acara. Saatnya membuat komunikasi dengan anak-anak dengan pertanyaan yang simple. Semangat mereka luar biasa sekali. Banyak pertanyaan-pertanyaan lucu yang dilontarkan mereka kepada saya. Belum lagi ada beberapa anak yang suka sekali gelendotan dengan kaka mentor. Untungnya saya tidak sendiri, ada kaka mentor lain di SRIKAYA yaitu kak Dinda. Kemarin kak Dinda tidak ikut briefing, jadi kak Dinda agak bingung sedikit untuk mengarahkan tempat yang harus dikunjungi adik-adik. Sedikit saran saja buat kaka mentor, kalau bisa pada saat briefing kalian harus hadir yah. Karena akan ada survey tempat dan pengarahan dari kaka nuril dan kak amal. Agar pada saat acara kita tidak bingung apa yang seharusnya kita lakukan disana.
Kaka Amal mulai memberi sambutan kepada adik-adik
Kaka Amal pake kaos orange
Petualangan dimulai menuju Rumah Tempe. Disana kaka mentor mengajak adik-adik untuk belajar membuat tempe. Cara pengolahan tempe membuat adik-adik tidak sabar untuk cepat memulai pembuatan tempe. Karena agak sedikit antri, jadi adik-adik rewel selama menunggu. Adik-adik sudah memakai glove, masker dan slayer dikepala berwarna kuning. Dan siap memasuki pabrik tempe yang sangat bersih dan nyaman.
Adik-adik antri menunggu giliran
Didepan kami ada kelompok lobi-lobi
Saya sedang membagikan plastik untuk diisi kacang kedelai
Nah gilirannya pun telah dimulai
adik-adik memasuki kacang kedelai kedalam plastik
Pembuatan Tempe
Wrapping Time
Pengarahan Pembuatan Tempe
Memanggil adik-adik menuju spot lain
Setelah mendapat ilmu dari cara pembuatan tempe, adik-adik menuju pos Games Proses. Disini adik-adik dilatih untuk mengingat step by step pembuatan tempe. Dengan cara menyusun gambar dari pembuatan tempe. Setelah di susun, adik-adik menceritakan dari gambar yang telah mereka susun.
Adik-adik mendengarkan penjelasan kaka mentor
Kak Dinda membagi adik-adik menjadi 2 bagian
Saya merekam dedek Faras yang berani menerima tantangan dari kaka mentor
Kaka mentor sudah mengingatkan kembali proses pembuatan tempe dan saatnya melanjutkan perjalanan adik-adik untuk bercocok tanam. Disini adik-adik akan merasakan menanam kangkung di sawah. Jadi tugas adik-adik hanya mencabuti kangkung sebanyak 40 tangkai Setelah mereka mendapatkan 40 kangkung, akarnya dicuci agar bersih karena masih banyak tanah dan terakhir proses wrapping. Lucunya disini, ada adik yang ambil beberapa tangkai kangkung saja dan bilang ke kaka mentornya " kaka ini udah 40 kangkung yah, kan udah aku hitung " padahal yang mereka cabut kangkungnya tidak sampai 10 tangkai. Hahaha...
Ada lagi yang lucu, ambil kangkung lebih dari 40 dan dengan polosnya anak itu bilang " kata mama aku ambil yang banyak kaka, biar bisa dibuat sayur di rumah ". Makin aneh saja jawaban adik-adik. Hahahaa..
Adik-adik mendengarkan pengarahan dari kaka mentor
Saatnya mencabuti kangkung sampai akar-akarnya
Angkat kangkungnyaaa adik-adik
Selesai mencabuti Kangkung
Proses pembersihan akar dari tanah
Jangan berebutan adik-adik
Kaka mentor kembali menjelaskan proses penanaman kangkung. Dan adik-adik dengan antusiasnya bilang " kangkung kesukaannya kelinci tapi aku gak punya kelinci, udah mati kelincinya kak". Makin ngegemesin adik-adik ini. Ada saja celotehan mereka yang membuat kami kaka mentor tidak dapat tahan ketawa. Belum lagi ditambah dengan celetukan ibu dari salah satu adik-adik ini bilang " kaka...kangkungnya boleh ditambah lagi gak buat dirumah". Guubraaakkk....kami pun hanya bisa tertawa dengan candaan ibu-ibu ini. Adik-adik antusias dan ibunya pun ikut antusias dengan acara ini.
Ajak adik-adik untuk istirahat di tempat teduh
Let's gooooo adik-adik
Akhirnya break juga, saatnya adik-adik makan perbekalan mereka. Minuman dan cemilan sudah mereka bawa. Tapi masih saja ada adik-adik yang tidak di bawakan bekal oleh ibunya. Kasian adik-adik yang tidak bawa bekal. Kami kaka mentornya hanya bisa kasih air aqua saja. Karena kami pun juga tidak bawa cemilan. Padahal sudah diinfokan kepada ibu dari adik-adik ini untuk menyiapkan tas ransel yang berisikan minuman, cemilan, baju ganti dan handuk. Tapi tetap saja ada yang tidak bawa. Untungnya saja ada beberapa adik-adik ini yang membawa banyak bekal. Jadi adik-adik yang tidak bawa makanan bisa ikut gabung dengan adik yang bawa perbekalan lebih.
Saya lagi bantu adik buka makanan
Pada saat break ada wartawan dari Da'i TV menghampiri saya untuk minta 2 anak dari kelompok saya agar bisa di interview. Karena saya tau adik mana yang gak mau diem dan pecicilan. Akhirnya saya memutuskan Laskar di Interview oleh salah satu wartawan dari Da'i TV. Awalnya bilang malu dan gak mau. Tapi ternyata adik-adik saya banyak yang narsis, jadilah 3 orang yang di interview. Lucu sekali mereka...setelah interview berakhir mereka senang sekali "Kaka..kaka..aku masuk TV dong kak | oyaahhh.. | iyaa...Tar liat aku di TV ya kakdian | iya deekk".
Ada satu adik yang bernama Laskar, anak ini yang pertama kali berceletuk kalo kita bukan kelompok SRIKAYA tapi SRIGALA KAYA. Dan ditambah lagi dia bilang " kaka artis yah? | bukan sayang | tapi kaka kaya artis serigala | emang muka kaka kaya serigala dik? | bukan kaka...ada film serigala di TV ". Gubraaakkk...saya aja gak tau kalo ada sinetron serigala, maklum jarang nonton TV. Hahahaaa.....
Oke adik-adik....breaknya sudah selesai dan saatnya menuju kandang sapi. Nah ini yang paling ditunggu adik-adik. Beternak sapi dan perkenalan biogas kepada adik-adik. Agar mereka tau, kalo dari kotoran hewan seperti sapi dapat menghasilkan biogas. Mereka tertarik mendengarkan penjelasan dari Kak deli dan kak amel, saking tertariknya...belum juga selesai penjelasan, adik-adik ini udah menerobos masuk ke dalam kandang sapi. Hahahaha...pusiiinggg yaaahhh liat tingkah laku bocah-bocah ini. Tapi lucu dan seru, ada saja tingkah pola mereka yang menyenangkan dan harus bisa sabar elus-elus dada. Salut sama ibu-ibu yang pintar mendidik anaknya dan sabar menghadapi tingkah pola anak mereka.
Adik-adik sedang mendengarkan penjelasan dari Kaka mentor
Faras sedang memberikan makan buat sapi
Kak Deli sedang menjelaskan biogas kepada adik-adik
Saat kak Deli memberikan penjelasan biogas berasal dari kotoran hewan.
Salah satu anak berceletuk " brati kita makan tai dong kaka ". Hahaha salah tangkep anak ini.
Akhirnya kak deli meluruskan persepsi anak ini
Kaka ini yang ngegantung kamera kaka yah? | iya sayang | aku boleh foto kaka? | boleh kok | 1..2..3..cekrek
Daaannnn beginilah hasilnya, udah jelek tambah jelek
Berhasil juga membuat adik-adik ini bersahabat dengan sapi, sekarang saatnya main basah-basahan agar mereka berani kotor yaitu memandikan kerbau. Banyak dari adik-adik ini tidak ingin memandikan kerbau dengan alasan takut kotor dan bau. Tapi karena dari awal acara saya selalu bilang " adik-adik srikaya gak ada yang takut kotor kaaannnn | gak takuuuuttttt kakaaaa ". Alhasil mereka pun mengindahkan perkataan saya. Hihiii.....*yes berhasil*
Hampir setengah adik-adik dari kelompok saya yang ingin memandikan kerbau. Bahkan ada juga adik yang menangis karena ingin memandikan kerbau tapi tidak diperbolehkan oleh bapaknya. Merengek terus anak itu, akhirnya dikasih juga sama bapaknya. Mungkin bapaknya agak jijik kali yah, makanya gak diperbolehkan untuk ikut memandikan kerbau.
Laskaaarrrr kamu kok suka banget megang tanduknya
Dikira stang motor kali yah tu tanduk -___-"
Akhirnya kami menuju spot terakhir yaitu Flash ball. Disini adik-adik belajar team work, bagaimana caranya agar bola bisa masuk kedalam pipa dengan bantuan adik-adik sendiri. Kaka mentor agak kesulitan menjelaskan games ini kepada mereka karena mereka kebingungan cara memegang pipa agar menjadi satu saluran dan dapat memasukan bola ke dalam pipa satu lagi.
Adik-adik mendengarkan penjelasan kaka mentor
Kak Julie sedang mengarahkan adik-adik
Antusias mereka agar bola dapat masuk kedalam pipa
Bola telah diluncurkaaaannn
Acara pun selesai...adik-adik tetap berkumpul dengan kaka mentor karena ada sambutan perpisahan dari kak amal. Sambil menunggu kata perpisahan dari kak amal, kak Dinda ajak main adik-adik dengan permainan kucing-kucingan. lari sana lari sini supaya yang jaga tidak dapat mangsa. Mereka senang sekali dan tidak ada kata cape sepertinya. Karena masih tetap semangat untuk tiap permainan. Sampai-sampai saya pun diajak main kotak pos belum diisi, mari kita isi dengan bla bla bla *saya lupa lirik* hahaha...
Mata Adik Kucingnya di tutup
Adik Kucing berbaju biru
Adik-adik tepuk tangan agar adik kucing terkecoh dengan mangsanya :p
Masih belum dapet juga mangsanya
Saya dan Kak Dinda terus tepuk tangan agar adik kucing kebingungan
Mari foto bersama
Ibu adik-adik sedang menanti jagoan cilik
Banyak pengalaman yang saya dapat setelah menjadi volunteer dari 1000 petualang cilik. Kesabaran adalah kunci utama bagi kaka mentor untuk tetap dapat menyemangati adik-adik dan memberikan pengarahan kepada adik-adik agar tidak takut mencoba hal-hal baru. Setelah selesai acara, kaka mentor briefing sebentar sambil menyantap makan siang. Banyak sekali masukan yang kami berikan untuk keberlangsungan acara selanjutnya, agar batch berikutnya tidak ada adik-adik yang tidak membawa tas ransel. Lebih ditekankan kepada orang tua agar tidak membawakan perlengkapan anaknya. Karena di rumah perubahan ini melatih adik-adik agar lebih mandiri dan tidak takut kotor.
Kak Nuril mendengarkan saran dari kaka mentor
Terima kasih teman-teman :)
Agak takut juga sama kerbau ini karena suka mendengus
Rumah tempe dan dikasih tempe. Terima kasih kaka
Goodie bag dari Rumah Perubahan
Giginya putih-putih ya kaka mentor *senyum pepsodent*
Tooonnngggg....cheeerrrrsssss
Haiiii kaka-kaka yang mau berpartisipasi menjadi volunteer bisa hubungi :
Kak Anita 0813 8813 3135 atau Kak Nuril 0812 9392 0007.
Dan bagi ibu-ibu / bunda yang ingin anaknya berpartisipasi dalam acara 1000 Petualang Cilik bisa hubungi :
Rumah Perubahan
021 8459 0010 / 021 8430 4579
email : info@rumahperubahan.com
www.rumah perubahan.co.id
iyaaa ajak aja ponakannya kesana. Seru tau dan buat si kecil nambah pengalaman juga. kalo mau jd cakepan jgn di rumah perubahan, ke korea aja ato gak ke thailand hahaha #ditoyor
BalasHapus