Berawal dari kangen pantai, akhirnya iseng-iseng buka twitternya @openstrip. Karena banyak dari followernya mengadakan open trip dengan destinasi yang berbeda-beda dan tanggal yang berbeda pula. Dan akhirnya saya tertarik dengan tawarannya @alviiaan @trip_with_us yang ngadain one day trip ke Pulau kelor,
Pulau Onrust dan Pulau Cipir. Pada hari hari Minggu, 22 December 2013.
Tapi ada lagi kendala yang saya alami yaitu SAYA TIDAK TAHU MUARA KAMAL!!!!
Dengan perbincangan via twitter lalu berlanjut ke sms setelah itu berakhir ke bbm. Akhirnya sang tour guide menawarkan untuk bareng kesana sama dia. Karena rumah dia di Pamulang dan melewati Belleza. Kita pun janjian di Belleza tepat pukul 06.30AM. Tapi saya kecepetan sampenya dan gak lama kemudian alvian (Tour Guide) datang juga. Perjalanan menuju muara kamal ditemani rintik-rintik hujan a.k.a gerimis sepanjang jalan. Emang gak beruntung saat itu, karena hujan tak kunjung berhenti. Tapi kita tetap melanjutkan perjalanan menuju Pulau. Berharap disana tidak hujan lagi.
Sesampainya di Muara Kamal kami tidak langsung melanjutkan perjalanan. Karena cuaca yang berangin dan hujan yang terus mengguyur Muara Kamal. Alhasil kita agak telat jalan menuju Pulau. Yang seharusnya pukul 08.00AM sudah jalan. Kita molor waktu jadi pukul 09.00AM. And here we gooooo...
Sesampainya di Muara Kamal kami tidak langsung melanjutkan perjalanan. Karena cuaca yang berangin dan hujan yang terus mengguyur Muara Kamal. Alhasil kita agak telat jalan menuju Pulau. Yang seharusnya pukul 08.00AM sudah jalan. Kita molor waktu jadi pukul 09.00AM. And here we gooooo...
Kondisi Muara Kamal
Ikan yang dijual dipinggir jalan
Baskom besar itu isinya ikan semua
Kondisi Kapal di Muara Kamal
Jembatan yang licin menuju kapal
Amel, New comer "penjelajah pulau". Welcome Amel...
Amel, Oman, Dian & Razak
Kenalin Tour Guide kita Alvian
Tujuan utama kita menuju Pulau Onrust. Sedikit bercerita aja untuk sejarah dipulau ini. Konon katanya dahulu kala Pulau ini adalah Pulau tersibuk di zaman VOC Belanda. Karena Pulau ini adalah tempat pemberangkatan jemaah haji. Kebayangkan dulu kalo naik haji menggunakan kapal. Saya juga gak tau berapa lama bisa sampai Arab Saudi. Dengan kondisi cuaca yang berubah-ubah. Mungkin bisa jadi berbulan-bulan baru sampai sana. Jadi Pulau Onrust ini dijadikan asrama haji sebelum diberangkatkan ke Arab Saudi. Cukup sekian yah sejarahnya, karena cuma itu saja yang saya ingat. Maklum, lebih sibuk foto keadaan pulau dengan peninggalan zaman dulu.
Haiii Pulau Onrust..Saya siap mendengarkan cerita bersejarah
Banyak kapal yang bersandar dipulau ini untuk mengangkut tripper
Taman Arkeologi Onrust
Batu peninggalan VOC Belanda
Kincir Angin Onrust
Rombongan Peserta lain yang Trip juga ke Pulau Onrust
Ada Burungnya juga di Pulau Ini
Agak takut sama burung bawel ini
Rombongan kami siap Liat bangunan tua
Bangunan peninggalan zaman VOC Belanda
Barak Karantina Haji
Beberapa bangunan Barak Karantina Haji
Peserta mendengarkan penjelasan Guide di Pulau ini
Mereka masuk rumah bersejarah, Kita sibuk selfie :p
LAGI!!! Mereka sibuk mendengarkan, saya sibuk selfie :p
Rombongan yang serius mendengarkan penjelasan guide
Contoh bangunan dahulu kala
Batu Karang peninggalan VOC Belanda
Rombongan menuju Air Bersih
Tempat Penampungan Air Bersih
Pagar Anti Tikus
Komplek Makam Belanda
Makam Johanna Kalf
Makam Maria Van Veldes'l YK
Seperti biasa, cuma kami yang sibuk foto - foto
Beberapa makam yang bersisa di Pulau ini. Horror banget yaaa
Makam Cornellis Willwmse Vogel
Dan ini makam yang dikeramatkan
Ada juga yang berani tinggal di Pulau ini
Bang Omen disuruh makan Asem sama Guide nya
Kalo ini persis bangunan di depan kincir angin Onrust
Kapal yang kami gunakan
Selesai sudah di Pulau Onrust, kami lanjutkan perjalanan menuju Pulau Kelor. Sebenarnya Alvian sudah bilang kalo kita gak bisa melanjutkan perjalanan ke Pulau Kelor karena cuaca yang kurang bagus. Akan tetapi beberapa rombongan ada yang kecewa. Karena mereka penasaran dengan pulau itu. Maka dari itu, Alvian memaksakan untuk mendatangi Pulau Kelor. And violaaaa....benar aja kan. Kapal kami tidak dapat bersandar di Dermaga Pulau Kelor. Karena angin yang kencang dan ombak yang tinggi. Yah setidaknya Alvian dan Pak Kapten sudah berusaha untuk memuaskan customer dan akhirnya mereka pun mengerti dengan kondisi cuaca yang buruk. Akhirnya sepakat kalau Pulau Kelor tidak dapat kami kunjungi dan berubah haluan menuju Pulau Cipir (Kahyangan).
Pulau Cipir (Kahyangan) juga ada sejarahnya loh, jadi gini ceritanya. Pulau Cipir (Kahyangan) itu dulunya adalah tempat pengasingan bagipara haji yang terkena penyakit menular seperti penyakit lepra atau penyakit lainnya. Maka dari itu, di Pulau ini hanya ada bangunan tua rumah sakit. Dan cara mereka dulu, kalau ada yang meninggal ditenggelamkan didalam laut dengan menggunakan alat pemberat ditubuh manusia itu. Agar mayatnya jatuh didasar laut. Sadis yaaaa...Untung saya lahir disaat Indonesia sudah tidak ada peperangan lagi.
Pulau Cipir dari kejauhan
Kapal baru saja bersandar
Welcome to Pulau Cipir (Kahyangan)
Ikut nampang di Pintu masuk
Coba kalian perhatikan bentuk batunya. Apa cuma pikiran saya aja yang ngeres
Batu samping Bang ozak dan Omen agak mirip kaya apaaa gitu.
If you know what I mean
Rumah Sakit di Pulau Cipir (Kahyangan)
Sisa reruntuhan Rumah Pasien Karantina Haji
Ada jembatan penghubung antara Pulau Cipir dan Pulau Onrust
Ombaknya tinggi dan airnya keruh :(
Bang Ozack ceritanya mau maen aer
Sibuk sama Gadget masing-masing
Tepat di depan Dermaga Muara Kamal
Untuk turun pun sulit. Licin broooo
Alvian dan Pak kapten bantu peserta untuk turun dari Kapal
Bapak2 ini perlahan-lahan melewati jembatan yang licin
Udah sore masih ada aja yang jualan ikan
Muara Kamal sepi dari penjual ikan karena sudah sore
Tepat pukul 15.30 PM kami selesai jelajah Pulau. Dan saatnya pulang kerumah masing-masing.
Pastinya kalian juga bingungkan kenapa saya dan amel menggunakan jaket selama dipantai. Pertama Dingin dan Kedua Ujannya gak berenti dari pagi sampai sore. Alhasil Topi yang saya bawa tidak saya gunakan sama sekali dan percuma juga pake sunblock karena matahari sama sekali gak ada. Hebatnya lagi, peserta dari trip jelajah 3 pulau ini ada yang hamil. Mungkin sekitar 5 bulan kali yah. Tapi dia tetep loh melanjutkan perjalanan bersama kami. Good job ibu Hamil, gak manja yah walopun perut sudah besar gitu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Yuk ah komen daripada cuma sebarin Spam