Berawal dari rencana saya dan Subhan untuk nengok Mba Nde yang baru aja lahiran di malam natal. Udah mandi, udah rapi, udah wangi tinggal jalan ke Rumah Sakit Aqidah. Eeeeehhhh ternyata supirnya Bu Salimin ngabur dari tugasnya.
Alhasil Subhan dan Saya disuruh ikut ke Kubah Emas Depok untuk supirin mobilnya dan saya cuma nemenin aja. Bilangnya sih abis dari Masjid Kubah Emas ini langsung nengokin Mba Nde yang baru aja lahiran. Tapi ya gimana, rencana tinggal rencana. Kami pun tidak jadi nengokin ponakan. Karena dijalan supeerrr macet dan sampe rumah pun sudah malam sekali. Gak mungkin kami melanjutkan perjalanan menuju Rumah Sakit. Karena pasti udah waktunya istirahat.
Alhasil Subhan dan Saya disuruh ikut ke Kubah Emas Depok untuk supirin mobilnya dan saya cuma nemenin aja. Bilangnya sih abis dari Masjid Kubah Emas ini langsung nengokin Mba Nde yang baru aja lahiran. Tapi ya gimana, rencana tinggal rencana. Kami pun tidak jadi nengokin ponakan. Karena dijalan supeerrr macet dan sampe rumah pun sudah malam sekali. Gak mungkin kami melanjutkan perjalanan menuju Rumah Sakit. Karena pasti udah waktunya istirahat.
Masjid Kubah Emas Depok ini bernama Dian Al-Mahri Kubah Emas Depok. Dari namanya saja udah sama kaya saya. Cuma nasib kami aja yang berbeda. Hehehee...
Jadi masjid ini dibangun di tepi jalan raya Meruyung, Limo, Depok. Masjid ini dibangun oleh Hj Dian Djuriah Maimun Al Rasyid, Pengusaha asal Banten. yang telah membeli tanah ini sejak tahun 1996. Masjid Dian Al Mahri memiliki 5 Kubah yaitu satu kubah utama dan 4 kubah kecil
Cuaca mendung tapi masih terik mataharinya
Background saya seperti lukisan
Di depan pintu masuk Pria
Foto ditengah jalan
Subhan juga ikut foto ditengah jalan :p
Didepan pintu masuk Wanita
Bagian dalam dari Kubah Emas
Bagian dalam dari kubah emas juga
Pintu masuk menuju dalam masjid
Bagian dalam dari Kubah Emas dengan posisi lain
Tidak bisa foto ditengah karena panas. Gak kuat injek marmernya
Dian bareng Bu Salimin
Lorong dari Kubah Emas Depok
Ruang serba guna untuk pengunjung bersitirahat
Berasa piknik kalo jalan sama ibu-ibu :p
Ternyata di Masjid Kubah Emas ini menyediakan ruangan khusus untuk pengunjung beristirahat. Agar mereka tidak makan bawaannya di dalam masjid. Dan kebersihan masjid pun tetap terjaga. Disini kebersihan nya ketat loh. Gak segan-segan penjaga masjid akan menegur pengunjung jika melanggar peraturan yang ada. Bahkan sendal atau sepatu yang ditaruh sembarangan, akan langsung diangkut didalam plastik besar dan dibawa ketempat penitipan sandal. Kadang suka bingung sama para pengunjung. Jelas-jelas sudah disediakan tempat penitipan sandal. Kenapa masih aja taruh sandal sembarangan. Kasian kan penjaganya harus ngangkut sepatu atau sendal yang berserakan.
Disana juga banyak sekali tukang foto yang menyediakan jasanya. Sekali foto bayar 20.000 untuk kenang-kenangan. Ada 2 spot yang menurut saya bagus untuk foto di Kubah Emas ini. Pertama foto disamping Kubah Emas yang tepatnya dekat dengan rumah Bu Hj Dian. Dan yang kedua bagusnya di depan pintu masuk pria. Karena itu tepat didepan masjid kubah emas.
Bagi para pengunjung yang ingin mendatangi masjid, dimohon untuk kerjasama nya yah. Jangan buang sampah sembarangan, dilarang keras makan didalam masjid, Simpan sepatu atau sendal di tempat penitipan sandal, Makan di ruangan yang telah disediakan, Jangan menginjak tanaman dan satu lagi yang paling penting yaitu JANGAN AMBIL BUAH DI TAMAN, Masjid Kubah Emas itu bukan taman buah. Jadi jangan pernah manjat pohon dan memetik buah. Itu akan merusak konsep tanaman di wilayah Kubah Emas. Inget tuh pesan saya. Jangan diabaikan yaaaa...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Yuk ah komen daripada cuma sebarin Spam