“Jelang
Ramadhan, Pedagang kolak kembali beraksi”
Suara
adzan tanda shalat isya sudah terdengar keras. Sebagian orang bergegas menuju
masjid Al-Ikhlas dan sebagian lagi menunaikan ibadah shalat isya di rumah. Masyarakat
masih menantikan keputusan pemerintah kapan tepatnya puasa akan dimulai.
Akhirnya
pemerintah menetapkan pada hari rabu, 10 July 2013 sebagai hari pertama
berpuasa. Akan tetapi sebagian kaum muslimin telah menjalankan ibadah puasa
terlebih dahulu.
Safitra,
wanita berambut hitam dan ikal ini, tidak pernah melewatkan untuk berbuka puasa
bersama keluarga di hari pertama bulan Ramadhan 1433H.
Safitra
mempunyai ide di bulan Ramadhan ini untuk membuka usaha kecil – kecilan di area
komplek sekitar rumahnya. “Yah, jual
kolak aja buat buka puasa. Pasti laku
deh, kan banyak yang cari di bulan puasa” terangnya sambil tersenyum.
Kolak
yang dijual bervariasi. Ada kolak ubi, kolak pisang dan ada pula kolak yang
dicampur dengan kolang – kaling. Tujuannya agar pembeli tidak cepat bosan dengan
kolak yang dijualnya. Harganya pun relatif terjangkau, Safitra mematok harga
Rp. 7.000 per bungkus.
Rata
– rata penjualan Safitra 30 bungkus setiap harinya. Dengan modal kurang lebih
Rp. 100.000. Keuntungan yang diterima Safitra bisa mencapai kurang lebih Rp.
150.000 perhari. “Cukup lumayan kan untuk
usaha kecil-kecilan” tawa Safitra saat menjelaskan keuntungan yang dia
terima setiap harinya.
Safitra
menjelaskan dengan keuntungan yang dia dapat selama bulan Ramadhan untuk
tambahan biaya pulang kampung. “Kampung saya jauh, jadi harus cukup perbekalan
selama di perjalanan, belum lagi untuk salam tempel keponakan disana”. Terang
Safitra dengan wajah yang penuh antusias.
Tak
hanya sekedar mencari keuntungan semata. Tapi Safitra mencari tambahan biaya untuk
keluarga nya di kampung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Yuk ah komen daripada cuma sebarin Spam