PART I :Perjalanan menuju Sawarna
Long Weekend selalu diisi dengan liburan. Tanggal 28 Maret 2013 kami semua pergi ke Sawarna beach karena penasaran dengan suasana pantainya yang indah. Kami berangkat pada pukul 23.00 dari Jakarta. memang ada 2 alternatif perjalanan menuju ke Sawarna. Tapi kami memilih alternatif pelabuhan ratu agar tidak nyasar. Kami menyusuri hutan dan banyak sekali tikungan tajam selama perjalanan. Belum lagi macetnya didaerah ciawi dan cibadak. Setelah jam 04.30 kami sampai di pelabuhan ratu. Karena kami merasa cape sekali. Kami istirahat dipinggir pantai sambil menikmati kopi panas dan susu hangat.
Pinggir pantai Pelabuhan Ratu
Hambatan Karena Mobil tidak ada istirahatnya jadi bau gas
Setelah istirahat sejenak, kami pun melanjutkan perjalanan menuju sawarna. Karena dari pelabuhan ratu bisa memakan waktu 2 jam untuk sampai didesa sawarna. Memang perjalanan yang kami tempuh masih hutan. Akan tetapi mata kami dimanjakan dengan pemandangan yang indah. Karena pantainya yang sangat cantik. Banyak sekali photograper yang berhenti sejenak hanya untuk mengabadikan indahnya pemandangan pantai
Pemandangan menuju Sawarna
Perjalanan menuju Sawarna masih berupa hutan
Traveler Sawarna beach :D
Gapura menuju Sawarna
Monyet Liar dijembatan menuju Sawarna
Welcome desa Sawarna
Access menuju desa Sawarna
Dian and Three musketeer
Karcis retribusi Desa Sawarna Rp. 5.000
PART II :Tanjung Layar Resort
Sebenarnya kami sudah tidak dapat penginapan di desa Sawarna karena saya booking penginapan 3 hri sebelum keberangkatan. Dari semua homestay yang saya telpon sudah full booked. Dan ada yang menawarkan di rumah penduduk.
Tapi saya pikir, pasti ada salah satu penginapan yang masih kosong. And violaaaa....ada yang memberikan saya informasi untuk menginap di Tanjung Layar Resort. Pemilik homestay tersebut adalah Pak Sudrajat.
Untuk biaya kamarnya juga ada 2 alternatif. Pertama Rp 120.000 per orang dengan 3x makan dan Kedua Rp. 250.000 per kamar tanpa makan. Dikarenakan kami juga hanya numpang tidur aja disana. Jadi kami memilih untuk sewa perkamar. Jadi sebelum kami ke desa Sawarna, kami harus transfer setengah dari biaya kamar kepada Pak sudrajat. Katanya sih untuk tanda jadi. hehee..
Dian dan Pak Sudrajat setelah check out dari resort
Pintu Masuk Resort
Kamar petakan seperti kost
Tanjung Layar Resort
Dapur bersama
Saung bersama
Kamar dengan 2 kasur untuk 4 orang
Toilet lengkap dengan shower
PART III :Pantai Ciantir
Yaaappp petualangan dimulaaaiiii. Sesampai di penginapan pukul 08.00 dan melanjutkan perjalanan menuju pantai ciantir pukul 09.30. tidak terlalu jauh dari resort, hanya 10 menit saja.
Akan tetapi sesampainya di pantai ciantir, kami gak kuat dengan teriknya matahari. Ditambah lagi tidak ada bale-bale untuk berteduh karena penuh dengan pengunjung yang sudah teridur pulas dibale-bale.
Jarang sekali ada pohon besar di pantai itu. Belum lagi benar-benar tidak ada angin sama sekali dipantai itu. jadi hawanya supeeeerrrr panas. Dan kebetulan tujuan saya ke pantai bukan untuk berjemur yah. Melainkan bisa main ombak disana. Tapi karena saya gak kuat dengan teriknya matahari. Kami pun ubah rencana awal. Jadi kami melanjutkan ke Goa Lalay
Selamat Datang dikawasan wisata sawarna
Jalan kaki menuju Pantai Ciantir
Pantai Ciantir dari kejauhan
Part IV :Goa Lalay
Dikarenakan kami tidak jadi bermain di Pantai Ciantir. Akhirnya kami pun melanjutkan perjalanan menuju Goa Lalay. Kita harus keluar lagi dari desa Sawarna. Karena letaknya lumayan jauh dari desa sawarna. Kami memakai pemandu yang telah disediakan Pak Sudrajat. Namanya Mas Bubun. Tapi saya sering sekali salah manggil dengan ucapan mas bunbun. sekalian aja bunny ya -____-". Jangan lupa kasih fee ya buat guide nya. Yaahh seikhlasnya aja sih.
Selamat Datang di Goa Lalay
Dari parkir menuju Goa Lalay masih 400M lagi :'(
Jembatan Gantung menuju Goa Lalay
Karcis Retribusi Goa Lalay Rp. 3.000
Mas bubun memasuki Goa Lalay
Ada anak kecil pake baju renang. Lucu bgt si kamu :*
Air didalam Goa Lalay persis selutut. Udah kaya kebanjiran saya
Semakin kedalam Goa Lalay airnya makin jernih dan hanya semata kaki
Bebatuan didalam Goa Lalay
Ujung batas pengunjung Goa Lalay
Achil, Dian, Kiwil a.k.a William dan Hendi
Jalan setapak menuju parkiran mobil. Masih jauh bgt loh ini
Part V :Goa Langir dan Pantai Langir
Let's go to Goa Langir. Ini baru bener-bener yang namanya petualangan. Kenapa saya bilang seperti itu. Karena perjalanan menuju goa langir bener-bener menguras tenaga dan keringat. Jalanan disana bukan berupa tanah atau semen yang sudah diratakan.
Tapi berupa bebatuan besar dan banyak sekali tanjakan bebatuan. belum lagi harus nyebrangin air segala. Dan jarak dari parkir mobil menuju goa langir sangatlah jauh. harus ekstra sabar deh. Bener-bener kaya naik ke gunung aja.
Abisnya kebanyakan tanjakannya lagi. oiyaaa kalo mau ke Goa Langir harus lebih hati-hati karena jalannya licin, banyak tanah liatnya. Kalo terpeleset bahaya sekali. Bocor tuh pala karena bebatuan yang tajam :(
Tapi berupa bebatuan besar dan banyak sekali tanjakan bebatuan. belum lagi harus nyebrangin air segala. Dan jarak dari parkir mobil menuju goa langir sangatlah jauh. harus ekstra sabar deh. Bener-bener kaya naik ke gunung aja.
Abisnya kebanyakan tanjakannya lagi. oiyaaa kalo mau ke Goa Langir harus lebih hati-hati karena jalannya licin, banyak tanah liatnya. Kalo terpeleset bahaya sekali. Bocor tuh pala karena bebatuan yang tajam :(
Bebatuan dimana-mana menuju Goa Langir
Pantai Langir yang cantik
Ngaso lagi di bale-bale
Salah satu Goa yang pernah dijadikan tempat video klip
Karcis retribusi Goa Langir Rp. 3.000
Tulisan " Dilarang mengambil batu di dalam Goa Langir "
Tanjakan terjal bebatuan. Hati-hati karena banyak yg terpeleset
Goa Langir
Muka cape setelah sampai didalam Goa Langir
Perjalanan pulang menuju parkir
Part VI :Tanjung Layar
Setelah dari Goa Langir kami pun pergi ke penginapan untuk istirahat. Seperti makan siang dan mandi siang. hehehee.... panas banget cuaca hari itu. Padahal di Jakarta lagi hujan mulu. Kami pun ketiduran karena nunggu sore pukul 15.00.
Rencana kita selanjutnya menuju Tanjung Layar yang selalu jadi icon nya sawarna. Perjalanan lumayan cukup jauh dengan berjalan kaki. Bagi yang tidak kuat bisa sewa ojeg kok Rp.20.000.
Disana banyak batu karang yang besar-besar. Boleh saja foto-foto disamping batu karang tapi jangan terlalu dekat dengan deburan ombak karena akan sangat berbahaya. Sore itu ada seorang pengunjung yang kakinya robek karena terkena deburan ombak yang mengakibatkan dirinya terpental dan jatuh ke batu karang lainnya.
Sedangkan didesa itu klinik pun sangat jauh sekali. Ada mitos juga sih, yang bilang tidak boleh memakai baju warna merah dan hijau. Bagaimanapun juga, pantai itu masih termasuk pantai selatan. Makanya pengunjung yang tersungkur karena deburan ombak dikaitkan dengan mitos tersebut. Memang kebetulan dia sedang memakai baju warna merah.
Jalan setapak menuju Tanjung Layar
Duduk bentaran karena perjalanan masih jauh
Narsis bareng three musketeer
Air pantai pun surut
Hendi, William and Dian
Take a look view behind me :D
Seremkan deburan ombaknya
Deburan ombak
Part VII :Sunset Pantai Ciantir
Naaahhh saatnya balik ke penginapan, setelah puas foto-foto di Tanjung Layar. Tapi sayangnya gak ada sunset. Karena ketutupan awan. Cuma langitnya aja yang agak kemerahan. Perjalanan menuju penginapan, kami memilih jalan melewati pantai. Karena kalo lewat jalan setapak ribet banget. Harus berkali-kali ngalah sama yang bawa motor.
Part VIII :
Pantai Lagoon Pari
Pantai cantik ini yang harus dilewati dengan jalan kaki dengan jalan yang bebatuan dan banyak sekali tanjakannya. Butuh waktu 15 menit agar sampai di pantai Lagoon Pari. Sunrise dipantai ini katanya sih cantik sekali. Tapi sayangnya kami kesiangan kesini. Dikarenakan three musketeer yang susah dibangunin. Rencananya sih check out jam 5 pagi. Tapi saya gak tega bangunin mereka. ujung-ujungnya check out jam 6 pagi..
Awal perjalanan
Mulai menanjak
Aha...jembatan gantung yang saya benci
Senang bukan kepayang karena sampe juga diujung jembatan
Nah karena disini saya masih merasa aman,gak takuuutt
Ini diaaaa....Lagoon Pari
Banyak yang berjemur disini
Hangatnya sinar dipagi hari
Gak mau basah-basahan dipantai. hihii..
Cuma berani dipinggir pantai
Matahari pagi yang menyilaukan
Naaahhh kecapean jalan alhasil agak bungkuk jalannnya
Selesai sudah perjalanan selama di sawarna. Cukup 2hari 1malam disana. Tadinya tujuan akhir kami ke karang taraje. Tapi dikarenakan salah satu teman kami sudah kecapean dan dadanya sesek. Kita tidak melanjutkan perjalanan. Kita memilih pulang ke jakarta pagi itu dihari Sabtu pukul 09.00. sesampainya di Jakarta pukul 17.00. Emang gak bisa dikorting waktunya yah. Selalu aja 8jam perjalanan. Macet mulu sih (-_____-")
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Yuk ah komen daripada cuma sebarin Spam